MANFAAT PENELITIAN BATASAN ISTILAH

« Charlie » à Charlie yang dimuat dalam surat kabar Le Monde edisi 24 Januari 2015. 2. Analisis wacana : Kajian yang memfokuskan pada hubungan antar unsur-unsur wacana dalam teks dan latar sosial dimana teks tersebut dibuat. 3. Kohesi : Keserasian hubungan antara unsur yang terdapat dalam artikel De Charlie à Charlie yang meliputi kohesi gramatikal dan leksikal. Kohesi gramatikal terdiri dari a Pengacuan reference, b Penyulihan Subtitution, c Pelesapan Elipsis, c Perangkaian Conjunction. Kohesi leksikal berupa a Pengulangan Repetisi, b Kata sanding Kolokasi, c Antonimi, d Hiponimi, e Kesepadanan kata Ekuivalensi. 4. Koherensi : Keserasian antar makna yang terdapat dalam artikel De Charlie à Charlie yang meliputi a Hubungan makna kewaktuan, b Hubungan makna sebab, c Hubungan makna akibat, d Hubungan makna perbandingan, e Hubungan makna penambahan, f Hubungan makna tujuan, g Hubungan makna pertentangan, h Hubungan makna penjelasan. 5. Konteks : Lingkungan situasional maupun kultural situasi tuturan, latar, sikap, pengalaman dsb yang bersifat eksternal atau berada diluar teks. 11

BAB II KAJIAN TEORI

A. WACANA

Wacana berasal dari bahasa Sansekerta wacwakvak, yang berarti “berkata”, “berucap” yang kemudian mengalami perubahan menjadi kata wacana yang dapat diartikan sebagai “perkataan atau tuturan” Douglas dalam Mulyana, 2005:3. Istilah ini tidak hanya digunakan sebagai perkataan, ucapan, tuturan, percakapan maupun diskusi saja, tetapi juga mencakup bacaan yang bersifat kontekstual Mulyana, 2005:4. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1991: 122 wacana adalah satuan bahasa terlengkap, realisasinya tampak pada bentuk karangan yang utuh seperti novel, buku, artikel, pidato, dst. Schiffrin 2007 : 25 menyatakan bahwa wacana merupakan sebuah unit bahasa khusus diatas kalimat. Dalam Dictionnaire de la linguistique 2001 : 150 “Le discours est une unité égale ou supérieur à la phrase ; il est constitué par une suite formant un message ayant un commencement et un clôture” wacana merupakan satuan yang sama atau yang paling tinggi dalam sebuah kalimat ; terdiri dari suatu rangkaian sehingga membentuk sebuah pesan yang memiliki awalan dan akhiran. Longman dictionary of Langue teaching Applied linguistic 2000: 160, menyatakan : “Discourse is a general term for examples of language use which has been produced as the result of an act of communication. Whereas grammar refers to the rules of language uses to form grammatical unite such as clausa, pharase and sentences, discourse normally refers to longer such as paragraph, conversation and interviews” “Wacana adalah istilah umum sebagai salah satu contoh penggunaan bahasa yang timbul akibat adanya komunikasi. Sedangkan tata bahasa mengacu pada aturan bahasa untuk membentuk satuan gramatikal berupa klausa, frasa dan kalimat, sedangkan untuk wacana biasanya lebih panjang misalnya paragraf, dialog dan interview.” Sementara itu Rani 2006 : 3 menyatakan bahwa : wacana merupakan satuan bahasa terbesar yang digunakan dalam komunikasi, wacana terdiri dari serangkaian bunyi yang membentuk kata, rangkaian kata yang membentuk frasa, rangkaian frasa yang membentuk kalimat dan rangkaian kalimat yang membentuk wacana. Semua itu dapat berbentuk lisan maupun tulisan. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa wacana merupakan satuan bahasa tertinggi yang berada diatas kalimat dan disusun secara runtut sehingga menghasilkan pesan atau informasi yang dapat dipahami oleh mitra tutur maupun pembaca. Maka dari itu, analisis wacana merupakan sebuah kajian yang mengkaji wacana tidak hanya berdasarkan teksnya saja tetapi juga konteks yang terdapat dalam wacana tersebut.

B. JENIS-JENIS WACANA

Menurut Mulyana 2005:47 jenis-jenis wacana dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu berdasarkan bentuk, media, jumlah penutur, sifat, dan isinya. Berdasarkan saluran komunikasinya, Rani 2006:26 membedakan wacana menjadi wacana tulis dan wacana lisan. Wacana tulis adalah teks yang berupa rangkaian kalimat yang menggunakan ragam bahasa tulis, misal