Pentingnya Pendidikan Karakter di Lingkungan Sekolah

22 gemar membaca, 16 peduli lingkungan, 17 peduli sosial, dan 18 tanggung jawab Pusat Kurikulum, 2010:8. Ke-18 nilai pendidikan karakter tersebut tidak harus semua diberikan dalam proses pembelajaran di sekolah. Sekolah dapat menentukan beberapa nilai yang menjadi prioritas untuk diberikan kepada peserta didik. Setiap sekolah mempunyai prioritas yang berbeda-beda tergantung dengan kondisi daerahnya masing-masing. Pengembangan modul pembelajaran ini, nilai yang diberikan disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan materi yang diberikan. Nilai-nilai pendidikan karakter yang dikembangkan pada modul pembelajaran ini yaitu 1 religius, 2 jujur, 3 toleransi, 4 disiplin, 5 kerja keras, 6 kreatif, 7 mandiri, 8 demokratis, 9 rasa ingin tahu, 10 semangat kebangsaan, 11 cinta tanah air, 12 menghargai prestasi, 13 bersahabatkomunikatif, 14 gemar membaca, dan 15 peduli sosial. Berikut ini merupakan deskripsi nilai-nilai pendidikan karakter tersebut: 1 Religius Menurut Muhaimin yang dikutip oleh Ngainun Naim 2012:124 menyatakan bahwa kata religius tidak selalu identik dengan kata agama. Religius lebih tepat jika diartikan sebagai keberagamaan. Keberagamaan lebih menekankan pada aspek yang berada dalam lubuk hari nurani seseorang, sikap personal yang tidak diketahui oleh orang lain, dan bukan menjadi aspek yang bersifat formal. Meskipun demikian, keberagamaan merupakan perwujudan secara mendalam 23 dari agama. Sehingga, religius merupakan penghayatan dan implementasi ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Religius juga merupakan sikap batin seseorang ketika berhadapan dengan realitas kehidupan seperti misalnya hidup, mati, kelahiran, bencana, banjir, gempa bumi, dan lain sebagainya. Sebagai seseorang yang ber-Tuhan, keyakinan terhadap Tuhan menjadi kekuatan yang dapat membantu dalam penyelesaian masalah- masalah yang bersifat keduniawian. Seseorang akan mampu menemukan kekuatan tersebut ketika ia berani untuk merenung dan merefleksikan ajaran agama yang ia anut. Melalui refleksi pengalaman hidup inilah, seseorang akan sadar, paham, dan menerima keterbatasan yang ada pada dirinya, sehingga akan timbul rasa syukur kepada Tuhan Sang Pencipta, menghormati sesama manusia, dan lingkungan sekitar. Syamsul Kurniawan, 2013 : 160 Penanaman nilai religius pada peserta didik bukan tugas yang mudah bagi seorang guru. Hal ini membutuhkan kerja sama yang baik antara guru sebagai pendidik dan pihak-pihak luar yang terkait. Nilai- nilai religius ini dapat diajarkan kepada peserta didik di sekolah melalui kegiatan-kegiatan yang sifatnya religius. Kegiatan-kegiatan yang religius akan membiasakan peserta didik untuk berperilaku religius. 2 Jujur Jujur secara harfiah berarti lurus hati, tidak berbohong, tidak curang. Setiap orang harus mempunyai sifat jujur karena merupakan nilai penting dalam kehidupan. Jujur tidak cukup hanya diucapkan

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) BERBASIS MOBILE LEARNING UNTUK SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK.

1 3 161

TRAINER MIKROKONTROLER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL UNTUK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 KENDAL.

4 25 171

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MATA PELAJARAN PIRANTI SENSOR DAN AKTUATOR KELAS XI PADA PAKET KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK N 2 DEPOK.

0 2 267

PROCESSING STATION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PLC PADA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 DEPOK.

2 3 216

MODUL PEMBELAJARAN TEKNIK LISTRIK UNTUK PESERTA DIDIK KELAS X BIDANG KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN.

0 1 149

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Gambar Teknik Berbasis Software Bantu di SMK Binawiyata Sragen Kelas X Paket Keahlian Teknik Otomasi Industri.

0 0 180

PENINGKATAN KOMPETENSI PERAKITAN SISTEM KENDALI BERBASIS MIKROKONTROL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 1 102

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN SISTEM KONTROL ELEKTROPNEUMATIK UNTUK SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 1 155

MEDIA PEMBELAJARAN INSTRUMENTASI SENSOR DAN KENDALI UNTUK SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 DEPOK YOGYAKARTA.

1 2 136

MODUL PEMBELAJARAN DASAR INSTALASI SOUND SYSTEM UNTUK PESERTA DIDIK KELAS XI JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 0 1