Uji Validitas Instrumen Uji Coba Instrumen

59

H. Uji Coba Instrumen

Untuk mengetahui baik buruknya instrumen yang digunakan dalam penelitian, maka perlu diujicobakan terlebih dahulu sebelumnya. Benar tidaknya data sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian, sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data Suharsimi Arikunto, 2010:211. Terdapat dua hal yang berkaitan dengan pengujian instrumen yaitu validitas dan reabilitas. Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi dan validitas konstruk. Pembuktian validitas isi dilakukan dengan cara menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dari kajian teoritis yang mendalam. Dengan cara ini diharapkan butir-butir instrumen penelitian ini telah mencakup seluruh kawasan isi obyek yang hendak diukur. Untuk menguji validasi konstruk construct validity , dapat digunakan pendapat para ahli expert judgment Sugiyono, 2010: 177.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen Suharsimi Arikunto, 2010: 211. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tetap. Validasi instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan cara validasi logis dan validasi empiris. Validasi logis dibagi menjadi dua, yaitu validasi peneliti dan validasi judgement para ahli. Secara garis besar validasi logis digunakan untuk melihatmenilai kesesuaian konstruksi 60 butir-butir pertanyaan yang telah dibuat dengan indikator-indikatornya. Validasi judgement dilakukan dengan cara mengkonsultasikan butir-butir pertanyaan yang akan digunakan dalam instrumen penelitian dengan para ahli, sehingga pengembangan indikator sesuai dengan kebutuhan penelitian. Jumlah tenaga ahli yang digunakan pada pengujian ini ialah 3 orang yang terdiri dari dosen pembimbing dan dua dosen ahli lain. Setelah pengujian konstrak dari ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai, maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut dicobakan pada sampel dari mana populasi diambil. Uji validitas dilakukan dengan Rumus korelasi Product Moment , yaitu sebagai berikut: r xy = √{ } { } keterangan: r xy : koefisien korelasi X dan Y X : harga dari skor butir Y : harga dari skor total N : jumlah subyek ∑XY : jumlah produk dari X dan Y ∑X : jumlah harga dari skor butir ∑Y : jumlah harga dari skor total ∑X² : jumlah X kuadrat ∑Y² : jumlah Y kuadrat Suharsimi Arikunto, 2010: 213 61 Koefisien korelasi r dianggap memenuhi syarat validitas jika r hitung ≥ 0,300. Jika korelasi butir soal dengan skor total kurang dari 0,300 maka butir soal dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid Sugiyono, 2010: 178. Perhitunganan analisis validitas instrumen menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 19.0 for windows. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 19.0 for windows , hasil uji validitas instrumen variabel Mutu Pembelajaran menunjukkan bahwa dari 39 butir terdapat 6 butir soal yang tidak valid atau gugur yaitu no 8, 14, 17, 22, 24 dan 39. Sedangkan untuk instrumen variabel Kesiapan Belajar Siswa menunjukkan bahwa dari 26 butir terdapat 5 butir soal yang tidak valid atau gugur yaitu no 1, 6, 12, 15 dan 22. Hitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 4. Butir-butir soal yang valid kemudian digunakan untuk analisis data selanjutnya.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA PADA MATA DIKLAT AUTOCAD DI SMK NEGERI 3 SEMARANG PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN

0 8 101

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENJELASKAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR AUTOCAD PADA SISWA KELAS XI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 4

0 6 114

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTESTUAL DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 3 33

PENGARUH MEDIA AUTOCAD TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DASAR PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 2 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AUTOCAD PADA MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN PADA PESERTA DIDIK KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT.

1 10 26

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MEMAHAMI BAHAN BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 11 32

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR AUTOCAD KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015.

0 0 119

HUBUNGAN PROSES PEMBELAJARAN BERMUATAN KARAKTER DENGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AUTOCAD DASAR SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 1 173

PENGARUH PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP PRESTASI HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

0 0 175

PENGARUH PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN GAMBAR BANGUNAN GEDUNG, RAB & DOKUMEN PROYEK DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK N 2 YOGYAKARTA.

0 0 164