32
sebaiknya diteliti dengan benar, seperti pemakaian bahasa yang terlalu panjang akan menyulitkan siswa dalam memahami materi
dan langkah-langkahnya.
4. Makanan Kecil
a. Pengertian
Istilah makanan kecil disebut juga dengan sedap-sedapan, panganan atau kudapan yang pengertiannya adalah makanan kecil
yang biasa dihidangkan sebagai makanan selingan di antara waktu- waktu makan dan sebagai penyerta minuman teh. Dalam dunia boga
makanan kecil disebut juga dengan istilah patiseri, patiseri adalah produk-produk makanan kecil yang dibuat sebagai penyerta minum
teh maupun sekedar sebagai camilan Siti Hamidah, 1996. Patiseri sendiri memiliki ragam yang cukup banyak, setiap negara memiliki
kekhasan yang semakin bertambah sesuai dengan kebutuhan jaman. Secara umum patiseri dibagi menjadi patiseri continental dan patiseri
oriental yang didalamnya termasuk patiseri Indonesia. Patiseri merupakan salah satu pengetahuan dalam pengolahan dan penyajian
makanan, khususnya mengolah dan menyajikan berbagai jenis kue. Patiseri berasal dari bahasa Perancis yaitu patisserie yang artinya kue-
kue. Oleh karena itu patiseri dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari seluk beluk kue continental, oriental maupun kue
Indonesia mulai dari persiapan, pengolahan sampai pada penyajiannya.
33
Saat ini patiseri dipelajari sebagai suatu ilmu dan seni dalam mengolah dan menyajikan berbagai macam kue-kue tradisional maupun modern.
b. Kue Tradisional
Siti Hamidah 1997:43, mendefinisikan makanan tradisional sebagai suatu makanan rakyat sehari-hari baik yang berupa makanan
pokok, makanan selingan atau sajian khusus yang sudah turun menurun dari jaman nenek moyang. Pengertian lain makanan
tradisional adalah makanan yang dikonsumsi oleh golongan atau etnik dan wilayah yang spesifik, bahan yang digunakan berasal dari bahan
setempat, makanan yang dihasilkan juga sesuai dengan selera masyarakat setempat. Sri Palupi 1991:5, yang mengutip pernyataan
Djulaeha 1984:54, menyatakan bahwa kue-kue di Indonesia sering pula
disebut dengan
istilah sedap-sedapan
atau panganan.
Sebagaimana makanan, kue-kue juga bersifat universal. Setiap bangsa memiliki sedap-sedapan atau kue yang khas, demikian Indonesia yang
mempunyai sedap-sedapan atau kue yang khas. Berikut klasifikasi sedap-sedapan menurut Marwanti 2000:86 yaitu:
1 Bentuk
Berdasarkan bentuknya dapat dibedakan menjadi a Kue kecil, contohnya: kue mangkok, kue corong bikang, kue
putu ayu. b Kue besar, contohnya: kue lapis, kue zebra
34
c Kue yang disertai kuah, contonya: bubur, kolak dan serabi kocor.
2 Rasa
Ditinjau dari rasa, kue dapat dibedakan menjadi a Manis, contohnya: yangko, geplak dan klepon
b Asin gurih, contohnya: emping, keripik, lemper dan limpia 3
Bahan Dilihat dari bahannya, ada dua macam yaitu:
a Bahan pokok, contohnya: umbi-umbian, biji-bijian dan buah- buahan.
b Bahan tambahan isi, contohnya: daging, telur, sayur-sayuran, gula, aroma atau warna.
4 Bahan cair atau pelarut
Penggunaan bahan cair juga ada bermacam-macam misalnya air, air kelapa, air soda atau santan.
5 Teknik olah
Dari teknik pengolahan dikenal cara-cara direbus, dikukus, digoreng, dipanggang, dioven, atau teknik campuran.
6 Berdasarkan kondisi fisik
a Basah berair, contohnya: bubur, kolak, serabi kocor. b Basah tak berair, contohnya: mendut dan nogosari.
c Kering lunak, contohnya: kipo dan kue lumpur.
35
d Kering keras, contohnya: kembang goyang, kacang bawang, keripik singkong.
7 Kondisi setelah dikonsumsi
a Ringan tak mengenyangkan, contohnya: jika kita makan kacang mete, aneka keripik atau kue bidaran.
b Sedang, contohnya: kue cucur, kue ku atau kue lumpur. c Berat mengenyangkan, contohnya: arem-arem atau lemper.
8 Penyelesaiannya
Biasanya sedap-sedapan disajikan dalam keadaan: a Dibungkus daun, bisa berbentuk panjang atau tum dikukus;
b Dialasi daun; c Dibungkus kertas;
d Dialasi kertas; e Dibungkus plastik.
Berdasarkan definisi di atas konsep kue tradisional Indonesia yaitu makanan selinga atau panganan yang terbuat dari bahan lokal
Indonesia, diolah dengan teknik digoreng, dikukus, direbus, dipanggang dan sebagainya berdasarkan resep yang turun temurun dan
sesuai dengan selera masyarakat Indonesia.
36
c. Keripik Pisang