a. Penilaian yang berorientasi pada masa lalu
Metode penilaian yang berorientasi pada masa lalu diartikan sebagai penilaian perilaku kerja yang dilakukan pada masa lalu
sebelum penilaian dilakukan. Melalui hasil penilaian tersebut dapat dilakukan
usaha untuk
mengubah perilaku
kerja atau
pengembangan pegawai. Beberapa metode penilaian ini terdiri dari:
1. Rating scale 2. Checklist
3. Critical incident technique 4. Skala penilaian berjangkarkan perilaku
5. Observasi dan tes untuk kerja dan 6. Metode perbandingan kelompok
b. Penilaian yang berorientasi pada masa depan
Metode penilaian masa akan datang diartikan dengan penilaian akan potensi seorang pegawai untuk melakukan pekerjaan pada
masa yang akan datang. Metode penilaian ini terdiri dari: 1. Penilaian diri sendiri
2. Manajemen by objective
3. Penilaian secara psikologis
4. Assessment centre teknik pusat penilaian
2.3.5 Aspek-aspek standar pekerjaan dan kinerja
Nawawi 2006 menguraikan beberapa indikator kinerja dalam melaksanakan pekerjaan di lingkungan sebuah organisasiperusahaan
mencangkup lima unsur sebagai berikut: a. Kuantitas hasil kerja yang dicapai
Aspek kuantitatif dijabarkan oleh Umar dalam Mangkunegara 2005 meliputi:
1. Proses kerja dan kondisi pekerjaan 2. Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan
3. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan 4. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja
b. Kualitas hasil kerja yang dicapai Aspek kualitatif juga dijabarkan yang meliputi:
1. Ketepatan kerja dan kualitas kerja 2. Tingkat kemampuan dalam bekerja
3. Kemampuan menganalisis datainformasi, kemampuankegagalan menggunakan mesinperalatan, dan
4. Kemampuan mengevaluasi keluhankeberatan konsumen c. Jangka waktu mencapai hasil kerja tersebut
d. Kehadiran dan kegiatan selama hadir di tempat kerja e. Kemampuan bekerjasama
Berdasarkan uraian diatas berarti kinerja seseorang di lingkungan suatu organisasiperusahaan dapat dilihat dari dua orientasasi:
a. Orientasi proses yang menyangkut efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan pekerjaan dari sudut metode cara kerja yakni yang mudahtidak sulit, sedikit menggunakan tenaga dan pikiran
ringan, hemat danatau tepat waktu atau cepat, hemat bahan dan rendah pembiayaan.
b. Orientasi hasil dalam arti dengan proses, seperti tersebut diatas
dicapai hasil dengan kriteria produktivitas tinggi, baik dari segi kuantitas maupun kualitas yang sesuai dengan keinginan
konsumen. Studi Lazer dan Wikstrom dalam Rivai dan Sagala 2009
terhadap formulir penilain kinerja 125 perusahaan yang ada di USA mengenai aspek yang dinilai dalam kinerja menyimpulkan faktor sering
muncul di 61 perusahaan adalah pengetahuan tentang pekerjaan, kepemimpinan, inisiatif, kualitas pekerjaan, kerjasama, pengambilan
keputusan, kreativitas, dapat diandalkan, perencanaan, komunikasi, intelegensi kecerdasan, pemecahan masalah, pendelegasian, sikap,
usaha, motivasi dan organisasi. Aspek-aspek yang dinilai tersebut dapat dikelompokkan menjadi :
1. Kemampuan teknis, yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan, metode,
teknik dan
peralatan yang
dipergunakan untuk
melaksanakan tugas serta pengalaman dan pelatihan yang diperolehnya.
2. Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami kompleksitas perusahaan dan penyesuaian bidang gerak daru unit
masing-masing kedalam bidang operasional perusahaan secara menyeluruh, yang pada intinya individual tersebut memahami tugas,
fungsi, serta tanggung jawabnya sebagai seorang karyawan. 3. Kemampuan hubungan interpersonal, yaitu antara lain kemampuan
untuk bekerjasama dengan oranglain, memotivasi karyawan dan saling memperbaiki antar karyawan.
Selain indikator kinerja yang diutarakan oleh Rivai dan Sagala 2009, Hasibuan dalam Mangkunegera 2005 juga mengemukakan
aspek-aspek yang dinilai dari kinerja yang didalamnya terdapat aspek kinerja menurut Nawawi 2006. Aspek kinerja menurut Hasibuan
dalam Mangkunegera 2005, yaitu: kesetiaan, hasil kerja, kejujuran, kedisiplinan, kreativitas, kerjasama, kepemimpinan, kepribadian,
prakarsa, kecakapan dan tanggung jawab, sedangkan Umar dalam Mangkunegera 2005 membagi aspek-aspek kinerja yang dilihat dari
mutu pekerjaan, kejujuran karyawan, inisiatif, kehadiran, sikap, kerjasama, keandalan, pengetahuan tentang pekerjaan, tanggung jawab
dan pemanfaatan waktu kerja.
2.3.6 Hubungan Kompensasi Dengan Kinerja