Analisis respon nilai L

pada jarak pembakaran 2.0 cm, lama pemanasan 28 menit, dan bumbu 7.5. Sementara nilai kadar air ayam panggang berkisar antara 39.22 hingga 60.27. Nilai kadar air terendah dihasilkan pada proses pembakaran jarak pembakaran 5.0 cm, lama pemanasan 34 menit dan bumbu 7.5. Kadar air tertinggi dihasilkan pada jarak pembakaran 5.0 cm, lama pemanasan 34 menit, dan bumbu 7.5. Berdasarkan analisis permodelan dengan menggunakan Design Expert® 8, tidak ditemukan adanya permodelan yang signifikan. Persamaan matematika yang disarankan untuk kadar air ayam panggang dan ikan bakar adalah nilai rata-rata mean. Nilai kadar air rata-rata ikan bakar adalah 64.31 sementara kadar air ayam panggang rata-rata adalah 54.76. Gambar 16 menunjukkan hubungan lama pemanasan dan jarak pemanasan terhadap kadar air ikan bakar. Hubungan yang serupa ditunjukkan pula pada ayam panggang. Terlihat bahwa faktor penelitian tidak mempengaruhi kadar air makanan panggang. Hal ini menunjukkan bahwa perhitungan kandungan PAH pada ikan dan ayam panggang tidak perlu berdasarkan dry weight basis karena kadar air masing-masing sampel percobaan tidak terlalu berbeda satu sama lain. Gambar 16 Grafik 3 dimensi hubungan lama pemanasan dan jarak pemanasan pada konsentrasi bumbu 7.5 terhadap nilai kadar air ikan bakar.

4.6 Optimasi Pembakaran dengan Design Expert® 8

Optimasi dilakukan dengan bantuan software Design Expert® 8. Optimasi dilakukan untuk mendapatkan respon yang sesuai dengan keinginan desirability peneliti sesuai dengan permodelan yang telah dijelaskan di atas. Importance atau kepentingan dari suatu respon akan menentukan proses optimum yang dihasilkan menit cm K ad a r A ir bb oleh software tersebut. Nilai importance dari suatu respon dapat dipilih dari nilai 1 + hingga 5 +++++. Semakin tinggi nilai importance maka semakin tinggi kepentingan respon tersebut untuk dicapai dalam proses optimum yang dihasilkan. Komponen dan respon yang akan dioptimasi pada pembuatan ikan bakar ditunjukkan pada Tabel 9. Sementara komponen dan respon yang akan dioptimasi pada pembuatan ayam panggang ditunjukkan pada Tabel 10. Respon kandungan BAP, DBA, dan total PAH pada ikan bakar dioptimasikan untuk seminimal mungkin. Hal ini dimaksudkan agar kandungan PAH terutama BAP dan DBA yang terdeteksi pada proses optimum pembuatan ikan bakar berada di bawah batas yang diperbolehkan yaitu 10 ngg sampel. Importance dari respon tersebut adalah 5 +++++ dan target dari masing-masing respon adalah minimize untuk kandungan BAP, DBA dan total PAH. Nilai prediksi yang negatif pada penentuan proses optimum harus dihindari. Respon kandungan BAP, DBA, dan total PAH pada ayam panggang juga dioptimasikan untuk seminimal mungkin. Hal ini dimaksudkan agar kandungan PAH terutama BAP dan DBA yang terdeteksi pada proses optimum pembuatan ayam panggang berada di bawah batas yang diperbolehkan yaitu 10 ngg sampel. Importance dari respon tersebut adalah 5 +++++ dan target dari respon BAP, DBA, dan total PAH adalah minimize. Nilai prediksi yang negatif pada penentuan proses optimum harus dihindari. Hasil optimasi pembuatan ikan bakar dengan menggunakan Design Expert® 8 untuk komponen dan respon pembuatan ikan bakar menghasilkan 30 proses optimum dengan nilai desirability 1.00. Nilai 1.00 yang ditunjukkan pada optimasi merupakan pembulatan. Proses optimum yang disarankan paling atas solusi no 1 merupakan proses optimum dengan nilai desirability tertinggi. Proses optimum dengan nilai desirability tertinggi adalah proses optimum pembuatan ikan bakar dengan jarak pembakaran 7.4 cm, lama pemanasan 30 menit, dan konsentrasi bumbu 5.2. Perkiraan respons yang dihasilkan dari proses tersebut adalah BAP 4.79 ngg sampel, DBA 5.84 ngg sampel, total PAH 9.27 ngg sampel, nilai L 33.50, °Hue 68.42, dan kadar air 64.32 .