No. Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu
RA YA
KAN
3 Guru memberikan
penghargaan dengan mengajak siswa bertepuk
tangan dan bersama-sama mengucapkan hore
sebanyak 3 kali Siswa
mengapresiasikan keberhasilannya
dengan cara mengucapkan tiga kali
hore 2 menit
4 Guru memberikan PR
Siswa mencatat tugas yang akan dikerjakan
2 menit 5 Guru menutup pelajaran
dengan mengucapkan salam Siswa menjawab
salam dari guru 2 menit
5. Pendidikan dan Pengajaran Agama Islam Di Sekolah
a. Pengertian Pembelajaran PAI
Menurut Arifin seperti yang dikutip oleh A. Munjin N. dan Kholidah
bahwa, “pendidikan islam sebagai suatu proses system pendidikan yang mencakup seluruh aspek pendidikan yang dibutuhkan
oleh anak didik dengan berpedoman pada ajaran islam. ”
42
Menurut M. Fadillah, “pendidikan adalah suatu bentuk bimbingan dan pengembangan potensi peserta didik supaya terarah
dengan baik dan mampu tertanam menjadi kepribadiannya dalam kehidupan sehari-hari
.”
43
Menurut Hamdani I. dan Fuad I., “pendidikan adalah bagian dari suatu proses yang diharapkan untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuan-tujuan ini diperintahkan oleh tujuan-tujuan akhir yang pada esensinya ditentukan oleh masyarakat, dan dirumuskan secara singkat
dan padat, seperti kematangan dan integritas atau kesempurnaan pribadi dan terbentuknya kepribadian muslim.”
44
b. Dasar, Tujuan dan Ruang Lingkup Pembelajaran PAI
1 Dasar-dasar PAI a Landasan Yuridis Pelaksanaan PAI
42
Nasih dan Kholidah, op. cit., h. 5
43
M. Fadillah, Desain Pembelajaran PAUD, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, h. 65
44
Hamdan I. dan Fuad I., op. cit., h. 59
Dasar-dasar pelaksanaan Pendidikan Agama Islam yang berasal dari peraturan perundang-undangan yang secara
langsung atau tidak langsung dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan Pendidikan Agama Islam di suatu lembaga
pendidikan atau di sekolah-sekolah. Yakni dalam falsafah Negara Pancasila, misalnya dalam ketetapan MPR No.
IIMPR1978, tentang P4 dijelaskan : “Dengan sila ketuhanan
YME, bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME dan oleh karenanya manusia
Indonesia percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”
45
Landasan pelaksanaan pembelajaran yakni terkait dengan Pendidikan Agama Islam PAI adalah landasan yang
berasal dari Al-Qur ‟ an, Al-Qur‟ an adalah kalam Allah yang
menjadi sumber pokok umat islam dalam menata kehidupan. Salah satu dari landasan religius yang terdapat dalam Al-
Qur ‟ an tertuang dalam lima ayat pertama yang berbicara
tentang keimanan dan pembelajaran yakni Q.S Al- „Alaq ayat
1-5 yang berbunyi:
Artinya: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaran
45
UUD ‟ 45. P4. GBHN, Team Pembinaan Penataran dan Bahan Penataran
MahasiswaPegawai Negeri, h. 30.
kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
”
46
Tafsir Lima ayat tersebut : ayat tersebut berisikan tentang perintah untuk selalu menelaah, membaca, belajar, dan
observasi ilmiah tentang penciptaan manusia sendiri. Ayat ini mengandung perintah untuk membaca serta
perintah untuk menulis. Hal tersebut sangat jelas bahwa dalam proses pembelajaran terdapat unsur membaca dan menulis. Jadi
dalam Q.S Al- „Alaq tersebut Allah telah memerintahkan
manusia untuk senantiasa belajar. b Tujuan Pembelajaran PAI
Tujuan Pendidikan Islam secara umum menurut Abuddin Nata,
“ terbentuknya manusia yang baik, yaitu manusia
yang beribadah kepada Allah dalam rangka pelaksanaan
fungsi kekholifahannya
di muka
bumi. Sedangkan tujuan khusus PAI menurut Athiyah al-Abrosy
adalah pembinaan akhlak, menyiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan akhirat, penguasaan ilmu dan
keterampilan bekerja dalam masyarakat. ”
47
Menurut Hamdani I. dan Fuad I., “tujuan pendidikan
menurut Islam dibagi menjadi 2 yaitu; a tujuan umum yang meliputi aspek kemanusiaan, seperti sikap, tingkah laku,
kebiasaan dan pandangan, b tujuan akhir; adalah waktu di dunia ini telah berakhir.”
48
Pada hakekatnya semua itu di arahkan untuk mewujudkan terbentuknya Insan kamil yang ditempuh
melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran disini tentunya
proses pembelajaran
yang bermakna
dan
46
Kementrian Urusan Agama Islam, Al- Qur’an Dan Terjemahnya, h. 1079
47
Nata, op. cit., h. 54
48
Hamdani I. dan Fuad I., op. cit., h. 62
menyenangkan, hal ini didasarkan pada karakteristik siswa yang dunianya adalah bermain. Dan dari pembelajaran ini
diharapkan adanya internalisasi pengetahuan agama pada diri siswa.
c Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam
Pada gambar tersebut, dapat dijelaskan kedudukan dan kaitan yang erat antara beberapa aspekmata pelajaran PAI,
yaitu: Al- qur’an-Hadits merupakan sumber utama ajaran Islam,
dalam arti merupakan sumber akidah keimanan, syari’ah
ibadah, muamalah dan akhlak, sehingga kajiannya berada disetiap unsur tersebut. Akidah ushuluddin atau keimanan
merupakan akar atau pokok agama.
49
Syari’ah merupakan system norma aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia
dan dengan makhluk lainnya.
50
Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia, sistem norma yang mengatur hubungan manusia
dengan Allah ibadah dalam arti khas dan hubungan dengan
49
Muhaimin, op. cit., h. 141
50
Muhaimin, op. cit., h. 141 AGAMA ISLAM
AL- QUR’AN DAN HADITS
MUAMALAH
IBADAH
AKHLAK SYARI’AH
AKIDAH
SISTEM KEHIDUPAN 1. Politik
2. Ekonomi 3. Sosial
4. Keluarga 5. Budaya
6. Iptek sainteks 7. Orkes
8. Lingkungan Hidup 9. Hankam
manusia dan lainnya muamalah dan menjadi sikap hidup manusia dalam menjalankan system kehidupannya politik,
ekonomi, social, pendidikan, kekeluargaan, kebudayaanseni, iptek, olahraga kesehatan, dll.
51
d Komponen-komponen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Suatu proses belajar mengajar dapat berjalan efektif
bila seluruh komponen yang berpengaruh dalam proses belajar mengajar saling mendukung dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran. Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar
mengajar khususnya PAI mengandung sejumlah komponen yang mana komponen itu saling interaksi dan berpengaruh
terhadap proses pembelajaran PAI. Komponen-komponen dalam proses belajar mengajar PAI itu meliputi:
a Kondisi Pembelajaran Kondisi ini adalah faktor penting yang berpengaruh
terhadap peningkatan hasil pembelajaran pendidikan agama Islam. Kondisi ini meliputi bagaimana melakukan pemilihan
metode, penetapan
dan pengembangan
metode pembelajaran.
52
b Metode Pembelajaran Metode merupakan suatu cara yang digunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam proses belajar mengajar. Kombinasi dalam penggunaan dari
berbagai metode mengajar merupakan keharusan dalam praktek mengajar.
53
c Hasil pembelajaran Hasil pembelajaran pendidikan agama Islam mencakup
51
Muhaimin, op. cit., h. 141
52
Nasih dan Kholidah, op. cit., h. 20
53
Nasih dan Kholidah, op. cit., h. 5
semua dampak yang dapat dijadikan indikator apakah nilai- nilai yang di ajarkan telah dapat difahami dan dilaksanakan
dengan baik oleh anak didik.
e Pengertian Asmaul Husna Salah satu materi yang dipelajari dalam mata pelajaran
PAI adalah materi Asmaul Husna nama-nama yang baik bagi Allah.
Menurut definisinya Asmaul Husna adalah nama-nama terbaik yang disandarkan pada sifat-sifat Allah Swt. Namun,
sifat-sifat itu bukanlah sifat yang sama dengan manusia, karena Allah Swt. Berbeda dan tak serupa dengan manusia.
Sifat-sifat ini hanya ada pada Allah Swt, tidak dimiliki oleh makhluk. Sedangkan, usaha yang dilakukan manusia
adalah untuk mendekati atau menyerupai sifat-sifat Allah Swt.
54
Asmaul Husna artinya nama-nama Allah yang baik. Jalan lain dalam mencapai ma’rifat kepada Allah SWT adalah
dengan memahami nama-nama Allah SWT yang baik-baik serta sifat-sifatNya yang luhur dan tinggi.
Jadi nama-nama dan sifat-sifat itulah yang merupakan perantara yang digunakan oleh Allah SWT agar makhlukNya
dapat berma’rifat kepadaNya.
55
Nama-nama itu adalah yang disebutkan oleh Allah SWT dalam firmanNya:
54
Rizem Aizid, Asmaul Husna Untuk Nutrisi Otak Kanan dan Kiri, Jogjakarta: DIVA Press, 2012, Cet. 1, h. 59
55
Sayid Sabiq, Aqidah Islam, Bandung: Diponegoro, 2010, Cet. 13, h. 38
Artinya: “Katakanlah: Serulah Allah atau serulah Ar-
Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al asmaaul husna nama-nama yang terbaik
dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan
carilah jalan tengah di antara kedua itu
. Qs. Al Isra’: 110
Dengan nama-nama itulah kita semua diperintah untuk menyerunya. Allah SWT berfirman:
Artinya: “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka
bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang
menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama- nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat Balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan
.Qs. Al A’raf : 180
Adapun jumlah nama-nama Allah yang baik Asmaul Husna ada 99 nama.
56
Imam Bukhari, Muslim dan Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Abu Hurairoh r.a bahwasanya Rasulullah bersabda
Sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi saw.
ع عست ه ا لاق ملس و يلع ها لص ها لوسر ا ري ر يبا
ا اصحا م ا حاو اا ئ اموا ا سا يعستو اور جلا لخ
يرا لا ملسمو
Artinya: “Dari abi hurairah Rasulullah saw bersabda:
sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama, yaitu seratus
56
Ibid., h. 39
kurang satu; barang siapa yang menghitungnya menghafalnya ia masuk surga.” HR Bukhari dan
Muslim Asmaul Husna yang dipelajari siswa SD di antaranya
adalah : 1 Ar Rahman, 2 Ar Rahim, 3 Al Malik, 4 Al Quddus, 5 As Salam.
1 Ar Rahman Ar-Rahman artinya yang mempunyai kasih sayang
yang luas untuk seluruh makhlukNya dengan memberikan berbagai kenikmatan.
57
Yang perlu ditekankan, rahmat Allah meliputi seluruh makhluknya, baik itu orang mukmin maupun orang kafir, orang
salih, maupun orang yang banyak bermaksiat. Mereka sama- sama mendapatkan rezeki dari Allah, disembuhkan dari
penyakit, dan dihindarkan dari marabahya. Namun di hari akhirat nanti, rahmatNya hanya diberikan khusus unyuk orang-
orang mukmin.
58
Ar Rahim di sebutkan dalam Qs. Al-Fatihah: 3, Qs. Al-Ahzab: 43, Qs. Al-
A’raaf: 156, Qs. Al-Baqoroh: 163
Artinya: “Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa;
tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
.” 2 Ar-Rahim Maha Penyayang
Ar-Rahim artinya pelaku rahmat yang sangat penyayang kepada orang yang beriman, yang memberikan
rahmat secara khusus kepada orang beriman di akhirat,
57
Musthafa Wahbah, Syarah Singkat Asmaul Husna, Jakarta: Al- I’tishom, 2009, Cet. 1, h.
6
58
Ibid., h. 7
khusus bagi orang muslim.
59
Ar Rahim disebut dalam Qs. Al-Fatihah: 3, Qs.Al-Baqoroh: 143, Qs.Asy-
Syuaraa’: 191
Artinya: “Dan Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar
Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.” 3 Al-Malik Maha Raja
Al-Malik artinya Allah adalah dzat yang merajai dan menguasai semua makhluk-Nya. Semua yang ada
dijagat raya ini adalah makhluk ciptaan-Nya. Karena hanya Allah Maha Kuasa. Al Malik di sebut dalam Qs. Al-Hasyr:
23, Qs. Al- Mu’minun: 116, Qs. Al-Ma’idah: 17
Menurut hadist, Nabi Khidhir a.s mengajarkan do’a sebagai berikut:
ىفاشاي اساي هااي تنااا هلاا ىذلا قحلا ك ملا تنا ه لا
Artinya : “Ya Allah, Engkau adalah Maha Raja,
Maha Benar, tidak ada Tuhan selain Engkau. Ya Allah Yang Maha Menyelamatkan Yang Maha
Menyembuhkan.” 4 Al Quddus Maha Suci
Al-Quddus artinya Dzat yang maha suci dan semua sifat yang ditangkap oleh panca indra, digambarkan
dalam khayalan, dugaan, dan apa yang terlintas dalam hati dan pikiran. Qs. Al-
Jumu’ah: 1, Qs. Al-Baqoroh: 87.
59
Wahbah, op. cit., h. 61
Artinya: “Dan Sesungguhnya Kami telah
mendatangkan Al kitab Taurat kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya berturut-turut sesudah itu
dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti- bukti kebenaran mukjizat kepada Isa putera
Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah Setiap datang kepadamu seorang
Rasul membawa sesuatu pelajaran yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong;
Maka beberapa orang diantara mereka kamu dustakan dan beberapa orang yang lain kamu
bunuh?” 5 As-Salam Maha Penyelamat
As-Salam artinya tuhan yang Dzat-Nya selamat dari segala cacat dan cela, selamat sifat-sifat-Nya dari
segala kekurangan, serta selamat perbuatan-Nya dari segala kejelekan dan keburukan. Qs. Asy-
Syuara’: 89, Qs. Al- an’am: 125, Qs. Yasin: 58
Artinya: “kepada mereka dikatakan: Salam,
sebagai Ucapan selamat dari Tuhan yang Maha Penyayang”.
6. Penanaman Nilai- nilai Asmaul Husna kepada Siswa dengan Metode