BAB II KAJIAN DAN KERANGKA KONSEPTUAL
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang diteliti
1. Pengertian Motivasi
Menurut Sardiman, “motivasi berasal dari kata motif, motif diartikan sebagai daya uapaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melkukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi mencapai suatu tujuan. Barawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah
menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila
kebutuhan untuk
mencapai tujuan
sangat dirasakanmendesak.
”
15
Motivasi menurut Mc. Donal seperti yang dikutip oleh Sardiman bahwa, “motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan munculn ya “feeling” dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. ”
16
Menurut Ratna Yudhawatih dan Dany Haryanto bahwa, “motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan energi seseorang yang dapat
menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri
motivasi intrinsik maupun dari luar individu motivasi ekstrinsik. ”
17
Menurut penulis motivasi adalah dorongan untuk melakukan suatu perbuatan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
Sedangkan menurut Ngalim Purwanto, “motivasi adalah “pendorong” suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku
seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
”
18
15
Sardiman, op. cit, h. 73
16
Sardiman, op. cit, h. 73
17
Ratna Yudhawatih dan Dany Haryanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011, Cet. 1, h. 79
18
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013, Cet. 26, h. 71
8
Menurut Nanang H. dan Cucu S., ”Motivasi belajar merupakan kekuatan power motivation, daya pendorong driving force, atau alat
pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan
dalam rangka perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.”
19
Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan
mungkin melakukan aktivitas belajar. a. Macam-Macam Motivasi
1 Motivasi Intrinsik Motivasi Intrinsik adalah motivasi yang berasal dari diri
seseorang itu sendiri tanpa dirangsang dari luar. Misalnya: orang yang genar membaca, tidak perlu ada orang yang
mendorong, ia akan mencari sendiri buku-bukunya untuk dibaca.
20
2 Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datang karena
adanya perangsangan dari luar, seperti: seorang mahasiswa rajin belajar karena karena akan ujian.
21
b. Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar 1 Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas
belajar.
22
2 Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar
Anak didik yang belajar menggunakan motivasi intrinsik sangat sedikit terpengaruh dari luar. semangatnya sangat kuat.
Dia belajar karena ingin mendapatkan ilmu sebanyak- banyaknya.
23
3 Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar.
24
4 Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.
25
19
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung: Refika Aditama, 2012, Cet. 3, h.26
20
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta: Prenada Media Group, 2009, Cet. 4, h. 194
21
Ibid., h. 194
22
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2011, Cet. 3, h. 149
23
Ibid., h. 149
24
Djamarah, op. cit, h. 149
25
Djamarah, op. cit, h. 149
c. Fungsi Motivasi dalam Belajar 1 Motivasi sebagai pendorong kegiatan
2 Motivasi sebagai penggerak perbuatan 3 Motivasi sebagai pengarah perbuatan
26
d. Bentuk-Bentuk Motivasi dalam Belajar 1 Memberi angka.
27
, 2 hadiah, 3 kompetisi, 4 ego-involvement, 5 memberi ulangan, 6 mengetahui hasil, pujian, 7 hukuman, 8 hasrat
untuk belajar, 9 minat,10 tujuan yang diakui
28
e. Upaya Memotivasi dalam Belajar Belajar Menurut Ali Imron seperti yang dikutip oleh Evelin S. dan Hartini
Nara bahwa, ada empat fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara pemeliharaan dan peningkatan motivasi
belajar anak didik, yaitu:
29
1 Mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar Prinsip-prinsip tersebut adalah: prinsip perhatian, keaktifan,
keterlibatan langsung, pengulangan belajar, rangsangan dan tantangan, penguatan dan prinsip perbedaan individu antar
pembelajar.
30
2 Mengoptimalkan pemanfaatan
upaya guru
dalam membelajarkan pembelajar. Hal-hal yang disajikan menarik
oleh guru menjadi sesuatu yang mempengaruhi motivasi pembelajar
atau pengalamankemampuan
yang telah
dimiliki.
31
3 Mengoptimalkan unsur - unsur dinamis pembelajaran. Diantara unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran adalah
unsur kreativitas dalam menyiapkan alat-alat belajar bersama siswa dan dengan menggunakan sumber-sumber belajar di luar
sekolah.
32
4 Mengembangkan aspirasi dalam belajar. f. Pengukuran Motivasi
Menurut Abdul Rahman Saleh, pengukuran motivasi maksudnya adalah yang berhubungan dengan efektifitas motivasi dalam
mempengaruhi sikap dan tingkah laku manusia. Motivasi menjadi
26
Djamarah, op. cit, h. 149
27
Sardiman, op. cit., h. 91
28
Djamarah, op. cit., h. 168
29
Siregar dan Nara, op. cit., h. 50
30
Siregar dan Nara, op. cit., h. 50
31
Siregar dan Nara, op. cit., h. 50
32
Siregar dan Nara, Buku, h. 50
efektif dan tepat sasaran ketika dilakukan sesuai dengan teori dan ditarafkan pada objek yang tepat. Dengan demikian, jika didapati
manusia yang dalam sikap dan tingkah lakunya tidak terarah dan tanpa tujuan, dapat dipastikan orang tersebut tidak memiliki
motivasi.
33
2. Pengertian Metode Tandur