Selain itu, pengaplikasian pupuk diberikan secara rata dan penambahan pupuk yang lebih banyak dengan bantuan bagan warna daun pada tanaman padi yang daunnya
terlihat kekurangan pupuk dalam jumlah tertentu.
6.1.5. Pestisida
Penggunaan pestisida kimia selalu digunakan sejak pertanian non-organik digencarkan oleh pemerintah dan kemudahan dalam pengaplikasian tanpa harus meracik
sendiri bahan-bahannya seperti pestisida organik, sehingga seluruh petani responden masih menggunakan pestisida kimia untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman
padi. Penggunaan pestisida selama satu musim tanam membutuhkan biaya sebesar Rp 44.025,00
untuk petani pemilik lahan sempit. Sedangkan petani pemilik lahan luas mengeluarkan biaya pengendalian hama dan penyakit sebesar Rp
61.150,00 .
6.1.6. Upah Tenaga Kerja
Persentase biaya untuk tenaga kerja yang besar dari biaya produksi kedua kelompok responden petani menunjukkan bahwa tenaga kerja merupakan faktor
produksi yang sangat penting dalam kegiatan pertanian di Desa Ciaruteun Udik. Tidak hanya tenaga kerja keluarga saja yang bekerja, tetapi juga jasa buruh tani sangat
diperlukan dalam usahatani padi karena adanya tahapan-tahapan usahatani yang membutuhkan tenaga manusia yang cukup besar. Tahapan-tahapan tersebut antara lain
pengolahan tanah, penanaman bibit, pemupukkan, pemeliharaan areal persawahan dan pemanenan hasil. Dalam setiap tahapan, petani membutuhkan jasa tenaga kerja upahan
baik pria maupun wanita.
Tenaga kerja pria upahan dibutuhkan saat pengolahan tanah dilakukan karena membutuhkan tenaga manusia yang besar dengan satu HOK diupahi Rp 36.000,00.
Petani pemilik lahan sempit membutuhkan 5,94 HOK tenaga kerja upahan tiap musim tanamnya untuk mengolah lahan sawah, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk
membiayai tenaga kerja upahan sebesar Rp 213.750,00. Sedangkan petani pemilik lahan
luas membutuhkan 21,41 HOK untuk tiap musim tanamnya, sehingga biaya yang dikeluarkan petani pemilik lahan luas sebesar Rp 770.625,00. Selain untuk membantu
pengolahan tanah, petani di Desa Ciaruteun Udik juga membutuhkan tenaga kerja pria untuk membantu proses pemupukkan. Biaya upah tenaga kerja pria untuk pemupukan
antara petani pemilik lahan sempit dan petani pemilik lahan adalah Rp 13.781,25 dan Rp 43.312,50 dengan 0,38 HOK dan 1,20 HOK tiap musim tanam.
Tenaga kerja wanita upahan lebih banyak dibutuhkan pada tahap penanaman bibit, pemeliharaan, dan pemanenan gabah. Hal ini dikarenakan tahap-tahap yang dikerjakan
oleh tenaga kerja wanita membutuhkan ketelitian yang tinggi dan sumber daya manusia yang banyak. Petani pemilik lahan sempit membutuhkan 4,97 HOK untuk penanaman
bibit, 2,91 HOK untuk pemeliharaan dan 1,15 HOK untuk pemanenan hasil dalam satu musim tanam. Upah untuk satu HOK adalah Rp 36.000,00, maka petani pemilik lahan
sempit mengeluarkan biaya Rp 178.875,00 untuk penanaman, Rp 104.625,00 untuk
pemeliharaan, dan Rp 41.400,00 untuk pemanenan. Sedangkan petani pemilik lahan luas membutuhkan 21,34 HOK untuk penanaman, 9,16 HOK untuk pemeliharaan, dan
5,26 HOK wanita untuk pemanenan. Biaya yang dikeluarkan petani pemilik lahan luas untuk mengupahi tenaga kerja adalah Rp 768.375,00 untuk penanaman, Rp 329.625,00
untuk pemeliharaan, dan Rp 189.450,00 untuk pemanenan selama satu musim tanam.
6.1.7. Pajak Lahan