Penyebab lain yang muncul

Pernyataan ini juga dibenarkan oleh keluarga dari salah satu informan dan perawat bedah di Dharmais. Berikut pernyataannya: Tn. P mengatakan “Kalau kemo belum dijalankan...kebetulan dari askes tapi nggak semuanya bebas, bayar sepertiganya...perkiraannya nggak segitu ternyata bengkak, nggak sesuai perkiraan”. Zr. M mengatakan “Ada, ada yang nggak mau kemo, kebanyakan sih takut karena belum itu ya...takut efek sampingnya mual muntah, ada yang takut rontok, ada yang karna biaya juga ya, mungkin kebanyakan sih karena biaya, karena faktor biaya”. Kurangnya dukungan spiritual, dan nilai keagaamaan serta distres spiritual juga dapat menimbulkan beban psikologis informan. Berikut kutipannya: Ny. M mengatakan ” Saya kecewa sama Tuhan, Tuhan tidak adil, kenapa harus saya bukan orang lain, sampai saat ini saya dan keluarga belum melakukan aktivitas keagamaan dan pergi ke gereja meskipun pihak gereja pernah berkunjung bantu doa dan memberi nasihat” Ny. Y mengatakan ”Beribadah ke kuil, belum saya dan keluarga jalankan dan tidak ada pihak rohaniawan yang berkunjung ke rumah” Pernyataan ini juga dibenarkan oleh keluarga dari salah satu informan dan perawat bedah di Dharmais. Berikut pernyataannya: Tn. P mengatakan “Dia pernah bilang sama saya, kenapa harus saya jatuhnya tidak ke orang lain, rasa kecewa sama Tuhan, ada, Tuhan tidak adil dan memang hingga saat ini kami belum melakukan aktivitas keagamaan, belum pergi ke gereja”. An. D mengatakan ”Tidak ada rohaniawan yang datang ke rumah dan mamah juga tidak pernah menyuruh untuk didatangkan rohaniawan, ibadah ke kuil juga nggak dilakukan”.

3. Hasil Wawancara Bersama Informan Pendukung 1. Psikiatri

Berdasarkan hasil wawancara dengan dokter spesialis jiwa di RS Kanker Dharmais Jakarta Barat pada tanggal 15 Juli 2010, bahwa depresi pada penderita kanker tidak jarang terjadi berkisar antara 15-20 pasien kanker dapat mengalami depresi. Berikut kutipannya : “Depresi pada penderita kanker itu tidak jarang terjadi ya... khusus pada penderita kanker itu sekitar mencapai 15-20 dalam perjalanan penyakitnya penderita kanker mengalami depresi” dr. I Diagnosis pasien yang mengalami depresi atau tidak, dapat dilihat dari berat dan lamanya gejala depresi pasien dalam merespon peristiwa yang dihadapi. Berikut kutipannya : “Ketika dia terdiagnosa kanker kaget gitu ya terus terjadi denial, respon normal ini bisa dikatakan jika di bawah 2 minggu kalau 2 minggu masih bertahan kita sebut dengan gangguan penyesuaian tapi klo gejalanya lebih berat dari itu, ada kesulitan dalam menjalankan aktivitas baru dikatakan depresi” dr. I Penatalaksanaan medis pada pasien depresi tergantung berat ringannya depresi yang terjadi pada pasien. Pasien dengan depresi ringan cukup dengan diberikan dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat pasien dan tidak memerlukan obat-obatan. Berbeda dengan itu, pasien dengan depresi berat tidak cukup dengan dukungan saja tetapi perlu adanya obat- obatan untuk mengurangi depresinya. Berikut kutipannya : “Penanganannya dengan support, dukungan, informasi tentang penyakit dari tenaga kesehatan, kalau depresinya berat baru menggunakan obat-obatan” dr. I Seseorang yang mengalami depresi khususnya depresi berat akan berdampak buruk bagi diri dan lingkungannya, dampak yang paling berbahaya adalah adanya tindakan bunuh diri. Berikut kutipannya: “Dampak depresi yang paling membahayakan yaitu bunuh diri...” dr. I

2. Perawat

Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat bedah di RS Kanker Dharmais Jakarta Barat pada tanggal 14 Juli 2010, bahwa depresi pada wanita post mastektomi memang cenderung terjadi tetapi pasien biasanya tidak mengatakan secara langsung hanya terlihat dari perubahan sikap pasien. Berikut kutipannya : “Kebanyakan kalau ngomong secara verbal mah nggak kali ya...Tapi dari sikapnya itu biasanya habis operasi itu diem ya, terus biasanya sih belum kooperatif ke kita” Zr. M Depresi yang terjadi pada pasien post mastektomi biasanya tidak sampai depresi berat sehingga penatalaksanaannya berupa pemberian dukungan, motivasi, tidak sampai dikonsultasikan ke psikiatri. Berikut kutipannya : “Paling support ja sih, motivasi, lebih pendekatannya aja...yang dikonsultasiin, sejauh ini belum sih ya yang mastektomi kalau yang lain ada” Zr. M