55
Mengingat bahwa kemampuan wanita bergelar
Syarifah
untuk memaknai kehidupannya dalam menghadapi peristiwa hidup sangat individual, artinya
berbeda untuk setiap orang bahkan pada peristiwa yang sama maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus.
Penelitian studi kasus membuat peneliti dapat memperoleh pemahaman utuh dan terintegrasi mengenai interrelasi berbagai fakta dan dimensi dari kasus
khusus Poerwandari, 2001. Hal ini sejalan dengan fokus penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana kebermaknaan hidup pada wanita Aceh bergelar
Syarifah.
Pendekatan kualitatif digunakan karena sebagian perilaku manusia, yang penghayatannya melibatkan berbagai pengalaman pribadi dan proses internal
individual sulit dikuantifikasikan sehingga mustahil diukur dan dibakukan, apalagi dituangkan dalam satuan numerik Poerwandari, 2001. Metode
kualitatif berusaha memahami suatu gejala sebagaimana pemahaman subjek yang diteliti, dengan penekanan pada aspek subjektif dari perilaku seseorang.
Penelitian kualitatif memungkinkan pemahaman tentang kompleksitas perilaku dan penghayatan manusia sebagai makhluk yang memiliki
pemahaman tentang hidupnya Poerwandari, 2001.
B. Metode Pengumpulan Data
Sifat penelitian kualitatif terbuka dan luwes, sehingga metode pengumpulan data yang digunakan juga beragam, disesuaikan dengan masalah
tujuan penelitian serta sifat objek yang diteliti. Metode dasar yang umumnya
Universitas Sumatera Utara
56
banyak dipakai dan dilibatkan dalam penelitian kualitatif adalah observasi dan wawancara Poerwandari, 2001.
Pengumpulan data pada penelitian dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam
depth interview
sebagai metode utama. Wawancara dilakukan melalui wawancara dengan pedoman umum. Peneliti
memiliki pedoman wawancara yang sangat umum yang mencantumkan masalah yang ingin diketahui, yaitu mengenai tahapan dan sumber makna
hidup. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek yang perlu untuk digali dan dijadikan daftar pengecekan apakah aspek
tersebut sudah dibahas atau ditanyakan. Wawancara juga dilaksanakan sesuai dengan keadaan di lapangan, dimana proses wawancara dilakukan
menggunakan bahasa daerah, sehingga peneliti harus memikirkan bagaimana pertanyaan yang diberikan dapat dipahami oleh subjek dan sesuai dengan
maksud peneliti. Observasi juga digunakan sebagai metode pendukung pada saat
wawancara. Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan selama wawancara
berlangsung. Hal-hal
yang diobservasi
adalah tempat
berlangsungnya wawancara, penampilan fisik subjek, perilaku subjek selama wawancara berlangsung, hal-hal yang mengganggu wawancara dan hal yang
paling sering dilakukan subjek selama wawancara.
Universitas Sumatera Utara
57
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Provinsi Aceh. Proses pengambilan data pada subjek 1 dilakukan di rumah subjek yakni Desa Bungkah, Kabupaten
Aceh Utara, Provinsi Aceh. Proses pengambilan data pada subjek 2 dilakukan di rumah subjek yakni Desa Meuse, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.
D. Subjek Penelitian 1. Karakteristik Subjek