2.4. Daerah Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan manusia yang diusahakan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran, dimana
perusahaan mendapatkan kembali apa yang dibutuhkannya untuk dapat hidup terus yakni penghasilan dan sumber daya.
Produk yang dihasilkan di pabrik ini berupa paku, kawat licn dan akwat duri. Produk tersebut diproduksi dan dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan
lokal dalam negeri, seperti wilayah di sekitar Pulau Sumatera Medan, Palembang dan Pulau Jawa, dsb.
2.5. Proses Produksi
2.5.1. Standar Mutu BahanProduk
PT. Intan Suar Kartika memproduksi berbagai jenis paku dengan ukuran yang beragam yang diproduksi sesuai dengan standar mutu tertentu. Spesifikasi
ukuran paku PT. Intan Suar Kartika terlihat pada Tabel 2.1. berikut.
Tabel 2.1. Spesifikasi Ukuran Paku
No. Size mm
Diameter Kawat Panjang Paku
Diameter Topi Tebal
Paku Kepala Paku
Kepala Standar Toleransi Standar
Toleransi Standar
Toleransi Topi
mm mm
mm mm
mm mm
mm
1 1,65 x 25,40
1.65 1.63-1.7
25.40 24.40-26.40
4.00 3.50-4.25
0.50 2
1,82 x 31,75 1.82
1.8-1.87 31.75
30.75-32.75 4.50
4.00-4.75 0.50
3 2,10 x 38,10
2.10 2.08-2.15
38.10 37.10-39.10
5.00 4.50-5.25
0.50 4
2,87 x50,80 2.87
2.85-2.92 50.80
49.30-52.30 6.75
6.25-7.00 0.70
5 3,05 x 50,80
3.05 3.03-3.1
50.80 49.30-52.30
7.70 7.20-7.90
0.70 6
3,05 x 63,50 3.05
3.03-3.1 63.50
62.50-65.00 7.70
7.20-7.90 0.70
7 3,40 x 63,50
3.40 3.38-3.45
63.50 62.50-65.00
8.20 7.70-8.40
0.70
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Spesifikasi Ukuran Paku Lanjutan
No. Size mm
Diameter Kawat Panjang Paku
Diameter Topi Tebal
Paku Kepala Paku
Kepala Standar Toleransi Standar
Toleransi Standar
Toleransi Topi
mm mm
mm mm
mm mm
mm
8 3,40 x 76,20
3.40 3.38-3.45
76.20 74.20-78.20
8.20 7.70-8.40
0.70 9
3,76 x 88,90 3.76
3.74-3.81 88.90
86.90-90.90 9.20
8.70-9.40 0.70
10 4,10 x 76,20
4.10 4.08-4.15
76.20 74.20-78.20
10.00 9.00-10.20
1.00 11
4,10 x 101,60 4.10
4.08-4.15 101.60
99.60-103.60 10.00
9.00-10.20 1.00
12 4,50 x 88,90
4.50 4.48-4.55
88.90 86.90-90.90
11.00 10.00-11.50
1.00 13
5,15 x 101,60 5.15
5.13-5.2 101.60
99.60-103.60 12.00
11.00-12.50 1.00
14 5,15 x 127,00
5.15 5.13-5.2
127.00 125.00-
129.00 12.00
11.00-12.50 1.00
15 5,15 x 127,00
5.15 5.13-5.2
127.00 125.00-
129.00 13.00
12.00-13.50 1.00
16 5,58 x 152,40
5.58 5.56-5.63
152.40 150.40-
154.40 13.00
12.00-13.50 1.00
Sumber : PT. Intan Suar Kartika
2.5.2. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan oleh PT. Intan Suar Kartika untuk membuat paku terbagi atas bahan baku, bahan penolong dan juga bahan tambahan.
a. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan untuk menghasilkan
sebuah produk dalam proses produksi dan memiliki persentase yang relatif besar dalam produk dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang
digunakan oleh PT. Intan Suar Kartika adalah wirerod. Berikut ini adalah gambar dari bahan baku yang digunakan dalam proses
produksi, yaitu wirerod.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Wirerod
Wirerod merupakan gulungan kawat baja dengan kadar karbon 0,25 , dengan diameter wirerod 5,5 mm. Wirerod digulung dalam bentuk bundelan-
bundelan coils dengan berat 1500 kg. Wirerod diperoleh dari Malaysia, Singapura, Amerika, India dan Rusia.
b. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses
produksi, yang sifatnya hanya membantu atau mendukung kelangsungan proses produksi untuk mendapatkan produk yang diinginkan dan bahan ini tidak
termasuk dalam produk akhir. Bahan penolong yang digunakan oleh PT. Intan Suar Kartika terdiri dari:
1. HCl, digunakan untuk menghilangkan sisa karat. Kebutuhan HCl dalam pabrik
berasal dari pemasok. 2.
H
2
SO
4
, digunakan untuk menghilangkan asam pada wirerod pH=2,6. Kebutuhan H
2
SO
4
dalam pabrik berasal dari pemasok. 3.
Air H
2
O, digunakan untuk pencucian wirerod dan bahan pendingin mesin tarik kawat pH=7. Kebutuhan air dalam pabrik dipenuhi dari sungai Deli.
Universitas Sumatera Utara
4. Kapur tohor CaCO
3
, digunakan untuk melunakkan dan melicinkan wire rod pH= 9. Kebutuhan kapur tohor dalam pabrik berasal dari pemasok.
5. Sekam padi, digunakan untuk polish paku. Pasokan sekam padi diantar
langsung oleh masyarakat sekitar. 6.
Parafin zat lilin, digunakan untuk melapisi paku agar tidak cepat berkarat. Kebutuhan parafin dalam pabrik berasal dari pemasok.
7. Tepung campuran kaolin dan kalsium, digunakan untuk memperlicin
permukaan kawat pada proses tarik kawat agar kawat tidak mudah putus dan menjaga agar die mata logam penarik kawat, tidak langsung bersentuhan
dengan kawat. Kebutuhan tepung dalam pabrik berasal dari pemasok. 8.
CaOH
2
, digunakan untuk menetralisir wirerod agar tidak terjadi proses oksidasi. Kebutuhan CaOH
2
dalam pabrik berasal dari pemasok.
c. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk mempermudah
proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan dan bahan ini termasuk dalam produk akhir. Bahan tambahan yang ditambahkan kepada produk
sehingga menghasilkan suatu produk akhir yang siap untuk dipasarkan, dapat berupa kemasan ataupun aksesoris.
Bahan tambahan yang digunakan oleh PT. Intan Suar Kartika antara lain: 1. Kotak paku, digunakan sebagai tempat untuk mengemas paku sebelum dijual
ke konsumen. 2.
Band tape, digunakan untuk mengikat kotak paku yang telah berisi paku.
Universitas Sumatera Utara
3. Label, digunakan untuk menandai jenis dan ukuran kawat yang telah diproduksi.
4. Steples, digunakan untuk merekatkan kotak paku. 5.
Strapping band, digunakan sebagai segel kotak-kotak paku. 6.
Plastik, digunakan untuk tempat pengemasan kawat licin dan kawat duri. 2.5.3. Uraian Proses Produksi
Secara umum proses produksi pada PT. Intan Suar Kartika adalah: 1. Proses Pencucian Wirerod
Proses pencucian wirerod di PT. Intan Suar Kartika menggunakan pickling acid Boxes, yaitu sederetan bak yang terdiri dari tiga buah bak yang dipakai
untuk membersihkan atau mencuci wirerod dari kotoran berupa lapisan karat, minyak dan debu. Bak-bak ini masing-masing berisi asam sulfat, air dan larutan
kapur tohor CaOH
2
. Wirerod diangkut satu persatu dari bak yang satu ke bak lainnya dengan
mempergunakan alat hoist crane. Wirerod dalam bentuk gulungan besar dimasukkan ke dalam bak yang berisi asam sulfat agar bersih dari karat dan
kotoran lainnya. Perendaman dilakukan lebih kurang 1 menit, kemudian dimasukkan ke dalam bak berikutnya yang berisi air untuk dicuci dan dibilas agar
bersih dari sisa asam yang masih melekat. Perendaman dilakukan lebih kurang 5 menit.
Kemudian dilanjutkan ke bak berikutnya lagi yang berisi larutan kapur tohor dan dipasang pemanas gas untuk memanaskan campuran serta kipas
pengaduk untuk memutar larutan kapur agar tidak mengendap.
Universitas Sumatera Utara
Panas campuran diatur sekitar 80
O
C selama 5 menit, untuk menetralisir wirerod agar tidak terjadi proses oksidasi yang dapat menyebabkan pelapukan dan
perkaratan logam. Karat dihilangkan dengan cara acid pickling, dimana karat pada besi akan
larut dalam asam, dan besi juga akan larut sehingga permukaan menjadi kasar. Larutnya karat dalam asam tidak menimbulkan hidrogen. Hidrogen yang
berkontaminasi dengan besi akan menyebabkan besi menjadi rapuh sehingga untuk mencegah hal tersebut, maka wirerod perlu direndam dalam kapur tohor.
Kawat yang telah bebas dari karat dikeringkan dalam bak dryer dengan cara mengalirkan udara panas ke dalam bak dengan menggunakan 2 buah blower.
Panas pengeringan diatur sekitar 150
O
C selama 20 sampai 40 menit, tergantung pada halus kasarnya kawat yang dikeringkan.
2. Proses Tarik Kawat Dari dryer, wirerod kemudian diangkut dengan menggunakan lory ke
stasiun tarik kawat drawing machine. Drawing machine merupakan sederetan mesin khusus yang digunakan untuk penarikan wirerod menjadi kawat dengan
ukuran diameter tertentu sesuai dengan yang diharapkan. Pada mesin ini dilengkapi dengan dies box yang terdiri dari dua buah dies
berbentuk cincin dengan ukuran diameter yang berbeda. Diameter tempat masuknya kawat lebih besar dari diameter untuk keluar. Sehingga dengan adanya
perbedaan diameter yang semakin kecil, akhirnya didapat kawat dengan ukuran yang dikehendaki.
Universitas Sumatera Utara
Wirerod gulungan dimasukkan ke dalam keranjang besi dimana keranjang ini berada di atas piringan besi yang dapat berputar. Ujung wirerod dipasang pada
drawing machine dan mulailah proses tarik kawat. Setiap melewati dies box pada tiap mesin yang telah diberi tepung sirip, diameter kawat akan berkurang secara
bertahap. Misalnya untuk menghasilkan kawat diameter 3,76 mm, maka wirerod diameter 5,5 mm akan berkurang secara bertahap pada dies kedua menjadi 5 mm,
kemudian 4,27 mm, sampai akhirnya menjadi 3,76 mm. Bila dalam proses penarikan terjadi pemutudan kawat, maka dilakukan
penyambungan dengan menggunakan welder sejenis alat las listrik. Kualitas kawat yang mengalami penyambungan sama dengan kualitas kawat yang tidak
disambung. Kawat yang dihasilkan setelah melewati proses drawing machine disebut bahan setengah jadi. Dari proses tersebut, kawat dibawa ke tempat
pembuatan paku.
2.5.3.1.Proses Pembuatan Paku
Proses yang paling utama pada PT. Intan Suar Kartika adalah pembuatan paku lokal. Sebagian besar kawat digunakan untuk menghasilkan produk ini.
Proses yang terjadi berupa: 1.
Proses pembentukan kawat menjadi paku Pada proses ini, paku akan dicetak atau dibentuk dengan mesin khusus
pengubah kawat menjadi paku dengan ukuran tertentu. Mesin pembuat paku ini bekerja secara otomatis, artinya kawat yang dimasukkan ke dalam mesin ini dan
keluarnya dalam bentuk paku.
Universitas Sumatera Utara
Kawat gulungan yang berasal dari drawing machine dimasukkan dalam keranjang besi yang terletak diatas piringan besi yang dapat berputar. Ujung
kawat dipasang pada working tools mesin yaitu wire feeding rollers atau chucks atau penarik kawat untuk menghasilkan panjang tertentu. Kemudian kawat masuk
ke nail box yang membentuk leher paku lalu die grip menjepit kawat, sementara itu martil memukul kawat sehingga terbentuk kepala paku. Selanjutnya cutter
membentuk ujung runcing dari paku dan memotongnya. Paku yang terbentuk ditampung dalam kotak aluminium untuk dibawa ke stasiun kerja berikut untuk
proses selanjutnya. Pada nails making machine atau mesin pembuat paku, terdapat empat
working tools yang sangat mempengaruhi mutu paku, yaitu feeding rollers chucks, die grip, punch dan cutter. Keempat working tools ini disusun
sedemikian rupa sesuai dengan jenis paku yang akan dibuat agar sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
Ukuran dari setiap working tools bervariasi sesuai dengan tipe mesin pembuat paku. Paku yang rusak berat dibawa ke tempat penumpukan, sedangkan
paku dengan kualitas yang baik dibawa ke mesin polish paku untuk mengkilatkan paku.
2. Proses Polish Mesin polish dipakai untuk mengilapkan paku yang telah selesai
dikerjakan dimesin paku dan untuk menanggalkan sayap-sayap yang terdapat pada ujung runcing paku. Mesin polish terdiri dari tong polish persegi delapan, motor
Universitas Sumatera Utara
penggerak dan tutup jaring. Paku dimasukkan ke dalam tong polish lalu dicampur dengan sekam padi. Dengan alat angkut hoist crane, tong polish yang telah
ditutup rapat dipasangkan pada poros motor penggerak dan diputar selama 30 menit. Setelah itu tutup tong polish ditukar dengan tutup jaring, gunanya untuk
mengeluarkan sekam padi sehingga yang tertinggal hanya paku yang sudah bersih. Paku-paku yang telah selesai dipolis kemudian dipindahkan ke bagian tiup
untuk membersihkan paku-paku dari abu dan debu sisa polish. Dari mesin tiup langsung dikirim ke bagian pencurahan untuk dicurahkan sesuai dengan berat dan
ukurannya. Kemudian ditimbang dan dilanjutkan ke tempat packing.
3. Proses Pengepakan Paku Kemudian paku diangkut dengan lori ke bagian pengepakan. Paku-paku
tadi dituang ke dalam sebuah bak khusus yang selanjutnya sedikit demi sedikit jatuh ke atas mesin magnetik conveyor ban berjalan dengan magnet yang
bergerak ke atas tempat timbangan berada. Pada saat penimbangan paku, dari arah yang berlawanan conveyor membawa kotak-kotak kosong yang nantinya terisi
setelah paku yang telah ditimbang di bagian atas berjatuhan. Sesudah kotak-kotak tadi terisi paku, kemudian conveyor membawanya ke
timbangan kedua. Pada timbangan kedua diperiksa oleh satu operator apakah telah sesuai dengan berat yang diinginkan, jika berlebih akan dikurangi dan jika kurang
akan ditambah. Setelah itu, kotak-kotak paku yang telah selesai pada penimbangan kedua diberikan band tape dan kemudian dilem listrik sehingga
Universitas Sumatera Utara
bersih dan kuat. Untuk sementara kotak-kotak itu diletakkan diatas rak-rak papan yang selanjutnya diangkut ke gudang dengan forklift.
Selain itu, pada PT. Intan Suar Kartika juga terdapat pembuatan paku seng, yang memerlukan dua jenis bahan yang digunakan yaitu: kepala paku dan
batang kawat untuk menyanggah kepala paku. Proses yang terjadi berupa: 1.
Pembuatan kepala paku seng Untuk membuat kepala paku seng diperlukan bahan plat baja dengan ukuran
tertentu sehingga dapat sesuai dengan spesifikasinya. Plat baja tersebut terlebih dahulu dibentuk menjadi kepala paku seng dengan menggunakan
mesin press. Dalam mesin ini, plat baja tersebut dipotong dan dibentuk menjadi berbentuk payung yang nantinya akan dipindahkan ke bagian
perakitan untuk kembali diproses.
2. Perakitan kepala paku dan kawat hasil penarikan
Dari proses tarik kawat, kawat dibawa ke mesin perakitan untuk dibentuk dengan menggunakan lory. Setelah itu kawat dan kepala paku seng yang telah
dibentuk sebelumnya kemudian dibawa ke mesin clamping secara manual untuk dirakit menjadi paku seng. Paku seng yang dihasilkan kemudian dibawa
ke bagian krom untuk dilapisi dan dibersihkan kembali.
3. Proses pelapisan krom pada paku seng
Setelah paku seng dirakit, proses berikutnya yang dilakukan adalah melapisi produk dengan lapisan krom agar tidak cepat mengalami korosi. Paku seng
Universitas Sumatera Utara
dimasukkan ke dalam tempat pencucian dan kemudian dipindahkan ke dalam larutan berisi krom selama beberapa menit. Setelah itu paku seng diangkat dan
didinginkan sampai kering.
4. Proses pengepakan paku seng
Dari proses pelapisan, paku seng kemudian dibawa ke tempat pencurahan untuk untuk ditimbang dalam kotak sesuai ukuran. Produk yang telah selesai
kemudian dibawa ke gudang produk.
2.5.3.2.Proses Pembuatan Kawat Licin
Kawat hasil penarikan juga dibawa ke bagian pembuatan kawat licin untuk diproses. Proses yang terjadi dalam pembuatan kawat licin berupa:
1. Pembuatan kawat licin
Setelah melalui proses tarik kawat, kemudian kawat dibawa dengan hoistcrane ke mesin gulung menjadi gulungan dan ditarik ke mesin annealing untuk
dipanaskan di bak pemanasan dengan suhu 400-600
O
C. Setelah itu didinginkan dengan dialirkan ke bak air, dan dialirkan ke bak HCl dengan
mesin gulung kawat untuk dibersihkan dari karat, kemudian dialirkan ke bak air untuk dibersihkan dari sisa asam dan langsung ditarik ke bak amonia untuk
pelapisan anti karat, selanjutnya ditarik ke dapur listrik untuk dilapisi dengan timah putih, dan ditarik ke bak air untuk didinginkan. Setelah itu, ditarik ke
tempat penggulungan untuk memperoleh kawat licin yang sesuai.
Universitas Sumatera Utara
2. Proses pembungkusan
Kawat licin yang diperoleh langsung dibawa ke tempat pembungkusan untuk dilabel sesuai ukurannya dengan kawat pengikat yang diambil dari sisa-sisa
scrap. Kemudian dibawa ke tempat penyimpanan di gudang produk jadi.
2.5.3.3.Proses Pembuatan Kawat Duri
Untuk kawat berduri, bahan yang digunakan merupakan kawat licin yang diperoleh dari proses gulung kawat. Proses yang terjadi berupa:
1. Pembuatan kawat duri
Kawat hasil proses gulung dibawa ke tempat penjalinan untuk dijalin dan digulung menjadi gulungan kawat duri dengan menggunakan mesin
penyambungan kawat. Sehingga ada dua jenis kawat yang digabungkan dalam satu mesin. Satu jenis kawat dijadikan sebagai duri dan kawat lainnya
dijadikan tempat pemasangan duri tersebut. 2.
Proses pembungkusan Kawat duri hasil proses rakit tersebut kemudian diberi label dengan kawat
pengikat sesuai ukurannya dan disimpan di gudang produk jadi.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Mesin dan Peralatan
2.6.1. Mesin Produksi
Mesin merupakan semua peralatan yang memerlukan penggerak power sedangkan peralatan adalah semua peralatan yang tidak memerlukan penggerak
power. Mesin produksi yang digunakan oleh PT. Intan Suar Kartika untuk mendukung kegiatan produksinya antara lain:
1. Mesin Tarik Kawat
Mesin ini digunakan untuk memperkecil diameter kawat yang diinginkan sesuai dengan jenis paku yang akan diproduksi dan untuk memperlicin permukaan
kawat. Merek
: Tanisaka
Model :
TNOD 600 Z Nomor
: N-6075168
Tahun :
1984 Kecepatan
: 600 rpm
Kapasitas :
1 tonjam Buatan
: Jepang
Jumlah :
6 unit
2. Mesin Paku
Mesin ini digunakan untuk pembuatan paku melalui die grip, pisau dan alat pemukul. PT. Intan Suar Kartika mempunyai dua jenis mesin paku, yaitu
merek Tanisaka buatan Jepang dan Nail Making buatan RRC.
Universitas Sumatera Utara
a. Merek :
Tanisaka Model
: MTG
Seri :
F Kecepatan
: 135 rpm
Kapasitas :
1 tonjam Buatan
: Jepang
Jumlah :
2 unit Daya
: 7,5 KVA
Ukuran Paku : 4” dan 6”
b. Merek :
Tanisaka Model
: MTG
Seri :
D Kecepatan
: 200 rpm
Kapasitas :
950 kgshift untuk paku 4” 460 kgshift untuk paku 3”
Jumlah :
20 unit Daya
: 3,5 KVA
Ukuran Paku : 4” dan 3”
c. Merek :
Tanisaka Model
: MTG
Seri :
C
Universitas Sumatera Utara
Kecepatan :
280 rpm Kapasitas
: 360 kgshift
Jumlah :
10 unit Daya
: 2,5 KVA
Ukuran Paku : 2,5”
d. Merek :
Nail Making Machine Model
: MTG
Seri :
C Kecepatan
: 280 rpm
Kapasitas :
356 kgshift Jumlah
: 40 unit
Daya :
2,5 KVA Ukuran Paku :
2,5”
e. Merek :
Tanisaka Model
: MTG
Seri :
B Kecepatan
: 350 rpm
Kapasitas :
265 kgshift Jumlah
: 2 unit
Daya :
2,5 KVA Ukuran Paku :
2”
Universitas Sumatera Utara
f. Merek :
Tanisaka Model
: MTG
Seri :
A Kecepatan
: 430 rpm
Kapasitas :
75 kgshift untuk paku 1” 132 kgshift untuk paku 1,5”
Jumlah :
20 unit Daya
: 2 KVA
Ukuran Paku : 1” dan 1,5”
g. Merek :
Nail Making Machine Model
: MTG
Seri :
A Kecepatan
: 430 rpm
Kapasitas :
75 kgshift untuk paku 1” 132 kgshift untuk paku 1,5”
Jumlah :
40 unit Daya
: 2 KVA
Ukuran Paku : 1” dan 1,5”
h. Merek :
Automatic Nail Making Machine Model
: Z94-4A
Universitas Sumatera Utara
Seri :
92064 Tahun
: 1984
Kecepatan :
200 rpm Kapasitas
: 157 kgshift
Jumlah :
30 unit Daya
: 2 KVA
Ukuran Paku : 1”
3. Mesin Polish
Mesin ini digunakan untuk menghilangkan serbuk-serbuk kawat dan kotoran yang melekat pada paku serta mengkilatkan paku.
Merek :
Tanisaka Model
: MTG
Kecepatan :
120 rpm Jumlah
: 10 unit
Daya :
9 KW
4. Mesin Packing
Mesin ini digunakan untuk mengalirkan paku ke dalam kotak atau kemasan dengan jumlah tertentu.
Merek :
Tanisaka Model
: TDP-2,5.K
Nomor :
N-25061.R
Universitas Sumatera Utara
Tahun :
1983 Kecepatan
: 430 rpm
Kapasitas :
6 tonjam Jumlah
: 2 unit
2.6.2. Peralatan
Peralatan yang digunakan pada pabrik paku adalah : 1. Hoist Crane
Hoist crane digunakan untuk mengangkut dan memindahkan gulungan wirerod dari lantai penumpukan ke bak pencucian dan selama proses pencucian,
memindahkan kawat-kawat pada bagian drawing machine, mengangkut tong-tong polish. Kapasitas angkut hoist crane maksimum 2000 kg sekali angkut. Jumlah
hoist crane 13 unit. 2. Forklift
Forklift digunakan untuk mengangkut bahan-bahan yang mempunyai volume besar dan berat seperti gulungan-gulungan, wirerod kawat-kawat dari
bagian drawning machine, mengangkut paku-paku yang telah dipacking ke gudang juga mengangkut peti dan pallet ke truk dan container.
Forklift dapat mengangkut beban 3500 kg sekali angkut. Jumlah fork lift yang dimiliki perusahaan ada 3 unit.
Universitas Sumatera Utara
3. Lori atau Kereta Sorong Lori atau Kereta Sorong digunakan untuk mengangkut kawat-kawat dari
bagian drawning machine ke bagian pembuat paku, mengangkut paku-paku yang telah dipolish ke bagian packing. Jumlah lori ada 10 unit.
4. Trado Trado digunakan untuk mengangkut wirerod dari gudang bahan baku ke
daerah penumpukan sementara dekat stasiun pencucian kawat. 5. Sekop
Sekop digunakan untuk mempermudah memasukkan paku-paku yang telah dicetak di mesin paku ke dalam tong polish dari kereta sorong.
6. Tampungan paku Tampungan paku digunakan untuk menampung paku yang dihasilkan dari
proses packing. 7. Keranjang kawat
Keranjang kawat digunakan untuk menampung kawat yang telah ditarik pada mesin tarik kawat drawing machine.
8. Tong polish Tong polish digunakan untuk menampung paku dari bagian produksi paku
yang kemudian dibawa ke bagian polish dan packing.
Universitas Sumatera Utara
Utilitas
Utilitas merupakan sarana penunjang bagi unit-unit lain dalam suatu pabrik. Adapun unit pendukung yang terdapat di PT. Intan Suar Kartika adalah :
a. Pengolahan Air Water Treatment Air sangat diperlukan dalam berlangsungnya proses produksi paku.
Kegunaan air di pabrik ini antara lain : 1.
Sebagai zat pendingin pada proses penarikan wirerod menjadi kawat paku di lokasi tarik kawat.
2. Sebagai zat pendingin untuk mesin-mesin genset.
3. Sebagai bahan pelarut zat-zat kimia dalam proses pelapisan di lokasi
crume paku. 4.
Sebagai bahan pelarut zat-zat kimia pada proses pencucian wire rod di lokasi cuci kawat.
5. Sebagai bahan pembilasan pada proses cuci kawat dan proses crume paku
6. Untuk memenuhi kebutuhan air untuk keperluan pribadi di kamar mandi
karyawan. Air yang digunakan di pabrik ini adalah air yang berasal dari air sungai
yang terdapat dekat dengan lokasi pabrik, yang kemudian diolah terlebih dahulu sebelum dapat digunakan. Air hasil pengolahan ini tidak digunakan untu air
minum, sebab kualitasnya kurang baik untuk dikonsumsi. Untuk kebutuhan air minum di kantin, kamar mandi perusahaan menggunakan air yang berasal dari
perusahaan air minum daerah
Universitas Sumatera Utara
b. Tenaga Listrik Sumber tenaga listrik pada PT. Intan Suar Kartika terdiri dari tenaga listrik
yang diperoleh dari PLN dan dari generator pembangkit listrik tenaga diesel. 1. Tenaga Listrik dari PLN
Sumber tenaga utama yang digunakan berasal dari PLN yaitu aliran listrik 3 phase dengan kapasitas 1500 KVA dan dengan tegangan 380 V.Daya listrik
inmi didistribusikan ke lokasi-lokasi kerja yang dikontrol pada panel-panel kontrol di lokasi gardu PLN dan lokasi genset.
2. Mesin Listrik Tenaga Diesel Mesin ini dipersiapkan sebagai cadangan apabila ada pemutusan aliran listrik
dari PLN. Mesin Diesel yang terdapat di lokasi genset berjumlah tujuh buah yang terdiri dari :
- Mesin diesel merk Mitsubishi dengan kapasitas 250 KVA sebanyak empat
buah. -
Mesin diesel merk MWM dengan kapasitas 250 KVA sebanyak dua buah. -
Mesin diesel merk Mercedes dengan kapasitas 550 KVA sebanyak 1 buah.
2.6.4. Perawatan Mesin dan Peralatan
Adapun metode perawatan yang dipergunakan pada PT. Intan Suar Kartika, yaitu perawatan berbasis kondisi mesin CBM : Condition Based
Maintenance, merupakan metode perawatan dengan memantau kondisi mesin berdasarkan pemantauan beragam obyek ukur pada mesin yang sedang beroperasi
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Ada beberapa cara yang dilakukan dalam melakukan perawatan terhadap mesin-mesin dan perawatan di pabrik, antara lain :
1. Perawatan mesin sebelum dimulainya proses pengolahan
Perawatan dengan membersihkan mesin, memeriksa oli motor penggerak mesin dan memberikan minyak gemuk pada gigi roga dan rantai-rantai
pemutar jika diperlukan. 2.
Pembersihan mesin setelah proses pengolahan Membersihkan kotoran-kotoran yang terdapat pada mesin, dan kembali
memeriksa kondisi mesin. 3.
Pembongkaran mesin secara keseluruhan bila diperlukan sekali. Selama proses pembongkaran berlangsung, proses produksi juga harus
diberhentikan secara keseluruhan. Lamanya waktu perbaikan bervariasi tergantung pada kerusakan yang mungkin ditemukan pada waktu
pembongkaran.
2.6.5. Safety and Fire Protection
PT. Intan Suar Kartika menyediakan alat pelindung diri APD bagi para pekerja, untuk menangani masalah keselamatan kerja dan kenyamanan kerja. Alat
Pelindung Diri APD yang disediakan berupa masker, sarung tangan, sepatu kerja dan kapas penyumbat telinga. Akan tetapi pemakaian alat pelindung diri ini tidak
dijawibkan oleh pihak perusahaan. Untuk perlindungan terhadap bahaya api, perusahaan menyediakan tangki
air dengan persediaan air yang cukup manakala terjadi kebakaran di lingkungan
Universitas Sumatera Utara
pabrik. Hal ini menjadi tindakan pertama apabila terjadi kebakaran, dan bila terjadi kebakaran yang tidak mampu lagi ditangani sendiri oleh pihak perusahaan,
maka pihak perusahaan memanggil mobil pemadam kebakaran untuk memadamkannya.
2.6.6. Waste Treatment
Limbah yang dihasilkan oleh PT. Intan Suar Kartika berupa limbah cair yang mengandung zat kimia dan limbah padat. Limbah cair yang dihasilkan
adalah larutan asam sulfat yang merupakan sisa dari bak pencucian. Sedangkan limbah kering yang dihasilkan adalah berupa sisa-sisa kawat serta kupingan paku.
Limbah cair yang dihasilkan sebelumnya diolah terlebih dahulu ,kemudian baru dibuang ke selokan. Agar tidak membahayakan kesehatan lingkungan sekitar
dan pencemaran air sungai. Limbah kering berupa sisa kawat serta kepingan paku dikumpulkan di
dekat limbah cair dan kemudian dijual ke pihak lain.
Tata Letak Perusahaan
PT. Intan Suar Kartika menggunakan jenis tata letak berdasarkan proses process layout yang mana berarti semua mesin dan peralatan yang memiliki
fungsi yang sama dikelompokkan dalam suatu daerah atau departemen tertentu, sehingga hanya terdapat satu jenis proses di setiap bagian departemen.
Perusahaan memiliki pola aliran bahan berbentuk zig-zag berbelok-belok,
Universitas Sumatera Utara
karena proses produksi pembuatan paku relatif lebih panjang dari ruangan yang dapat digunakan.
Berdasarkan kegiatan yang ada di perusahaan ini, lokasi yang ada diperusahaan dapat dibagi atas :
1. Production
a. Bagian pencucian kawat
: 8 m x 3 m = 24 m
2
b. Bagian tarik kawat
: 20 m x 8,5 m = 170 m
2
c. Bagian pembuatan paku
: 19 m x 10 m = 190 m
2
d. Bagian polish paku
: 8 m x 4 m = 32 m
2
e. Bagian packing
: 20 m x 4,5 m = 90 m
2
f. Kepala produksi
: 10 m x 3 m = 30 m
2
2. Production service
a. Gudang bahan baku
:
12,5
m x
7,5
m =
93,75
m
2
b. Gudang bahan tambahan
: 5 m x 4 m = 20 m
2
c. Gudang bahan jadi
: 20 m x 2 m = 40 m
2
3. Personel service
a. Ruang istirahat karyawan
: 4,5 m x 3,5 m = 15,75 m
2
b. Kantin
: 7,5 m x 6 m = 45 m
2
c. Mushola
: 4,5 m x 3,5 m = 15,75 m
2
d. Toilet
: 2 m x 1,5 m = 3 m
2
4. General service
a. Kantor pimpinan
: 7,5 m x 5 m = 37,5 m
2
b. Parkir
: 7,5 m x 7,5 m = 56,25 m
2
Universitas Sumatera Utara
c. Pos satpam
: 2,5 m x 0,7 m = 1,75 m
2
5. Physical plant service
a. Bengkel
: 6,5 m x 5 m = 32,5 m
2
b. Pembuangan limbah cair
: 2,5 m x 3,5 m = 8,75 m
2
c. Limbah kering
: 3 m x 4 m = 12 m
2
d. Power house
: 4,5 m x 5,5 m = 24,75 m
2
e. Solar
: 7 m x 4 m = 28 m
2
f. Bak air
: 5 m x 3,5 m = 17,5 m
2
g. Blower
: 4 m x 3 m = 12 m
2
Total luas bangunan perusahaan adalah 1000,25 m
2
dengan total luas areal perusahaan adalah 70 m x 58 m = 4060 m
2
. Areal perusahaan seluas 3059,75
m
2
digunakan sebagai gang, jalan dan pertamanan.
Struktur Organisasi Persuahaan
Struktur organisasi yang digunakan PT. Intan Suar Kartika adalah struktur organisasi lini-fungsional. Hubungan fungsional adalah hubungan kerja dengan
pembagian tugas dilakukan menurut fungsi-fungsi tugas yang diberikan perusahaan. Hubungan fungsional yang dijumpai pada perusahaan ini, yaitu di
bawah Wakil Direktur ada 8 bagian tugas yang diberikan berdasarkan fungsinya Administrasi, Kabag. Pengangkutan, Kepala Produksi, Kabag. Kelengkapan,
UmumPersonalia, Kabag. Gudang, Kabag. Perawatan, dan Sales .
Universitas Sumatera Utara
Selain itu terdapat juga hubungan lini yang terlihat dari pimpinan tertinggi sampai pada operator, yaitu dari Direktur kepada Dewan Komisaris, Wakil
Direktur dan Sekretaris kepada Direktur, Factory Manager kepada Wakil Direktur. Demikian halnya juga antara Kasir, Delivery Order dan Pembukuan
kepada Administrasi. Dengan demikian, dari struktur organisasi perusahaan terlihat jelas hubungan kerja dalam perusahaan. Struktur organisasi PT. Intan Suar
Kartika dapat dilihat pada Gambar 2.3. berikut.
Universitas Sumatera Utara
Dewan Komisaris Direktur
Wakil Direktur Factory Manager
Sekertaris
Administrasi Kabag.
Pengangkutan Kepala
Produksi Kabag.
Perlengkapan Umum
Personalia Kabag.
Gudang Kabag.
Perawatan Sales
Kasir Delivery
Order Pembukuan
Kabag. Stock
Foreman Ass.
Foreman Operator
Pengawas Produksi
Langsir Satpam
Petugas Kebersihan
Mekanik Foreman
Ass. Foreman
Operator Foreman
Ass. Foreman
Operator = hubungan lini
= hubungan fungsional
Gambar 2.2. Struktur Organisai PT. Intan Suar Kartika
Universitas Sumatera Utara
2.8.1. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : -
Menentukan visi dan misi perusahaan -
Membantu direktur untuk mengatur investasi perusahaan -
Memberi arahan kepada direktur dalam menetapkan kebijakan perusahaan 2.
Direktur Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Menetukan kebijakan perusahaan sesuai dengan pedoman yang telah
ditenukan oleh dewan komisaris b.
Mengangkat pegawai untuk tingkat staff dan menentukan tanggung jawab masing-masing bagian
c. Mengadakan pengawasan terhadap keunagn perusahaan
d. Bertanggung jawab terhadap dewan komisaris
3. Wakil Direktur
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a.
Mengawasi seluruh kegiatan bawahan b.
Menentukan besarnya gaji atau upah karyawan c.
Membantu direktur dalam melaksanakan kebijakan perusahaan d.
Memberi pertanggungjawaban terhadap direktur
Universitas Sumatera Utara
4. Sekertaris
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a.
Menyusun laporan kepada atasan dari informasi yang diperolehnya b.
Mengarsipkan surat masuk dan surat keluar untuk atasannya c.
Bertanggung jawab kepada direktur atas laporannya d.
Membuat jadwal perjanjian direktur 5. Factory Manager Manajer Pabrik
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a.
Mengawasi dan mengontrol seluruh kegiatan produksi di pabrik b.
Melaporkan kepada direktur perkembangan dan kondisi produksi di pabrik secara periodik
c. Memberikan petunjuk-petunjuk teknis pada karyawan
d. Melakukan pembayaran gaji karyawan
e. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab terhadap wakil direktur
6. Kepala Bagian Administrasi Keuangan Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Mengeluarkan surat-surat keluar perusahaan
b. Mengesahkan dan menandatangani permintaan barang untuk keperluan
produksi c.
Bertanggung jawab atas penyimpanan uang dan surat-surat berharga d.
Menganalisa seluruh kegiatan yang berhubungan dengan uang
Universitas Sumatera Utara
7. Kepala Bagian Pengangkutan Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Mengatur pengangkutan hasil produksi dan bahan baku
b. Bertanggung jawab atas segala tugas-tugas terhadap wakil direktur
8. Kepala Produksi
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a.
Membuat rencana produksi mingguan b.
Melaksanakan pembuatan produk sesuai dengan rencana produksi dan mengarahkan pada foreman dalam melaksanakannya.
c. Bertanggung jawab atas segala tugas terhadap factory manager.
9. Kepala Bagian Perlengkapan
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a.
Melakukan perbaikan terhadap mesin-mesin yang rusak b.
Mengawasi segala peralatan yang ada di dalam pabrik c.
Pengecekan perlengkapan produksi sebelum dilakukan produksi d.
Membuat rencana pergantian peralatan e.
Bertanggung jawab kepada wakil direktur 10. Kepala Bagian UmumPersonalia
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a.
Membantu pimpinan dalam penentuan tugas-tugas karyawan b.
Melakukan penilaian prestasi kerja karyawan
Universitas Sumatera Utara
c. Merencanakan dan mengorganisasi kebutuhan tenaga kerja di masing-
masing bagian 11.
Kepala Bagian Gudang Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan sistem pengadaan dan persediaan bahan baku
b. Menjadwalkan kegiatan pemesanan bahan baku
c. Bertanggung jawab atas keamanan barang-barang yang disimpan digudang
d. Mencatat pengeluaran bahan baku dan bahan jadi dari gudang
e. Bertanggung jawab kepada manajer pabrik
12. Kepala Bagian Perawatan
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a.
Menyusun jadwal untuk pemeriksaan keadaan mesin b.
Bertanggung jawab atas perbaikanpemeliharaan setiap mesin c.
Bertanggung jawab atas keandalan setiap mesin d.
Bertanggung jawab kepada manajer pabrik 13.
Sales Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan dan membuat sistem penjualan yang baik
b. Membuat catatan penjualan
c. Mengatur pengiriman barang pesanan kepada pelanggan
d. Menyusun jadwal pengiriman barang dan bukti pengiriman
Universitas Sumatera Utara
14. Kasir
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a.
Melakukan pembayaran rekening perusahaan dengan uang tunai b.
Membantu bagian administrasi dalam pengelolaan kas perusahaan c.
Melakukan penerimaan dan pengeluaran dalam bentuk uang tunai d.
Menganalisa transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan 15.
Delivery Order Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Membantu petugas administrasi dalam meneliti dokumen pengiriman
barang b.
Mencatat jumlah pengeluaran barang serta tujuannya c.
Mengawasi jalannya pengiriman barang selama dalam kawasan pabrik d.
Memeriksa dan meneliti kebenaran barang yang dikirim e.
Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Administrasi 16.
Bagian Pembukuan Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Mencatat pengeluaran dan penerimaan kas termasuk cek dan menutup kas
setiap hari b.
Menganalisis uang masuk dan uang keluar perusahaan c.
Menentukan anggaran perusahaan. 17.
Kepala Bagian Stock Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Mencatat segala barang yang masuk dan keluar gudang
Universitas Sumatera Utara
b. Mengatur penempatan barang-barang supaya memudahkan kegiatan
bongkar muat barang di gudang c.
Membuat rencana pengendalian persediaan yang sesuai d.
Bertanggung jawab atas keberadaan barang-barang di gudang 18.
Pengawas Produksi Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Mengawasi langsung kegiatan proses produksi sesuai dengan bidangnya
masing-masing b.
Membuat hasil laporan produksi kepada sub bagian produksi c.
Bertanggung jawab atas kualitas produk yang diproduksi. d.
Bertanggung jawab kepada kepala produksi atas tugas-tugasnya 19.
Langsir Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Mengangkat dan mengangkut bahan baku antar departemen
b. Bertanggung jawab atas kelancaran aliran bahan di lingkungan pabrik
c. Merencanakan sistem aliran bahan yang efisien
d. Bertanggung jawab kepada kepala bagian masing-masing
20. Satpam
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a.
Merencanakan dan melaksanakan program keamanan b.
Melayani tamu yang datang ke pabrik c.
Bertanggung jawab terhadap pengamanan pabrik
Universitas Sumatera Utara
d. Bertanggung jawab melaksanakan dan mengawasi ketertiban umum di
lingkungan pabrik 21.
Petugas Kebersihan Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Menjaga kebersihan di lingkungan pabrik
b. Menyusun jadwal kebersihan yang sesuai dengan jam kerja tanpa
mengganggu proses produksi 22.
Mekanik Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Melakukan perbaikan terhadap mesin yang rusak
b. Memelihara keberadaan mesin afar tetap dalam keadaan andal
c. Menyusun jadwal perawatan mesin yang efisien
d. Melakukan pemeriksaan terhadap mesin sebelum rusak
23. Foreman Mandor
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a.
Bertanggung jawab kepada kepala produksi dalam pengontrolan proses produksi dan hasil produksi
b. Mengurus keperluan karyawan di bidangnya masing-masing
c. Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari dibantu oleh asisten foreman
24. Asisten foreman
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut : a.
Membantu mandor dalam pelaksanaan tugas-tugasnya b.
Mengawasi jalannya kerja operator
Universitas Sumatera Utara
c. Memberikan petunjuk teknis kepada para karyawan dalam pelaksanaan
tugasnya d.
Menciptakan suasana kerja yang tenang e.
Memperhatikan mutu produk yang diproduksi 25.
Operator Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan bidangnya masing-masing dalam
proses produksi b.
Bertanggung jawab terhadap foreman yang mengepalai bagiannya
2.8.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja 2.8.2.1 Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan pada PT. Intan Suar Kartika sebanyak 240 orang. Alokasi penyebaran tenaga kerja dari perusahaan tersebut
ditunjukkan pada tabel 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Sebaran Penggunaan Tenaga Kerja Pada PT. Intan Suar Kartika No.
Jabatan Jumlah Orang
1 Direktur
1 2
Wakil Direktur 1
3 Sekertaris
1 4
Administrasi Umum 3
5 Bagian Produksi
1 6
Bagian Personalia 4
7 Bagian Pemasaran
1 8
Porter 4
9 Bagian Kebersihan
5 10
P3K 2
11 SatpamKeamanan
16 12
Tenaga Kerja Bagian Paku 28
13 Tenaga Kerja Bagian Packing Paku
7 14
Tenaga Kerja Bagian Cuci Kawat 6
15 Tenaga Kerja Bagian Polish
6 16
Tenaga Kerja Bagian Tarik Kawat 23
17 Tenaga Kerja Bagian Kawat Duri
11 18
Tenaga Kerja Bagian Packing Kawat Duri 4
19 Tenaga Kerja Bagian Kawat Licin
18 20
Tenaga Kerja Bagian Packing Kawat Licin 7
21 Operator Forklift
3 22
Operator Bengkel 4
23 Operator Water Treatment
3 24
Operator Generator 6
25 Mekanik
20 26
Tenaga Kerja Gudang Bahan Jadi 35
27 Delivery Order
20
TOTAL 240
Sumber : Data Tenaga Kerja pada PT. Intan Suar Kartika
2.8.2.2.Jam Kerja
Pata PT. Intan Suar Kartika terdapat dua jenis jam kerja yaitu jam kerja regular dan shift.
a. Jam kerja regular
- Hari Senin sd Jumat
pukul 08.30 sd 16.30
Universitas Sumatera Utara
Istirahat pukul 12.00 sd 13.00
- Hari Sabtu
pukul. 08.00 sd 14.00 Istirahat
pukul 12.00 sd 13.00 Jam kerja regular bagi karyawan di luar bagian produksi seperti bagian
administrasi dan personalia, serta bagi para foreman di masing-masing bagian.
b. Jam kerja shift
- Shift pagi
Jam kerja pukul 06.00 sd 14.00
Istirahat pukul 12.00 sd 13.00
- Shift siang
Jam kerja pukul 14.00 sd 22.00
Istirahat pukul 18.00 sd 19.00
- Shift malam
Jam kerja pukul 22.00 sd 06.00
Istirahat pukul 24.00 sd 01.00
Jam kerja berlaku untuk untuk bagian-bagian produksi seperti bagian tarik kawat, cuci kawat, produksi paku, polish, serta bagian-bagian yang membantu
kelancaran produksi seperti bagian lansir, operator genset, mekanik dan bagian listrik. Pergantian shift dilakukan sekali seminggu, yang dimulai setiap hari Senin.
Sistem rotasi shift kerja yang terdiri dari tiga shift dilakukan pertukaran shift, yaitu dari shift pertama ke shift ketiga, dari shift ketiga ke shift yang kedua, dari
shift kedua kembali ke shift pertama.
Universitas Sumatera Utara
2.8.2.3.Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahan yang berlaku di PT. Intan Suar Kartika adalah sistem upah harian yang besarnya berdasarkan atas upah minimum kota UMK..
Pemberian upah dilaksanakan pada tanggal 28 setiap bulannya. Selain gaji pokok, karyawan juga memperoleh fasilitas, yaitu:
1. Pakaian Dinas
Untuk karyawan baru, yang telah melewati masa job training mendapat dua stel pakaian lengkap. Kemudian untuk selanjutnya pakaian dan sepatu kerja
diberikan tiga kali setahun secara cuma-cuma oleh perusahaan. 2.
Perobatan Karyawan Biaya pengobatan karyawan serta angota keluarga ditanggung oleh
perusahaan. 3.
Tunjangan Hari Raya dan Tahun Baru
BAB III
Universitas Sumatera Utara
LANDASAN TEORI
3.1. Pengertian Kualitas Kehidupan Kerja Quality of Work Life
Quality of Work Life
1
Pada dasarnya, terdapat dua pandangan maksud quality of work life QWL
adalah sebuah filosofi, serangkaian prinsip yang menyatakan bahwa sumber daya manusia merupakan sumber daya yang penting
dalam sebuah organisasi, agar dapat dipercaya, bertanggung jawab dan turut serta dalam pembuatan kontribusi yang berarti, dan diperlakukan dengan bermartabat.
QWL menciptakan lingkungan dan iklim kerja yang memanusiakan manusia, sehingga manusai lebih dilihat pada harkat dan mertabat kemanusiaannya, bukan
hanya sebagai alat. Kualitas kehidupan kerja berfokus pada pentingnya penghargaan kepada
sumber daya manusia di lingkungan kerja. Tujuannya adalah menciptakan budaya kerja agar karyawan mampu memotivasi diri dan mengembangkan serta memberi
kontribusi yang optimal terhadap pencapaian kinerja organisasi. QWL juga dapat meningkatkan komiunikasi internal dan kelompok, koordinasi, motivasi dan
kapablitas pekerja.
2
1
Rose, Raduan Che, American Journal of applied Sciences Malaysia: Science Publications, 2006
. Pandangan pertama menyatakan bahwa QWL merupakan serangkaian kondisi objektif perusahaan perkayaan kerja, kondisi kerja yang nyaman.
Pandangan yang lain, dari karyawan, menyatakan bahwa mereka memerlukan rasa aman, puas, dan berkesempatan dapat tumbuh serta berkembang sebagai layaknya
manusia. Kedua persepsi ini menunjukkan derajat pemenuhan kebutuhan manusia
Universitas Sumatera Utara
bertemu, dalam arti bahwa seyogyanya perusahaan memperlakukan karyawan sebagai makhluk hidup, dengan memperhatikan berbagai aspek yang
mempengaruhi kemampuannya untuk berkembang dalam perusahaan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kualitas kehidupan kerja
Quality of Work Life adalah lingkungan kerja yang kondusif di tempat kerja dapat mendukung dan meningkatkan kepuasan kerja karyawan, dengan
mengupayakan agar para karyawan memperoleh penghargaan, keamanan kerja, dan memberi kesempatan untuk berkembang.
Kualitas kehidupan kerja merumuskan bahwa setiap proses kebijakan yang diputuskan oleh perusahaan merupakan sebuah respon atas apa yang menjadi
keinginan dan harapan karyawan mereka, hal itu diwujudkan dengan berbagi persoalan dan menyatukan pandangan mereka perusahaan dan karyawan ke
dalam tujuan yang sama yaitu peningkatan kinerja karyawan dan perusahaan.
Kinerja yang baik tentu saja merupakan harapan bagi semua perusahaan dan institusi yang mempekerjakan karyawan, sebab kinerja karyawan ini pada
akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Tujuan dilakukannya analisis terhadap kualitas kehidupan kerja adalah
untuk meningkatkan peran serta dan sumbangan para anggota atau karyawan terhadap organisasi. Karena setiap pekerja ingin diperlakukan sebagai individu
yang dihargai di tempat kerja. Sehingga pada akhirnya akan menghasilkan kinerja yang bagus, jika mereka dihargai dan diperlakukan seperti layaknya manusia.
2
Cascio, Wayne F, Managing Human Resources Colorado: Mc Graw -Hill, 2003
Universitas Sumatera Utara
3.2. AspekFaktor Kualitas Kehidupan Kerja Quality of Work Life