Teknik Analisa Data METODOLOGI PENELITIAN

38 melalui observasi, dan wawancara digunakan untuk memperoleh informasi- informasi yang tidak dari angket. Untuk menganalisa data-data yang telah terkumpul maka dapat digunakan analisa kualitatif. Sedangkan data diperoleh melalui angket dan laporan hasil penelitian diolah atau dianalisa secara kuantitatif melaui beberapa tahapan yaitu: 1. Editing Data yang telah diteliti lengkap tidaknya, perlu diedit yaitu dibaca sekali lagi dan diperbaiki, bila masih ada yang kurang jelas atau meragukan. Kegiatan yang dilakukan antara lain: a. Pertanyaan, jawaban, catatan yang tidak jelas diperjelas dan disempurnakan. b. Coretan-coretan, kata-kata sandi atau singkatan diperjelas untuk menghilangkan keragu-raguan terhadap data. c. Mengubah kependekan dari jawaban menjadi kalimat yang lebih bermakna. d. Melihat konsistensi data dengan rencana penelitian. e. Menyeragamkan jawaban responden pada kategori tertentu. ”Langkah editing ini betul-betul menuntut kejujuran intelektual dari peneliti, yakni peneliti tidak boleh mengganti jawaban, angka, atau apapun dengan maksud agar data tersebut sesuai dan konsisten dengan rencana risetnya”. 7 Tujuan dari editing adalah untuk mengurangi kesalahan yang ada pada daftar pertanyaan yang telah diselesaikan. 2. Coding Coding adalah ”mengubah data menjadi kode-kode yang dapat dimanipulasi sesuai dengan prosedur analisis statistik tertentu. Oleh karena itu, pemberian kode pada jawaban-jawaban sangat penting untuk memudahkan proses analisis data. Kode apa yang akan digunakan, tergantung kepada kesukaan peneliti, bisa kode angka atau huruf. Pada umumnya, orang lebih menyukai kode angka”. 8 7 Kasiram Muhammad, Metodologi Penelitian: Refleksi Pengembangan Pemahaman dan Penguasaan Metodologi Penelitian, Malang: UIN-Malang Press, 2008, cet. I. h. 132 8 Kasiram Muhammad, Metodologi,…., h. 132-133 39 3. Tabulating Setelah semua data diberi kode dan telah direkam dalam coding dan dicatat dalam coding book, maka langkah selanjutnya adalah tabulasi data. Tabulasi yaitu “menyajikan data dalam bentuk table-tabel agar mudah dianalisis. Model tabulasi, sangat tergantung pada tujuan analisis dan model analisis yang akan digunakan”. 9 Ini untuk memudahkan penulis dalam mengolah data yang di edit. Tabulating bertujuan untuk mendapatkan gambaran frekuensi dalam setiap item yang penulis kemukakan. Untuk itu dibuatkan satu tabel yang mempunyai kolom setiap bagian angket, sehingga terlihat jawaban satu dengan yang lain. Setelah melakukan proses diatas, langkah selanjutnya adalah menganalisa data. Dalam menganalisa data, penulis menggunakan cara yaitu: 1. Persentase Persentase artinya setiap data dipresentasikan setelah ditabulasikan dalam jumlah frekuensi jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban. Pedoman yang penulis gunakan dalam mencari persentase data adalah: Keterangan : P = Angka Persentase f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Number of Cases Jumlah Frekuensibanyaknya individu. 10 9 Kasiram Muhammad, Metodologi, …., h. 136 10 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada,2004, cet.XIV, h. 43 P = FN x 100 40

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Fatahillah Pondok-Pinang

1. Sejarah Berdirinya SMP Fatahillah Pondok-Pinang

Sejarah singkat berdirinya SMP Fatahillah Pondok-Pinang, pada tahun 1976 dengan mendirikan Majlis Taklim Assa’adatain dengan mengelola pengajian kaum ibu. Setelah Majlis Taklim Assa’adatain yang kegiatannya berupa pengajian kaum ibu berjalan selama 4 tahun, para anggota jamaah pengajian kaum ibu merasakan pentingnya mendirikan madrasah untuk anak-anak mereka yang sudah memasuki usia sekolah dan bias belajar agama secara simultan. Akhirnya pada tahun 1980 berdirilah Madrasah Ibtida’iyah Assa’adatain yang dipelopori atau dirintis oleh HM. Hasan. Setelah Madrasah Ibtida’iyah Assa’adatain berkembang secara pesat, maka pada tahun 1986 didirikan pula SMP Fatahillah dengan harapan anak-anak yang telah menamatkan Madrasah Ibtida’iyah dapat melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi. Mengingat perhatian dan dukungan masyarakat yang besar, anak- anak mereka terutama keluarga yang secara ekonomi kurang mampu, maka pada tahun 1989 didirikan pula SMK Fatahillah dengan jurusan Administrasi Perkantoran. 41 SMP Fatahillah dalam perjalanannya tentu saja mengalami pasang surut. Dari sejak berdiri sampai sekarang telah dipimpin oleh 4 orang Kelapa Sekolah, yaitu Drs. H. Daliman, MM, dari tahun 1986-1995 sekarang Kowas Jak-Bar, Drs. H. Widodo, M.Pd, dari tahun 1995-2004 sekolah Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 9, Drs. Idham Kholid, dari tahun 2004-2008 dan terakhir Dra. Lilis Nurhayati, dari tahun 2008 sampai sekarang.

2. Keadaan Guru dan Karyawan

a. Keadaan Guru dan Karyawan

Posisi guru dalam dunia pendidikan memiliki tugas dan kewajiban yang cukup berat, atau kekuasaan penyelenggaraan pendidikan ditentukan maju mundurnya suatu sekolah tergantung pada tanggung jawab dan profesionalisme para guru. Dalam dunia pendidikan memang ada faktor-faktor lain yang menjadi pendukung keberhasilan penyelenggaraan pendidikan, tetapi faktor guru lebih dominan, guru bertanggung jawab membimbing dan membina aktualisasi potensi anak didik agar mampu mengatasi segala persoalan yang dihadapi kelak setelah dewasa. Kemampuan dan kemandirian anak didik dalam mengatasi masalah hidupnya dapat menjadi ukuran keberhasilan pendidikan yang dilakukan. Jumlah guru yang terdapat di SMP Fatahillah adalah sebanyak 15 orang guru, dari jumlah guru terdiri 6 orang guru tetap, 4 orang guru tidak tetap, 5 orang guru BantuHonor dan 3 orang guru PNS. Adapun jumlah karyawan di SMP Fatahillah sebanyak 4 orang, yang terdiri dari 3 orang sebagai karyawan administrasi tata usaha dan 1 orang OB Ofies Boy. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini. 1 1 ArsipDokumen Guru dan Staf Pegawai SMP Fatahillah