5. Pelatih
6. Kolaborator
bersikap yang tidak pantas
dipandang orang lain..
Membantu siswa membentuk
karakter dan berkepribadian
pancasila yang berlandaskan
agama.
Membantu siswa agar bisa bekerja
sama 1
2
10
4 dan 14
2 Variabel Y
Fitrah Potensi
dasar manusia
Komponen- komponen fitrah
Potensi dasar manusia
1. Kecerdasan
2. Bakat
5
1
15, 21, 18, 23 dan 25
22
3. Gharizah
insting 3
16, 19 dan 20
jumlah 25
25
G. Teknik Pengolahan Data Dan Analisis Data
Data yang berasal dari kepustakaan digunakan sebagai teori yang dijadikan pedoman penulis untuk penelitian lapangan. Adapun data yang telah
dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya diolah dan dianalisa untuk mengungkapkan pokok masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh
kesimpulan. Dalam menganalisa hasil penelitian berupa peranan pendidik dalam
pengembangan fitrah sebagai potensi dasar manusia digunakan analisa data yaitu analisa yang dilakukan terhadap data-data yang berwujud angka, dengan
cara menjumlahkan, mengklasifikasikan, mentabulasikan dan selanjutnya dilakukan perhitungan dengan data statistik.
Dalam pengolahan data, penulis menggunakan teknik sebagai berikut: 1.
Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan pengisian angket atau kuisioner yang berhasil dikumpulkan.
2. Skoring, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Skor item alternatif jawaban responden
Positif + Negatif -
Jawaban Skor
Jawaban Skor
Selalu 4
Selalu 1
Sering 3
Sering 2
Kadang-kadang 2
Kadang-kadang 3
Tidak pernah 1
Tidak pernah 4
3. Tabulating, yaitu mentabulasikan data jawaban yang berhasil dikumpulkan
ke dalam tabel yang telah disediakan.
Setelah pengumpulan data dilakukan, maka tahap berikutnya data tersebut dianalisa dengan analisa kuantitatif secara deskriptif analisa yang
sebelumnya telah ditentukan prosentasenya dengan menggunakan rumus distribusi frekuensi:
Rumus : P = Keterangan :
P : Persentase F : Frekuensi
N : Banyaknya responden Kemudian untuk mengetahui bagaimana peran pendidik variabel X
dalam mengembangkan fitrah sebagai potensi dasar manusia variabel Y , penulis menggunakan rumus product moment dari Carl Paerson sebagai teknik
analisanya. Cara operasional data dilakukan melalui tahap sebagai berikut :
5
a. Mencari angka korelasi dengan rumus :
r
xy
= ∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑
∑ ∑
keterangan :
r
xy : Angka indeks korelasi r product moment N : Number of cases jumlah sampel keseluruhan
∑ : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y
5
Anas Sudijono, pengantar statistik pendidikan, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2012, Cet. Ke-24, h. 206
∑ : Jumlah seluruh skor x ∑ : jumlah seluruh skor y
b. Memberikan interpretasi terhadap
r
xy, yaitu memberikan interpretasi sederhana dengan cara mencocokkan hasil perhitungan dengan indeks
korelasi r product moment seperti dibawah ini :
Tabel 3.3 Angka indeks korelasi r product moment
6
Besarnya r product moment Interpretasi
0,00 – 0,20
Antara variabel x dan variabel y memang terdapat korelasi, akan
tetapi korelasi itu sangat lemah sangat rendah
0,20 – 0,40
Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang lemah
rendah 0,40
– 0,70 Antara variabel x dan variabel y
terdapat korelasi yang sedang cukup
0,70 – 0,90
Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang tinggi kuat
0,90 – 1,00
Antara variabel x dan variabel y terdapat korelasi yang sangat kuat
dan tinggi
Setelah diberikan interpretasi terdapat angka indeks korelasi r product moment, dengan jalan berkonsultasi pada nilai product moment, maka
prosedur selanjutnya secara berturut-turut adalah sebagai berikut :
6
Ibid, h. 193