Geografis dan Demografi Derajat Kesehatan

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

A. Geografis dan Demografi

Kabupaten Serdang Bedagai secara geografis terletak pada posisi 2 57 Lintang Utara, 3 16 Lintang Selatan, 98 33 Bujur Timur, 99 27 Bujur dengan luas daerah 1.900,22 Km 2 yang terdiri dari 17 Kecamatan dan 243 desakelurahan. Secara demografis mempunyai penduduk sebanyak 605.627 jiwa yang terdiri laki-laki 305.476 jiwa dan perempuan 300.151 jiwa, distribusinya dapat dilihat pada Tabel 4.1: Tabel 4.1 Distribusi frekuensi Penduduk berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2007 No Kecamatan Jumlah Penduduk Persentase 1 Kotarih 8,034 1.33 2 Silinda 9,540 1.58 3 Bintang Bayu 12,262 2.03 4 Dolok Masihul 50,864 8.40 5 Serba Jadi 21,594 3.57 6 Sipispis 32,583 5.38 7 Dolok Merawan 17,683 2.92 8 Tebing Tinggi 46,348 7.66 9 Tebing Syahbandar 33,401 5.52 10 Banda Khalifah 25,393 4.20 11 Tanjung Beringin 36,006 5.95 12 Sei Rampah 63,131 10.43 13 Sei Bamban 41,505 6.86 14 Teluk Mengkudu 41,304 6.82 15 Perbaungan 97,031 16.03 16 Pegajahan 27,817 4.60 17 Pantai Cermin 40,804 6.74 Total 605,627 100 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai, 2007 Muhammad Surya Desa: Pengaruh Sosiodemografi Dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Keinginan Pindah Kerja Bidan Di Kabupaten Serdang Bedagai , 2008. USU e-Repository © 2008

B. Derajat Kesehatan

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1202MenkesSKVII2003, tentang indikator-indikator pencapaian derajat kesehatan suatu kabupatenkota, mencakup angka kesakitan dan angka kematian serta angka harapan hidup. Gambaran pencapaian indikator derajat kesehatan di Kabupaten Serdang Bedagai, seperti pada tabel 4.2: Tabel 4.2 Gambaran Pencapaian Derajat Kesehatan di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2007 Derajat Kesehatan Jumlah Indikator Indonesia Sehat 2010 Angka Kematian Ibu Melahirkan 12 12.970 KLH 150 100.000 KLH Angka Kematian Balita 0.2 1000 KLH 58 1000 KLH Angka Kematian Bayi 0.8 1000 KLH 40 1000 KLH Angka Harapan Hidup 65,2 tahun 67,9 tahun Angka Kesakitan Malaria 78 1000 penduduk 5 1000 penduduk Angka Kesembuhan Penderita Tb paru 68.5 85 Prevalensi HIV 0.3 0.9 Angka Kesakitan DBD 31 100.000 penduduk 2 100.000 penduduk Persentase Balita dengan Gizi Buruk 0.1 15 Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi 70.5 80 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai, 2008 Keterangan : KLH : Kelahiran Hidup Berdasarkan Tabel 4.1, untuk indikator angka kematian mortalitas, diketahui angka kematian ibu melahirkan sebesar 5 per 100.000 kelahiran hidup, hal ini berarti dalam 12.970 kelahiran hidup bayi terdapat 12 kematian ibu melahirkan selama tahun 2007. Keadaan ini menunjukkan bahwa angka kematian ibu masih tinggi dibandingkan 100.000 kelahiran hidup, yaitu 1,53100.000, artinya dalam 100.000 kelahiran hidup terdapat 2 1 kematian ibu. Namun jika dibandingkan dengan angka rata-rata nasional, masih masih jauh diatas rata-rata kematian ibu di Indonesia, yaitu Muhammad Surya Desa: Pengaruh Sosiodemografi Dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Keinginan Pindah Kerja Bidan Di Kabupaten Serdang Bedagai , 2008. USU e-Repository © 2008 307 per 100.000 kelahiran hidup, demikian dengan angka kematian yaitu 0,2 per 1000 kelahiran hidup, dan angka kematian bayi, yaitu 0,8 per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan indikator angka kesakitan morbiditas, diketahui selama tahun 2007, angka kesakitan penduduk akibat penyakit malaria sebesar 78 per 1000 penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan utama di Kabupaten Serdang Bedagai, demikian juga dengan penyakit DBD sebesar 31 per 100.000 penduduk, dan cakupan kesembuhan penyakit Tbparu masih 68,5. Berdasarkan indikator status gizi, diketahui persentase balita dengan gizi buruk masih 0,1 dari 38.411 balita, dan persentase kecamatan Bebas Rawan Gizi sebesar 70,5 dari 17 kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai. Berdasarkan cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang merupakan tanggung jawab bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, diketahui secara umum cakupan kunjungan ibu hamil sampai pada kunjungan keempat K-4 masih dibawah indikator Indonesia Sehat 2010, yaitu 88, demikian juga dengan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan nakes, yaitu 76,2. Hal ini berarti masih ada 23,8 pertolongan persalinan yang ditolong oleh tenaga non medis. Berdasarkan kesehatan bayibalita, beberapa indikator pelayanan kesehatan ibu dan anak juga masih belum mencapai target yang diharapkan seperti ditunjukkan oleh angka cakupan balita mendapatkan vitamin A 2 kali per tahun, yaitu sebesar 35,1, demikian juga dengan bayi yang diberi Air Susu Ibu ASI ekslusif masih berkisar 52,8. Sedangkan beberapa indikator lainnya seperti cakupan BBLR yang Muhammad Surya Desa: Pengaruh Sosiodemografi Dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Keinginan Pindah Kerja Bidan Di Kabupaten Serdang Bedagai , 2008. USU e-Repository © 2008 ditangani, cakupan kunjungan neonatus, cakupan ibu hamil dan neonatus yang ditangai sudah menunjukkan pelayanan yang maksimal. Secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 4.3: Tabel 4.3 Gambaran Pencapaian Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2007 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Hasil Indikator Indonesia Sehat 2010 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 88 95 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Nakes 76.2 90 Cakpan Ibu Hamil Risiko Tinggi yang di rujuk 100 100 Cakupan kunjungan neonatus 100 90 Cakupan kunjungan bayi 100 90 Cakupan Bayi Berat Badan Lahir Rendah yang ditangani 100 100 Cakupan Peserta KB Aktif 62.9 70 Cakupan balita mendapat Vitamin A 2 kali per tahun 35.1 90 Cakupan ibu hamil mendapatkan 90 tablet Fe 19.6 90 Cakupan pemberian Makanan Pendamping ASI 75.9 100 Cakupan Bayi Gizi Buruk mendapatkan perawatan 94.9 100 Cakupan Ibu hamil risiko tinggi komplikasi yang ditangani 100 100 Cakupan Neonatal risiko tinggi komplikasi yang ditangani 100 100 Bayi yang mendapat ASI – Eksklusif 52.8 80 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai, 2008 C. Ketenagaan Salah satu indikator pencapaian Indonesia Sehat 2010 adalah Sumber Daya Manusia SDM. Ketersediaan dan keterjangkauan SDM dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara optimal. Jumlah ketenagaan di Kabupaten Serdang Bedagai secara umum masih rendah, baik secara kuantitas maupun secara kualitas. Jumlah tenaga yang paling banyak adalah bidan, yaitu sebanyak 372 orang 55,27, disusul perawat sebanyak 116 orang 17,24, dan tenaga kesehatan paling sedikit apoteker, yaitu hanya 5 orang 0,74. Secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 4.4: Muhammad Surya Desa: Pengaruh Sosiodemografi Dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Keinginan Pindah Kerja Bidan Di Kabupaten Serdang Bedagai , 2008. USU e-Repository © 2008 Tabel 4.4 Gambaran Sumber Daya Manusia Kesehatan di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2007 No Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah orang Persentase 1 Dokter Umum 53 7.88 2 Dokter Gigi 18 2.67 3 Perawat 116 17.24 4 Bidan 372 55.27 5 Sarjana Kesehatan Masyarakat 14 2.08 6 Sanitarian 12 1.78 7 Apoteker 5 0.74 8 Asisten Apoteker 12 1.78 9 D-3 Gizi 24 3.57 10 Analis Kesehatan 7 1.04 12 Pendidikan Kesehatan 40 5.94 Total 673 100 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai, 2008

4.2 Deskripsi Variabel Penelitian