Oleh karena perkawinan dalam lingkup gereja Katolik memang sekali seumur hidup.
“Kata Romo pakai saja status kawin karena kamu kan status gereja masih resmi menikah sampai sekarang saya masih pakai
status itu.” informan 3 127-130
b. Respon Psikologis Proses Penerimaan Diri
“Pandangan saya sekarang dengan pandangan saya 20 tahun yang lalu beda ya. Kalau dulu saya mengatakan kalau dia
egois dan sebagainya tapi sekarang saya mengatakan bahwa sesetia apapun suami kalau jarak waktu perpisahan itu setengah
tahun satu tahun itu ibaratnya dia setia tapi setiap hari kaya kucing ya setiap hari dikasih gereh di atas meja lah lalu dimakan
juga. informan 3,44-54 Pada tahap ini, informan mengungkapkan kemarahannya
anger pada 20 tahun yang lalu di mana informan menyalahkan suami atas apa yang terjadi serta menganggap bahwa suami egois.
Namun, informan juga membandingkan dengan saat ini, memaklumi apa yang suami lakukan dan menganggap sebagai hal
yang wajar. Hal yang wajar yaitu ketika setiap hari perempuan yang mempunyai hubungan special dengan suami ada di dekatnya
maka relasi akan semakin baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Saat itu mbak, rasane lho apa ya rasanya sakit banget rasanya pengen bunuh diri sampe pengennya njegur progo
gitu lho. Tapi ndak saya lakukan itu saya lari ke Romo B saat itu romo pembantu di paroki saya, romo muda. Justru di situ
oleh Romo saya diberi istilah e dimarahi yo. Saat itu Rm B mengatakan nek wis bunuh diri semua persoalan rampung
po?”informan 3, 99-106 Rasanya emang eee saya istilahnya apa ya? Ee
mengungkapkan rasa putus hati saya itu kepada orang lain saya kan, saya orangnya agak agak tertutup kalau masalah
pribadi walaupun saya suka bergurau tapi kalau hal pribadi saya sangat tertutup. informan3,143-148
Informan mengalami keputusasaan yang dalam dan berada pada tahap depresi. Informan memaparkan sempat hendak ingin
bunuh diri karena ketidaksiapan mengalami pengalaman yang menyakitkan. Pada awalnya, informan memendam perasaannya
sendiri namun akhirnya informan berkonsultasi dengan salah satu Romo yang ia kenal. Pada akhirnya, informan menuruti nasehat
dari Romo yang menjadi panutannya berjalan ketika menjalani masa depresi.
Saat itu ya, saya tidak percaya yang pertama tidak percaya masak saya seperti ini rasanya kok Tuhan tidak adil to? Saya
merasa aduh kok seperti ini ya? Saya tu merasa ditinggalkan Tuhan meninggalkan saya saat itu, bener saya menjadi malas
berdoa. Memang orang mengatakan seharusnya banyak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berdoa tapi saya yang mengalami yang merasa sakit yang merasa bahwa aduh kok seperti ini ya. Itu kok seperti
ditinggalkan Tuhan gitu lho. informan 3, 134-142 Informan menyalahkan Tuhan dan mengungkapkan bahwa
dengan pengalaman ini merasa ditinggalkan oleh Tuhan. Sempat informan menjadi malas untuk berdoa padahal ia menyadari
seharusnya informan banyak berdoa dengan adanya pengalaman ini. Pada tahap ini informan berada pada tahap tawar- menawar
dengan Tuhan bargaining. Terus saya dikuatkan dia, dia yang mendampingi saya
sampai saya kuat sampai saya bisa istilahnya menerima kenyataan bahwa itu memang harus terjadi. informan 3,
107-110 Informan mampu menerima dan menyadari pengalaman
perpisahan sebagai pengalaman yang harus dialami dan dijalani. Informan mulai mengalihkan objek pengalaman menyakitkannya
dengan suami dan menggantinya dengan fokus kepada anak.
6. Deskripsi Hasil
Informan 1 menceritakan awal mula penyebab perpisahan dengan
suaminya. Informan dan suaminya memiliki satu anak kandung laki-laki. Berlanjut pada cerita relasi informan dan suaminya. Informan merasa
cemburu dengan teman kuliah suaminya. Informan merasa diri bahwa dia PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI