berdoa tapi saya yang mengalami yang merasa sakit yang merasa bahwa aduh kok seperti ini ya. Itu kok seperti
ditinggalkan Tuhan gitu lho. informan 3, 134-142 Informan menyalahkan Tuhan dan mengungkapkan bahwa
dengan pengalaman ini merasa ditinggalkan oleh Tuhan. Sempat informan menjadi malas untuk berdoa padahal ia menyadari
seharusnya informan banyak berdoa dengan adanya pengalaman ini. Pada tahap ini informan berada pada tahap tawar- menawar
dengan Tuhan bargaining. Terus saya dikuatkan dia, dia yang mendampingi saya
sampai saya kuat sampai saya bisa istilahnya menerima kenyataan bahwa itu memang harus terjadi. informan 3,
107-110 Informan mampu menerima dan menyadari pengalaman
perpisahan sebagai pengalaman yang harus dialami dan dijalani. Informan mulai mengalihkan objek pengalaman menyakitkannya
dengan suami dan menggantinya dengan fokus kepada anak.
6. Deskripsi Hasil
Informan 1 menceritakan awal mula penyebab perpisahan dengan
suaminya. Informan dan suaminya memiliki satu anak kandung laki-laki. Berlanjut pada cerita relasi informan dan suaminya. Informan merasa
cemburu dengan teman kuliah suaminya. Informan merasa diri bahwa dia PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
orang desa, oleh karena itu lontaran pernyataan informan kepada suaminya adalah jangan dibanding-bandingkan dengan temannya. Persepsi informan
dalam memandang diri sendiri adalah merasa kecil. Informan 1 menceritakan bahwa suaminya telah memiliki
hubungan khusus dengan teman dekatnya. Pada awalnya informan mendapat informasi dari orang lain dan tidak percaya sebelum mengetahui
sendiri. Namun pada akhirnya kebenaran tentang hubungan khusus suami dengan teman dekatnya memang benar. Suami informan mengajak
informan untuk bercerai secara sipil, dengan alasan sudah tidak ada kecocokan. Oleh karena informan sangat mencintai suaminya maka,
informan mengikuti mau dari suaminya. Proses perceraian secara sipil tidak dapat dihindari, walaupun informan tetap mencintai suaminya. Informan
memegang teguh bahwa perkawinan secara Katolik hanya sekali seumur hidup. Informan berusaha untuk membujuk suaminya agar tidak
menceraikannya secara sipil. Namun, suami informan menyatakan bahwa sudah tidak mencintai informan lagi.
Infroman 1 mencoba berkonsultasi dengan Romo dan disarankan oleh Romo agar tidak menghadiri proses perceraian di pengadilan. Namun,
karena panas hatinya maka informan menghadirinya. Informan hilang kontrol karena melihat suami dengan teman dekatnya akhirnya informan
mau untuk diceraikan. Informan menyatakan bahwa diceraikan suami sangat menyakitkan. Akhirnya, suami informan menikahi teman dekat informan,
hal ini membuat informan sakit hati dan tidak menerima kenyataan mengapa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI