Fungsi dan Wewenang Legislatif

B. Fungsi dan Wewenang Legislatif

Muchtar Pakpahan membagi fungsi DPR secara garis besar kedalam tiga fungsi yaitu 36 a. Fungsi legislasi legislative function, yaitu fungsi dalam pembuatan undang-undang. Fungsi legislasi merupakan perwujudan dari kedudukan DPR sebagai pemegang kekuasaan membentuk undang- undang. Dalam negara hukum, setiap penyelenggaraan negara dan pemerintahan, baik berupa kebijakan maupun tindakan, harus dilakukan berdasarkan aturan hukum. Setiap kewenangan yang dimiliki oleh lembaga atau pejabat publik bersumber pada aturan hukum, dan harus dilaksanakan sesuai dengan aturan hukum. , 37 b. Fungsi anggaran budgeting function, yang dilaksanakan untuk membahas dan memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan, terhadap Rancangan Undang-Undang APBN yang diajukan oleh presiden. APBN merupakan dokumen yang berisi program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam waktu satu tahun serta alokasi anggaran yang akan dibelanjakandan diperoleh sebagai penerimaan negara. Walaupun RAPBN diajukan oleh presiden, tetapi juga meliputi program dan anggaran yang dikelola oleh cabang kekuasaan yang lain, termasuk legislatif dan yudikatif. Melalui Fungsi legislasi dapat dikatakan merupakan fungsi utama dari lembaga perwakilan. Melalui fungsi tersebut, para wakil rakyat menentukan bagaimana kehidupan berbangsa dan bernegara dijalankan sesuai dengan konstitusi. 36 Muchtar Pakapahan, DPR RI Semasa Orde Baru, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan , 1994, hal. 18 37 Gaffar, Op.Cit., hal. 63. Universitas Sumatera Utara pembahasan APBN, anggota legislatif ikut menentukan dan menjaga agar setiap lembaga dan instansi benar-benar diarahkan untuk kepentingan rakyat sesuai dengan amanat dan aspirasi rakyat yang diwakili. c. Fungsi pengawasan controlling function. Pengawasan yang dilakukan adalah terhadap pelaksanaan undang-undang dan APBN, dari sudut politik ketatanegaraan, fungsi pengawasan adalah untuk menjaga agar tidak terjadi konsentrasi kekuasaan dan penyalahgunaan kekuasaan. Fungsi pengawasan diperlukan untuk menjamin berjalannya prinsip saling mengawasi dan mengimbangi antarcabang kekuasaan. Di sisi lain, pengawasan dilakukan untuk memastikan bahwa undang-undang dan APBN telah dibuat DPR dan presiden benar-benar dilaksanakan dengan baik oleh semua lembaga negara dan instansi pemerintahan. Dengan demikian pelaksanaan pengawasan DPR tidak selalu berarti berhadap-hadapan dengan pemerintah, khususnya presiden. Pengawasan DPR juga harus dilihat sebagai upaya bersama untuk memastikan bahwa penyelenggaraan pemerintahan benar-benar untuk kepentingan rakyat sesuai dengan aturan hukum yang ditetapkan. Fungsi pengawasan dapat dilakukan melalui: 38 a. Hak bertanya, yaitu hak yang dimiliki oleh parlemen untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada eksekutif mengenai suatu masalah. 38 P. Anthonius Sitepu, Studi Ilmu Politik, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2012, hal.221. Universitas Sumatera Utara b. Hak interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada pihak eksekutif mengenai suatu kebijakan di suatu bidang. Eksekutif wajib untuk memberikan penjelasan dalam sidang pleno yang mana dibahas oleh anggota dan diakhiri dengan pemungutan suara apakah keterangan tersebut memuaskan atau tidak. Interpelasi dapat dijadikan sebagai batu loncatan untuk menuju mosi tidak percaya kepada eksekutif pemerintah. c. Hak angket, yaitu hak anggota legislatif untuk mengadakan penyelidikan sendiri. Dalam hal ini legislatif dapat membentuk panitia angket yang melaporkan hasil penyelidikan kepada anggota legislatif lainnya yang selanjutnya merumuskan pendapatnya mengenai suatu masalah dengan harapan mendapat perhatian dari pemerintah. d. Mosi tidak percaya, yaitu hak yang paling ampuh. Jika lembaga legislatif menerima mosi tidak percaya, maka dalam sistem pemerintahan, kabinet harus mengundurkan diri dan dapat terjadi krisis kabinet. Di samping ketiga fungsi yang dikemukakan Muchtar Pakpahan, Miriam Budiardjo mempunyai beberapa fungsi lainnya, yaitu fungsi edukasi dalam konteks sebagai fórum kerja sama antara berbagai golongan dan juga fungsi rekruitmen politik. 39 39 Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Edisi Revisi, Jakarta, Pustaka Gramedia Utama, 2008, hal. 323. Menurut B.N. Marbun, ada empat fungsi utama legislatif, pertama fungsi legislasi atau pembuat undang-undang, kedua fungsi kontrol atau pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang dan ketiga fungsi budget atau Universitas Sumatera Utara persetujuan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN serta keempat penampung dan penyalur aspirasi masyarakat. 40

1.7. Metode Penelitian

Metode penelitian dalam skripsi ini adalah dengan :

1.7.1. Jenis Penelitian