Pengatur Nada Aktif Pengatur Nada

116 Penguat dengan jaringan umpan balik luar. Rangkaian penguat pengatur Gambar 5.15 dapat disederhanakan seperti berikut bagian pengatur nada: R7 R8 R9 R10 P1 P2 C5 C4 C6 C7 C8 1 3 2 V UO Penguat Ui U A Gambar 5.17 . Penyederhanaan penguat pengatur nada. Dari Gambar 5.17 terlihat bahwa jaringan pengatur nada berada dalam untaian umpan balik negatif, dari keluaran penguat dikembalikan ke masukan - melalui jaringan pengatur nada. Kemudian disederhanakan lagi menjadi : Gambar 5.18 . Penguat dengan umpan balik Z2 dan Z1 Penguatan dengan umpan balik luar dari rangkaian gambar 5.18 : V U = i O U U danI i - I i ’ = I 2 Karena impedansi masukan penguat sangat besar maka, I i = I 2  karena I i ’  0 Dengan I i = 1 Z U i dan I i = 2 Z U A   - I i = 2 Z U A Maka : i A U U  = 1 Z x 2 Z x i 2 I I sehingga i A U U  = V U = 1 Z 2 Z Umpan balik negatif bekerja dengan Z1 dan Z2, dari rumus di atas, penguatan dengan umpan balik negatif ditentukan oleh umpan balik Z1 dan Z2. 117 Proses pengaturan nada a. Pengaturan nada rendah R7 R8 R9 P1 C5 C4 1 3 2 V UO Penguat Ui U O Z2 Z1 Gambar 5.19 . Pengatur nada pada jaringan pengatur nada rendah Penguatan dan pelemahan nada rendah frekuensi rendah dilakukan dengan menggeser potensiometer P1.Pada frekuensi tengah ke atas 1 kHz ke atas kapasitor C4 dan C5 mempunyai tahanan arus bolak-balik yang kecil dibanding tahanan P1.Kapasitor C4 dan C5 akan menghubung singkat P1. Maka rangkaian penggantinya seperti benkut : R7 R8 C5 C4 1 3 2 V UO Penguat Ui U O Z2 Z1 Gambar 5.20. Pengatur nada pada jaringan pengatur nada rendah saat sinyal berfrekuensi tinggi Impedansi Z1=Z2 maka V U =1= 0dB untuk frekuensi tengah ke atas dan tidak terpengaruh oleh kedudukan potensiometer P1. Untuk frekuensi rendah penguatan tegangan akan tergantung dari pengaturan P1.

b. Pengaturan nada tinggi.

Kapasistor C3 dan C4 mempunyai tahanan AC yang besar untuk frekuensi tengah ke bawah. Sehingga pengaturan nada tinggi tidak mempengaruhi tanggapan frekuensi pada daerah tengah ke bawah. Dengan naiknya frekuensi menjadi lebih besar dari 1kHz maka C6 dan C7 menjadi bertahanan rendah. Pada kondisi ini penguatan tegangan terpengaruh oleh kedudukan pengaturan P2. 118 P2 C7 C6 1 3 2 V UO Penguat Ui U O Z2 Z1 P2 Gambar 5.21 . Pengatur nada pada jaringan pengatur nada tinggi Kondisi yang dibahas dengan tidak menyertakan R9 dan R10, bila tahanan-tahanan ini diperhitungkan maka tentu penguatan tegangan akan menjadi lain. Dan hal ini akan sangat kompleks sekali. Pada uraian terlihat bahwa Jaringan pengatur nada tinggi hampir tidak punya pengaruh pada pengaturan nada rendah, karena pada frekuensi rendah C6 dan C7 mempunyai tahanan buta Xc yang sangat besar sehingga jaringan nada rendah dapat diabaikan.Rangkuman cara kerja penguat pengatur nada dapat dilihat pada Tabel 6.2 dan Tabel 6.3 119 Tabel 6.2. Perhitungan Penguatan frekuensi rendah Posisi Pot-m Skema Pengganti Perhitungan penguatan T en ga h -ten ga h Z1 = Z2 VU=1 ≈ 0 dB Penguatan tidak tergantung frekuensi K an an s ec ara s k em a .f = 50Hz Z1 ≈ 56kΩ Z2 ≈ 4,7kΩ x 084 k 56 k 7 4 V U , ,     ≈ - 21,5dB Sinyal berfrekuensi 50Hz diredam sebesar 21,5dB .f = 20 kHz Z1 ≈ 4,7k+169100k=4,9k Ω Z2 ≈ 4,7kΩ x 96 k 9 4 k 7 4 V U , , ,     ≈ - 0,35dB Sinyal berfrekuensi 20 kHz dilalukan sebesar - 0,35dB K ir i s ec ara s k em a .f = 50Hz Z1 ≈ 56kΩ Z2 ≈ 4,7kΩ x 9 11 k 7 4 k 56 V U , ,     ≈ 21,5dB Sinya berfrekuensi 50Hz dikuatkan sebesar 21,5dB .f = 20 kHz Z2 ≈ 4,7k+169100k=4,9k Ω Z1 ≈ 4,7kΩ x 04 1 k 7 4 k 9 4 V U , , ,     ≈ 0,34dB Sinyal berfrekuensi 20 kHz dilalukan sebesar 0,34dB 120 Tabel 6.3. Perhitungan Penguatan frekuensi tinggi Posisi Pot-m Skema Pengganti Perhitungan penguatan T en ga h -ten ga h Z1 = Z2 VU=1 ≈ 0 dB Penguatan tidak tergantung frekuensi K an an s ec ara s k em a .f = 20 kHz Z1 ≈ 103,6kΩ Z2 ≈ 3,6kΩ x 035 k 6 103 k 6 3 V U , , ,     ≈ - 28,8dB Sinyal berfrekuensi 20 kHz diredam sebesar 28,8dB .f = 50Hz Z1 ≈ 1,54MΩ Z2 ≈ 1,45MΩ x 94 M 54 1 M 45 1 V U , , ,     ≈ - 0,5dB Sinyal berfrekuensi 20 kHz dilalukan sebesar - 0,5dB K ir i s ec ara s k em a .f = 20 kHz Z1 ≈ 3,6kΩ Z2 ≈ 103,6kΩ x 7 28 k 6 3 k 6 103 V U , , ,     ≈ 29dB Sinya berfrekuensi 50Hz dikuatkan sebesar 29dB .f = 50Hz Z2 ≈ 1,54MΩ Z1 ≈ 1,45MΩ x 06 1 M 45 1 M 54 1 V U , , ,     ≈ 0,5dB Sinyal berfrekuensi 20 kHz dilalukan sebesar 0,34dB