15
E. LatihanTugas 1. Percobaan 1. Terbangkitnya Bunyi
Alat : Generator fungsi FG Z
o
=50
CRO Loudspeaker 5” dengan ring karet
Gambar Percobaan
Tindakan 1: 1. Pada FG
Function, set pada DC atau kalau tidak ada, tetap pada SINUS dengan amplitudo minimum dan attenuator maksimum.
2. Atur knop DC-offset pada 0, masukkan saklar DC-offset 3. Atur CRO, masukan pada DC, Vdiv=0,1V
4. Atur knop DC-offset pada 0, naikkan perlahan-lahan kearah +, hingga pada CRO tertampil tegangan 0,5V
5. Perhatikan membran loudspeaker 1. Apakah membran maju atau mundur, saat pengaturan knop DC-offset dari 0
ke 0,5V? 2. Setelah proses 1, apakah membran bergerak?
3. Apakah ada bunyi dari membran? Tindakan 2
1. Pada FG
Amplitudo output set pada 30 Function, pada SINUS. Frekuensi paling rendah 0Hz. VD dan TD pada CRO menyesuaikan
2. Atur frekuensi perlahan dari 0Hz ke 100Hz
2. Perhatikan membran, catat kejadiannya
Kesimpulan :
……………………………………………...……………......................…..………...….. …………………………….………………………..………………………………………
………………………….………………………..………………………….…………...…
16
2. Percobaan 2. Frekuensi Bunyi
Alat : Batang penggaris mika 30cm
Gambar Percobaan 1
meja 4cm
meja 2cm
1 a
b
Tindakan 1: 1. Jepit penggaris dengan ibu jari tangan kiri di bibir meja, tarik ujung atas dengan jari
sejauh 4cmm 2. Lakukan hal yang sama dengan angka 1, tetapi ujung atas ditarik sejauh 2cm.
Gambar Percobaan 2
meja 4cm
4cm
meja
2 7
cm 1
5 cm
2 a
b
Tindakan 2: 1. Lakukan percobaan seperti 1a, lanjutkan dengan percobaan berikut:
2. Panjang penggaris diturunkan menjadi 15cm saja di atas meja, tarik ujung penggaris sejauh 4cmm
Kesimpulan : ……………………………………………...…………………..………..
…………………………….………………………..……………………………………… …………………………….………………………..………………………………………
…………………………….………………………..……………………………………… ……………………………………………………………………………….….……….…
17
3. Percobaan 3. Daerah Frekuensi Bunyi
Alat : Generator fungsi FG Z
o
=50
CRO Loudspeaker 5” dengan ring karet
Gambar Percobaan
Tindakan 1: 1.
Atur generator fungsi dengan bentuk gelombang sinus, amplitudo 5Vpp, frekuensi 1kHz.
2. Ubah frekuensi menjadi 100Hz
Tindakan 2: Dengan frekuensi 100Hz ubah amplitudo kecil dan besar, perhatikan gerakan membran.
Tindakan 3: Atur frekuensi dari paling rendah naik terus sampai frekuensi sedikit di atas 20 kHz. Catat
mulai dari frekuensi berapa dapat mendengar bunyi, dan sampai frekuensi berapa mulai tidak mendengar
Kesimpulan :
Tindakan 1 ……………………………………………...…………………………….
…………………………….………………………..……………………………………… Tindakan 2
……………………………………………...……………………………. …………………………….………………………..………………………………………
Tindakan 3 ……………………………………………...…………………………….
…………………………….………………………..……………………………………… …………………………….………………………..………………………………………
18
4. Pertanyaan
a. Bagaimana proses terjadinya bunyi? b. Tuliskan dua besaran bunyi
c. Dapatkah bunyi tersebar dalam ruang hampa? d. Tuliskan rumus untuk menghitung frekuensi sebuah bunyi
e. Dari frekuensi berapa sampai berapa, bunyi dapat didengar? f. Berapa bar tekanan bunyi 0dB?
g. Berapa tekanan bunyi maksimum yang masih dapat didengar telinga manusia?
h. Lebih cepat manakah, bunyi yang merambat di gelas dan di air? i.
Berapa kecepatan rambat bunyi pada temperatur 20ºC? j.
Anda melihat sebuah kilat dikejauhan, setelah kilatan petir berjalan 3 detik sampai suara guruh itu terdengar. Berapa jarak
terjadinya petir dengan tempat anda?
19
F. Rangkuman
Akustik adalah ilmu bunyi, yang dimaksud bunyi adalah getaran mekanik suatu material. Materi dapat seperti udara bunyi udara, air bunyi air atau benda pejal
bunyi benda pejal. Gelombang bunyi memiliki dua besaran, yaitu frekuensi dan amplitudo. Frekuensi bunyi yang dapat didengar manusia 20 Hz hingga 20 kHz.
Frekuensi bunyi adalah berapa banyak penebalan dan penipisan partikel udara dalam satu detik berurutan satu sama lain. Banyak ayunan tekanan tiap satuan
waktu disebut frekuensi dan akan diamati sebagai nada.Tekanan bunyi p merupakan tekanan berganti yang menumpang pada tekanan udara. Dan
penyebaran bunyi melalui penebalan dan penipisan partikel udara, tekanan normal udara diubah secara periodis dalam irama gelombang bunyi
Jika ada beberapa sumber bunyi dalam satu daerah, satu sama lain akan terjadi interferensi. Kejadian ini bisa saling menjumlahkan constructive interference
atau kedua gelombang bunyi akan saling meniadakan destructive interference. Resonansi merupakan ikut bergetarnya suatu benda karena adanya getaran lain.
Lintasan bunyi sampai ke penerima dapat menjalar melalui banyak lintasan, hal ini akan membangkitkan gema. Gema bisa menjadi hal yang positif, membuat
bunyi menjadi hidup. Jika waktu gema terlalu panjang, bisa merusak kejelasan informasi.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Guru setelah menyelesaikan latihan dalam modul ini diharapkan mempelajari kembali bagian-bagian yang belum dikuasai dari modul ini untuk dipahami secara
mendalam sebagai bekal dalam melaksanakan tugas keprofesian guru dan untuk bekal dalam mencapai hasil pelaksanaan uji kompetensi guru.
Setelah mentuntaskan modul ini maka selanjutnya guru dapat mengikuti uji kompetensi. Dalam hal uji kompetensi, jika hasil tidak dapat mencapai batas nilai
minimal ketuntasan yang ditetapkan, maka peserta uji kompetensi wajib mengikuti diklat sesuai dengan grade perolehan nilai yang dicapai.