a. Standar bagi manajemen bank untuk menilai apakah pengelolaan bank telah dilakukan sejalan dengan asas-asas perbankan yang sehat dan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. b. Tolak ukur untuk menetapkan arah pembinaan dan pengembangan bank,
baik secara individual maupun industri perbankan secara keseluruhan.
3. Penilaian Kesehatan Bank dengan Metode CAMEL
Dalam rangka menjaga agar bank lebih melaksanakan prinsip kehati- hatian, maka Bank Indonesia selaku pengawas dan Pembina bank nasional
telah menetapkan ketentuan tentang penilaian tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat yang lebih dikenal dengan metode CAMEL Capital,
Assets, Management, Earnings, Liquidity. Tata cara penilaian tingkat
kesehatan yang digunakan adalah Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.3012KEPDIR Tanggal 30 April 1997 Tentang Tatacara Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat. Berdasarkan
Surat Keputusan
Direksi Bank
Indonesia No.3012KEPDIR Tanggal 30 April 1997 Tentang Tatacara Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat berikut ini adalah faktor-faktor yang mencakup penilaian tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat:
a. Faktor Permodalan Capital
Penilaian terhadap faktor permodalan didasarkan pada rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko ATMR atau biasa disebut
CAR Capital Adequacy Ratio. CAR adalah rasio yang memperlihatkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ikut dibiayai dari dana
modal sendiri bank di samping memperoleh dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman utang, dan lain-lain
Dendawijaya, 2001:122. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Modal CAR = ———————————————— x 100
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
Penilaian terhadap pemenuhan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum KPMM ditetapkan sebagai berikut:
1 Pemenuhan KPMM sebesar 8 diberi predikat “sehat” dengan nilai kredit 81, dan untuk setiap kenaikan 0,1 dari pemenuhan KPMM
sebesar 8 nilai krdit ditambah 1 hingga 100. 2 Pemenuhan KPMM kurang dari 8 sampai dengan 7,9 diberi
predikat “kurang sehat” dengan nilai kredit 65 dan untuk setiap penurunan 0,1 dari pemenuhan KPMM sebesar 7,9 nilai kredit
dikurangi 1 dengan minimum 0.
b. Faktor Kualitas Aktiva Produktif Asset
Berdasarkan Surat
Keputusan Direksi
Bank Indonesia
No.3012KEPDIR tanggal 30 April 1997 Tentang Tatacara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan, penilaian terhadap faktor kualitas
aktiva produktif didasarkan pada 2 rasio, yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Rasio Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif.
Besarnya nilai rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan KAP1 = —————————————————— x 100
Total Aktiva Produktif Nilai kredit rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan dihitung
dengan cara sebagai berikut: a Untuk rasio sebesar 22,5 atau lebih diberi nilai 0,
b Untuk setiap penurunan 0,15 mulai dari 22,5 nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100.
2 Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang dibentuk oleh bank terhadap Penyisihan Penghapusan aktiva Produktif yang wajib
dibentuk oleh bank. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:
PPAP yang telah dibentuk oleh bank KAP2 = ————————————————— x 100
PPAP yang wajib dibentuk oleh bank Nilai kredit untuk rasio ini dihitung dengan cara sebagai berikut:
a Untuk rasio sebesar 0 diberi nilai kredit, b Untuk setiap kenaikan 1 dimulai dari 0 nilai kredit ditambah 1
dengan maksimum 100. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Faktor Manajemen Management
Penilaian terhadap faktor manajemen mencakup 2dua komponen yaitu manajemen umum dan manajemen risiko dengan menggunakan
daftar pertanyaanpernyataan sebanyak 25 butir yang terdiri atas 10 pertanyaanpernyataan manajemen umum dan 15 pertanyaanpernyataan
manajemen risiko. Pertanyaanpernyataan manajemen umum mencakup strategisasaran, struktur, sistem,dan kepemimpinan Bank Perkreditan
Rakyat. Sedangkan manajemen risiko mencakup risiko likuiditas, risiko kredit, risiko operasional, risiko hukum, serta risiko pemilik dan
pengurus. Skala penilaian untuk setiap pertanyaanpernyataan ditetapkan antara 0
sampai 4 dengan kriteria: 1 Nilai 0 mencerminkan kondisi yang lemah,
2 Nilai 1, 2 dan 3 mencerminkan kondisi antara, 3 Nilai 4 mencerminkan kondisi yang baik.
d. Faktor Rentabilitas Earning
Penilaian terhadap faktor rentabilitas didasarkan pada 2dua rasio, yaitu: 1 Rasio jumlah laba sebelum pajak 12 bulan terakhir terhadap rata-rata
volume usaha dalam periode yang sama. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:
Jumlah Laba Sebelum Pajak 12 bln terakhir ROA = ——————————————————— x 100
Rata-rata Volume Usaha 12 bln terakhir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cara perhitungan nilai kredit dari rasio ini dilakukan sebagai berikut: a Untuk rasio sebesar 0 atau negatif diberi nilai kredit 0.
b Untuk setiap kenaikan 0,015 mulai dari 0 nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum100.
2 Rasio biaya operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap pendapatan operasional dalam periode yang sama.
Rasio ini dirumuskan sebagai berikut: Jumlah Beban Operasional 12 bln Terakhir
BOPO = ———————————————————— x 100 Jumlah Pendapatan Operasional 12 bln Terakhir
Perhitungan nilai kredit rasio ini dilakukan sebagai berikut: b Untuk rasio sebesar 100 atau lebih diberi nilai kredit 0.
c Untuk setiap penurunan sebesar 0,08 nilai kredit ditambah 1 dengan maksimum 100.
e. Faktor Likuiditas Liquidity
Penilaian terhadap faktor likuiditas didasarkan pada 2dua rasio, yaitu: 1 Rasio alat likuid terhadap hutang lancar.
Rasio ini biasa disebut cash ratio CR dirumuskan sebagai berikut: Alat Likuid
CR = ———————— x100 Kewajiban Lancar
Alat Likuid meliputi kas dan penanaman modal pada bank lain dalam bentuk giro dan tabungan dikurangi dengan tabungan bank lain pada
bank. Penilaian terhadap rasio ini dilakukan sebagai berikut:
a Untuk rasio sebesar 0 diberi nilai kredit 0. b Untuk setiap kenaikan 0,05 nilai kredit ditambah 1 dengan
maksimum 100. 2 Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank.
Rasio ini dirumuskan sebagai berikut: Kredit
LDR = ————————————— x 100 Dana Yang Diterima Bank
Kredit dalam rasio ini, meliputi: a Kredit yang diberikan kepada masyarakat dikurangi dengan
bagian kredit sindikasi yang dibiayai bank lain. b Penanaman kepada bank lain dalam bentuk kredit yang diberikan
dalam jangka waktu lebih dari 3tiga bulan. c Penanaman kepada bank lain dalam bentuk kredit dalam rangka
kredit sindikasi. Sedangkan dana yang diterima, meliputi:
a Deposito dan tabungan masyarakat. b Pinjaman bukan dari bank lain dengan jangka waktu lebih dari
3tiga bulan diluar pinjaman subordinasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c Deposito dan pinjaman dari bank lain dengan jangka waktu lebih dari 3 bulan.
d Modal inti. e Modal pinjaman.
Perhitungan nilai kredit terhadap rasio ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a Untuk rasio sebesar 115 atau lebih diberi nilai kredit 0. b Untuk setiap penurunan 1 mulai dari rasio 115 nilai kredit
ditambah 4 dengan maksimum100.
4. Pelaksanaan Ketentuan yang Mempengaruhi Hasil Penilaian Kesehatan Bank