Perhitungan Tingkat Kesehatan PT. BPR Shinta Bhakti Wedi Tahun 2003

NILAI KREDIT PREDIKAT 81-100 66 - 81 51 - 66 0 - 51 Sehat Cukup Sehat Kurang Sehat Tidak Sehat Melalui hasil perbandingan ini diketahui bahwa pada tahun 2002 PT. BPR Shinta Bhakti Wedi merupakan bank yang tergolong SEHAT dengan total skor 94,094 dan tidak terdapat : a. Perselisihan intern b. Campur tangan pihak luar c. Window dressing d. Praktek bank dalam bank

2. Perhitungan Tingkat Kesehatan PT. BPR Shinta Bhakti Wedi Tahun 2003

a. Permodalan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko No KETERANGAN NOMINAL BOBOT RISIKO ATMR 1. Kas 417.046 2. Antar Bank Aktiva 2.034.908 20 406.982 3. Kredit yang Diberikan 7.594.709 100 7.594.709 4. Akt.tetapInventaris nilai buku 371.149 100 371.149

5. Rupa-rupa aktiva

1.758.653 100 1.758.653 Jumlah ATMR 10.131.493 NO. KOMPONEN MODAL JUMLAH 1. Modal Dasar 2.000.000 2. Modal Belum Disetor -- 1.190.000 3. Cadangan Umum 191.234 4. 50 dari Laba Bersih 101.695 Jumlah Modal Inti 1.102.929 Modal Pelengkap 5. Modal Pinjaman 6. Penyisihan Penghapusan Kredit max 1,25 dari ATMR 69.539 JUMLAH MODAL 1.172.468 KPMMATMR x 8 810.519 KELEBIHAN MODAL 361.948 100 x ATMR Modal Jumlah CAR  = 100 493 . 131 . 10 468 . 172 . 1 x = 11,572 81 1 , 8    CAR Rasio NK Kredit Nilai maks 100 81 1 , 8 572 , 11    = 116,72 Karena hasil perhitungan Nilai Kredit NK sebesar 116,72 mempunyai nilai kredit maksimal sebesar 100, maka yang digunakan dalam perhitungan Nilai Kredit Faktor NKF adalah nilai kredit yang maksimal Nilai Kredit Faktor NKF Permodalan = Nilai Kredit x bobot 30 = 100 x 30 = 30 b. Kualitas Aktiva Produktif Kolektibilitas Kredit: Kategori Kredit Nominal Kategori Kredit APYD Lancar 7.399.853 Kurang Lancar 143.760 50 71.880 Diragukan 51.096 75 38.322 Macet 100 Total 7.594.709 110.202 Antar Bank Aktiva 2.034.908 TOTAL AKTIVA PRODUKTIF 9.629.617 PPAP yang telah dibentuk Rp. 69.539 PPAP yang wajib dibentuk oleh bank: Lancar 7.389.401 + 2.034.908 x 0,50 = 47.122 Kurang Lancar 141.750 x 10 x 50 = 7.088 Diragukan 51.096 x 50 x 50 = 12.774 Macet 0 x 100 x 50 = —————— + PPAP yang wajib dibentuk : Rp. 66.983 1 Rasio Kualitas Aktiva Produktif 100 Pr 1 x oduktif Aktiva Total asikan Diklasifik Yang oduktif pr Aktiva KAP  100 617 . 629 . 9 202 . 110 1 x KAP  = 1,144 15 , 1 5 , 22 KAP Rasio NK   maks 100 15 , 144 , 1 5 , 22   = 142,373 Karena hasil perhitungan Nilai Kredit NK sebesar 142,373 mempunyai nilai kredit NK maksimal sebesar 100, maka yang digunakan dalam perhitungan Nilai Kredit Faktor NKF adalah NK yang maksimal. Nilai Kredit Maksimum 100 x bobot 25 = 25 2 Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 100 2 x dibentuk wajib yang PPAP dibentuk telah yang PPAP KAP  100 983 . 66 539 . 69 2 x KAP  = 103,816 NK = Rasio KAP 2 x 1NK maks 100 = 103,816 x 1NK = 103,816 Karena hasil perhitungan Nilai Kredit NK sebesar 103,816 mempunyai nilai kredit NK maksimal sebesar 100, maka yang digunakan dalam perhitungan Nilai Kredit Faktor NKF adalah NK yang maksimal. Nilai Kredit Maksimum 100 x bobot 5 = 5 NKF Kualitas Aktiva Produktif = 25 + 5 = 30 c. Manajemen Faktor manajemen dihitung dari jumlah jawaban atas pertanyaan yang diberikan kepada pihak manajemen PT. BPR Shinta Bhakti Wedi yang terdiri atas : 1 Manajemen Umum Jumlah Nilai = 40 100 40 x Umum Manajemen Aspek Nilai Jumlah NK  10 40 40 x  = 100 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 Manajemen Risiko Jumlah Nilai = 60 10 60 x Risiko Manajemen Aspek Nilai Jumlah NK  100 60 60 x  = 100 d. Rentabilitas 1 Rasio ROA 100 12 12 x Terakhir bulan Usaha Volume rata Rata Terakhir bulan Pajak Sebelum Laba Jumlah ROA   100 046 . 408 . 10 360 . 670 . 1 x  = 16,049 015 , ROA Rasio NK  015 , 049 , 16  = 1.069,933 Karena hasil perhitungan Nilai Kredit NK sebesar 1.069,933 mempunyai nilai kredit NK maksimal sebesar 100, maka yang digunakan dalam perhitungan nilai kredit faktor adalah NK yang maksimal. Nilai Kredit maksimum100 x bobot 5 = 5 2 Rasio BOPO 100 12 tan 12 x Terakhir bulan l Operasiona Pendapa Jumlah Terakhir bulan l Operasiona Beban Jumlah BOPO  100 391 . 358 . 17 807 . 457 . 15 x  = 89,051 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 08 , 100 BOPO rasio NK   maks 100 08 , 051 , 89 100   = 136,862 Karena hasil perhitungan Nilai Kredit NK sebesar 136,862 mempunyai nilai kredit NK maksimal sebesar 100, maka yang digunakan dalam perhitungan nilai kredit faktor adalah NK yang maksimal. Nilai Kredit Maksimum 100 x bobot 5 = 5 NKF Rentabilitas = 5 + 5 =10 e. Likuiditas 1 Cash Ratio Alat Likuid : Kas = 417.046 Antar Bank Aktiva = 2.034.908 ————— + Jumlah Alat Likuid = 2.451.954 Kewajiban Lancar: Kewajiban Segera = 5.891 Tabungan = 4.382.872 Deposito = 6.281.550 ————— + Jumlah Kewajiban Lancar = 10.670.313 100 x Lancar Kewajiban Likuid Alat CR  100 313 . 670 . 10 954 . 451 . 2 x  = 22,979 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 05 , CR Rasio NK  maks 100 05 , 979 , 22  = 459,58 Karena hasil perhitungan Nilai Kredit NK sebesar 459,58 mempunyai nilai kredit NK maksimal sebesar 100, maka yang digunakan dalam perhitungan nilai kredit faktor adalah NK yang maksimal. Nilai Kredit maksimal 100 x bobot 5 = 5 2 Loan to Deposit Ratio NO. KETERANGAN JUMLAH 1. Kredit yang diberikan 7.594.709 2. Antar Bank Aktiva 2.034.908 Jumlah Kredit Yang Diberikan 9.629.617 1. Tabungan 4.382.872 2. Deposito 6.281.550 3. Pinjaman dari BI 108.350 4. Antar Bank Pasiva 8.809 4. Modal Inti 1.102.929 5. Modal pinjaman Jumlah dana diterima komponen modal 11.884.510 100 x Bank Diterima Yang Dana Diberikan Yang Kredit Jumlah LDR  100 510 . 884 . 11 617 . 629 . 9 x  = 81,027   NK x LDR Rasio NK 4 115   maks 100   NK x 4 027 , 81 115   = 135,892 Karena hasil perhitungan Nilai Kredit NK sebesar 135,892 mempunyai nilai kredit NK maksimal sebesar 100, maka yang digunakan dalam perhitungan nilai kredit faktor adalah NK yang maksimal. Nilai Kredit maksimal 100 x Bobot 5 = 5 NKF Likuiditas = 5 + 5 =10 Dari Perhitungan di atas dapat diketahui tingkat kesehatan PT. BPR Shinta Bhakti Wedi Tahun 2003 dengan membuat tabel penilaian tingkat kesehatan, sebagai berikut: Tabel.5.17 Penilaian Tingkat Kesehatan PT.BPR Shinta Bhakti Wedi Tahun 2003 No. Faktor yang Dinilai Komponen Nilai Nilai kredit Bobot Skor 1. Permodalan Rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko ATMR 11,572 116,72 30 30 Rasio Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif. 1,144 142,373 25 25 2. Kualitas Aktiva Produktif Rasio penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang dibentuk oleh bank terhadap Penyisihan Penghapusan aktiva Produktif yang wajib dibentuk oleh bank. 103,816 103,816 5 5 Manajemen Umum 40 100 10 10 3. Manajemen Manajemen Risiko 60 100 10 10 Rasio jumlah laba sebelum pajak dalam 12 bulan terakhir terhadap rata-rata volume usaha dalam 12 bulan terakhir. 16,049 1.069,93 3 5 5 4. Rentabilitas Rasio jumlah biaya operasional dalam 12 bulan terakhir terhadap pendapatan operasional dalam 12 bulan terakhir. 89,051 136,862 5 5 Rasio alat likuid terhadap kewajiban lancar. 22,979 459,58 5 5 5. Likuiditas Rasio kredit yang diberikan terhadap dana yang diterima oleh bank. 81,027 135,892 5 5 Total Skor Penilaian 100 Selanjutnya jumlah skor tingkat kesehatan tersebut dibandingkan dengan kriteria golongan tingkat kesehatan BPR menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.3012KEPDIR Tanggal 30 April 1997 Tentang Tatacara Penilaian Tingkat Kesehatan BPR. Tingkat kesehatan digolongkan menjadi: NILAI KREDIT PREDIKAT 81-100 66 - 81 51 - 66 0 - 51 Sehat Cukup Sehat Kurang Sehat Tidak Sehat Melalui hasil perbandingan ini diketahui bahwa pada tahun 2003 PT. BPR Shinta Bhakti Wedi merupakan bank yang tergolong SEHAT dengan total skor 100 dan tidak terdapat : a. Perselisihan intern b. Campur tangan pihak luar c. Window dressing d. Praktek bank dalam bank

3. Perhitungan Tingkat Kesehatan PT. BPR Shinta Bhakti Wedi Tahun 2004