ketiga variabel adalah sebesar 6,39. Artinya sebesar 93,61 perubahan prestasi belajar akuntansi ditentukan oleh variabel lain
di luar penelitian ini.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hubungan antara minat belajar akuntansi dengan prestasi belajar
akuntansi Dari hasil analisis data diketahui r
hitung
sebesar 0,241 yang artinya minat belajar akuntansi mempunyai hubungan yang positif
dengan prestasi belajar akuntansi. Taraf signifikansinya sebesar 0,002 jauh dibawah 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa minat
belajar akuntansi mempunyai hubungan yang positif rendah dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Kesimpulan ini dapat
digeneralisasikan pada populasi dimana sampel diambil. Meskipun hubungan antara minat belajar akuntansi dengan
prestasi belajar akuntansi menunjukkan hasil yang rendah tetapi pada prinsipnya prestasi belajar akuntansi salah satunya dipengaruhi oleh
minat belajar. Hasil penelitian yang terdahulu tentang hubungan antara minat belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi
menunjukkan hasil yang kuat maka peneliti merasa perlu adanya penelitian ulang oleh pihak-pihak yang tertarik untuk melakukan
penelitian berkaitan dengan topik ini.
Minat merupakan salah satu unsur yang memegang peran penting dalam keputusan siswa untuk memahami pelajaran. Minat
akan mengarahkan tindakan individu terhadap suatu pelajaran atas dasar rasa senang. Siswa yang mempunyai minat terhadap pelajaran
akuntansi akan terus berusaha untuk memperdalam pelajaran akuntansi sehingga prestasi belajarnya akan meningkat.
Perasaan senang merupakan dasar yang membentuk minat seseorang terhadap sesuatu hal. Dengan adanya minat di dalam diri
siswa maka akan membuat siswa untuk terus berusaha memperhatikan penjelasan guru, menyelesaikan soal atau tugas yang diberikan oleh
guru. Siswa akan terus berusaha mencari jawaban baik dari membaca buku atau bertanya kepada teman dan guru.
Seorang siswa yang memiliki minat terhadap pelajaran akuntansi akan menjadikan siswa tersebut belajar secara optimal
karena memiliki perasaan senang terhadap pelajaran akuntansi. Dengan belajar secara optimal maka prestasi belajar akuntansi akan
meningkat karena siswa terus berlatih. 2.
Hubungan antara kedisiplinan belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi
Dari hasil analisis data diketahui r
hitung
sebesar 0,190 yang artinya kedisiplinan belajar siswa mempunyai hubungan yang positif
dengan prestasi belajar akuntansi. Taraf signifikansinya sebesar 0,013 sangat jauh dibawah 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa
kedisiplinan belajar siswa mempunyai hubungan yang positif sangat rendah dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Kesimpulan
ini dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel diambil. Meskipun hubungan antara kedisiplinan belajar siswa dengan
prestasi belajar akuntansi menunjukkan hasil yang sangat rendah tetapi pada prinsipnya prestasi belajar akuntansi salah satunya
dipengaruhi oleh kedisiplinan belajar siswa. Hasil penelitian yang terdahulu tentang hubungan antara kedisiplinan belajar siswa dengan
prestasi belajar akuntansi menunjukkan hasil yang rendah maka peneliti merasa perlu adanya penelitian ulang oleh pihak-pihak yang
tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan topik ini. Kedisiplinan merupakan kunci untuk mendapatkan suatu hasil
yang maksimal dalam segala usaha yang dilakukan. Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal seorang siswa harus
merencanakan dan melaksanakan apa yang telah menjadi prioritas dalam belajarnya.
Disiplin belajar siswa misalnya setiap hari belajar tepat waktu sesuai dengan jadwal yang dibuat, tidak terlambat untuk mengikuti
pelajaran di kelas, menyerahkan tugas tepat pada waktunya dan selalu membawa buku catatan ke sekolah. Jika siswa sudah melaksanakan
hal tersebut maka siswa tersebut memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan prestasi belajar akuntansi.
3. Hubungan antara persepsi siswa terhadap profesionalisme guru
akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi. Dari hasil analisis data diketahui r
hitung
sebesar 0,183 yang artinya persepsi siswa terhadap profesionalisme guru akuntansi
mempunyai hubungan yang positif dengan prestasi belajar akuntansi. Taraf signifikansinya sebesar 0,016 sangat jauh dibawah 0,05. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa persepsi siswa terhadap profesionalisme guru akuntansi mempunyai hubungan yang positif
sangat rendah dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Kesimpulan ini dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel
diambil. Meskipun hubungan antara persepsi siswa terhadap
profesionalisme guru akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi menunjukkan hasil yang sangat rendah tetapi pada prinsipnya prestasi
belajar akuntansi salah satunya dipengaruhi oleh persepsi siswa terhadap profesionalisme guru. Hasil penelitian yang terdahulu
tentang hubungan antara persepsi siswa terhadap profesionalisme guru akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi menunjukkan hasil yang
sedang maka peneliti merasa perlu adanya penelitian ulang oleh pihak-pihak yang tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan
dengan topik ini. Seorang guru mempunyai mempunyai peranan yang besar dalam
proses belajar mengajar di kelas. Seorang guru tidak hanya bertugas
menyampaikan materi pelajaran saja tetapi juga mencari cara agar materi pelajaran yang disampaikan bisa diterima siswa dengan baik.
Oleh karena itu seorang guru diharapkan mengidentifikasi kesulitan belajar siswa, menggunakan metode pembelajaran yang kreatif, selalu
menggunakan media pembelajaran dan dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam pelajaran. Seorang guru harus menguasai empat
kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.
Seorang guru harus benar-benar kompeten dalam bidangnya agar apa yang menjadi tujuan dapat tercapai. Dengan melihat cara
guru mengajar akan menimbulkan persepsi dalam diri siswa terhadap guru tersebut. Apabila persepsi yang dimiliki siswa bersifat positif
terhadap guru maka akan menimbulkan perasaan senang atau suka kemudian perasaan tersebut akan mendorong siswa untuk
meningkatkan kegiatan belajarnya yang pada akhirnya akan berpengaruh positif dengan prestasi belajar siswa.
4. Hubungan antara minat belajar akuntansi, kedisiplinan belajar siswa
dan persepsi siswa terhadap profesionalisme guru akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi.
Dari hasil analisis korelasi ganda diketahui bahwa Ry
123
sebesar 0,253 yang artinya minat belajar akuntansi, kedisiplinan belajar siswa
dan persepsi siswa terhadap profesionalisme guru akuntansi mempunyai hubungan yang positif dengan prestasi belajar akuntansi.
Hasil perhitungan nilai F menunjukkan bahwa F
Hitung
F
tabel
3,070 2,68 dan taraf signifikansinya sebesar 0,030 sangat jauh dibawah
0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa minat belajar akuntansi, kedisiplinan belajar siswa dan persepsi siswa terhadap
profesionalisme guru akuntansi mempunyai hubungan yang positif rendah dan signifikan dengan prestasi belajar akuntansi. Kesimpulan
ini dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel diambil. Adanya hubungan yang positif dan signifikan tersebut berarti
tinggi rendahnya prestasi belajar akuntansi dapat diprediksi dari tinggi rendahnya minat belajar akuntansi, kedisiplinan belajar siswa dan
persepsi siswa terhadap profesionalisme guru akuntansi. Selain itu dapat pula dikatakan bahwa apabila minat belajar akuntansi,
kedisiplinan belajar siswa dan persepsi siswa terhadap profesionalisme guru akuntansi ditingkatkan maka prestasi belajar
akuntansi juga akan meningkat. Hasil penelitian ini juga menunjukkan besarnya sumbangan
masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel bebas minat belajar akuntansi memberikan sumbangan relatif sebesar
63,90 dan sumbangan efektif sebesar 4,08 terhadap prestasi belajar akuntansi. Variabel bebas kedisiplinan belajar siswa
memberikan sumbangan relatif sebesar 20,58 dan sumbangan efektif sebesar 1,31 terhadap prestasi belajar akuntansi. Variabel bebas
persepsi siswa terhadap profesionalisme guru akuntansi memberikan
sumbangan relatif sebesar 15,52 dan sumbangan efektif sebesar 0,99 terhadap prestasi belajar akuntansi. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa variabel bebas minat belajar akuntansi merupakan variabel yang memberikan sumbangan terbesar pertama terhadap
prestasi belajar akuntansi, sedangkan kedisiplinan belajar siswa memberikan sumbangan terbesar kedua terhadap prestasi belajar
akuntansi, sedangkan variabel bebas persepsi siswa terhadap profesionalisme guru akuntansi memberikan sumbangan terbesar
ketiga terhadap prestasi belajar akuntansi.
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN