akan mengendap sedangkan di atas pH 10 ada penurunan viskositas Fennema et al,1996. Struktur kimia dari Na – CMC dapat dilihat pada Gambar 3
CH
2
OCH
2
COONa
H H
H OH H
H H
O O
H OH CH
2
OCH
2
COONa
Gambar 4 Struktur Na-CMC Anonymous,2005 G. Minyak Nabati
Minyak nabati ialah sejenis minyak yang terbuat dari tetumbuhan yang berbeda. Digunakan dalam makanan dan untuk memasak. Beberapa jenis minyak
nabati yang biasa digunakan ialah minyak kelapa sawit Afrika, jagung, zaitun, minyak lobak, kedelai, dan bunga matahari.dalam pembuatan es krim, minyak
nabati berfungsi untuk melembutkan tekstur es krim dan menambah cita rasa es krim.
H. Analisa Keputusan
Analisa keputusan pada dasarnya adalah suatu prosedur yang logis dan kuantitatif yang tidak hanya menerangkan mengenai pengambilan keputusan,
tetapu jiga merupakan suatu cara untuk membuta keputusan Siagian, 1987 Analisa pengambila keputusan didahului dengan mengetahui
permasalahan, alternatif – alternatif yang ada seeta kriteria untuk mengukur atau O
O
membandingkan setiap alternatif yang memberikan hasil atau keuntungan yang paling besar dengan resiko yang plaing kecil serta yang paling efektif. Jadi
masalah yang mempersulit suatu keputusan adalah adanya alternatif yang harus dipilih sebagai landasan untuk tindakan yang harus dilaksanakan Siagian, 1987
Analisis keputusan adalah untuk memilih alternatif terbaik yang dilakukan antara aspek kualitas , kuantitas dan aspek finansial dari produk yang dihasilkan
dari kombinasi setiap perlakuan , kemudian ditentukan alternatif yang terbaik Mangkusubroto Trisnadi, 1987]
I. Analisa Finansial
Analisa finansial adalah data sekunder berupa harga – harga baik bahan baku maupun bahan tambahan digunakan sebagai dasar perhitungan kelayakan
finansial produk. Analisa finansial yang dilakukan meliputi, analisis nilai uang dan metode Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Break event
Point BEP dan Payback Period Mangkusubroto Trisnadi, 1987 1. Break event Point Pujawa, 2002
BEP adalah suatu keadaan dimana pada tingkat penjualan tertentu, perusahaan tidak memperoleh keuntungan atau ,menderita kerugian. BEP dapat
dihitung dengan persamaan sebagai berikut : BEP
= Fixed Cost Sales price unit – variable cost unit
= X unit BEP = Fixed Cost
1 – Variable cot net sales
= Rp X BEP = BEP Rp
Volume Penjualan = X Produk
2. Net Present Value NPV Pujawa, 2002 NPV merupakan selisih antara Present Value daripada benefit dan present
value dari biaya. Bila dalam analisa NPV lebih besar dari nol, berarti proyek layak untuk diilaksanakan. Sedang jika dalam perhitungan diperoleh NPV lebih kecil
dari nol, berarti proyek tidak layak untuk dilaksanakan Susanto dan suneto, 1994 NPV
= Σ B
t
– C
t
i = 1 I = 1
t
Keterangan :
Bt = Penerimaan pada tahun ke – t Ct = Penerimaan pada tahun ke – t
t = 1, 2, 3, . . . .. n n = Umur ekonomi dari proyek
I = Sosial discount rate 3. Payback Periods Susanto dan Saneto, 1994
Payback period merupakan perhitungan jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal yang ditanam pada proyek. Payback period tersebut
harus lebih kecil dari nilai ekonomis proyek. Kriteria ini memberikan nilai bahwa proyek akan dipilih jika mempunyai waktu payback period yang paling cepat.
PP = 1
A
b
Keterangan :
I = Jumlah modal A
b
= Penerimaan bersih pertahun 4. Internal Rate of Return IRR Pujawa, 2002
Internal rate of return merupakan tingkat suku bunga yang menunjukkan persamaan antara nilai penerimaan bersih sekarang dengan jumlah investasi
modal awal dari suatu proyek yang sedang dikerjakan. IRR merupakan nilai discount rate 1 yang membuat NPV diproyek = 0. Bila nilai IRR suatu proyek
lebih besar dari suku bunga yang berlaku maka proyek dinyatakan layak untuk dilaksanakan.
IRR = I’ +
NPV’ I” – I’
NPV” + NPV’
Keterangan :
NPV’ = NPV yang akan datang NPV”
= NPV
sekarang I’
= Tingkat
suku bunga
I” = Tingkat suku bunga bank yang akan dating
5. Gross Benefit Cost Ratio Kadariyah dan Gray, 1987 Merupakan
nilai perbandingan antara manfaat pendapatan dengan biaya
yang dikeluarkan. Kriteria ini membedakan pedoman bahwa proyek akan dipilih apabila gross benefit cost ratio lebih besar 1, dan bila proyek memiliki gross
benefit cost ratio kurang dari 1 tidak akan dipilih.
Nilai BC Ratio = Pendapat Biaya
Produksi
J. Landasan Teori