Waktu Pelelehan Kualitas Mellorine dari Mengkudu dan Rosella 1. Total Padatan Terlarut

Tabel 11 .Rata-rata waktu pelelehan mellorine dari mengkudu dan rosella dengan perlakuan konsentrasi susu skim dan Na-CMC Perlakuan Konsentrasi Susu Skim Konsentrasi Na-CMC Waktu Pelelehan menit Notasi DMRT 5 10 10 10 15 15 15 20 20 20 1 2 3 1 2 3 1 2 3 13.133 16.017 18.333 22.667 23.667 25.333 28.000 35.000 35.667 a b b bc c cd d e e - 2.760 2.900 2.983 3.039 3.086 3.123 3.141 3.160 Ket : nilai rata – rata yang diikuti huruf berbeda berarti berbeda nyata Pada Tabel 11 diketahui bahwa rata-rata waktu pelelehan Es Mellorine dari mengkudu dan rosella dengan perlakuan konsentrasi susu skim dan Na-CMC berkisar antara 13.333 – 35.667 menit. Pada perlakuan penambahan susu skim 20 dan Na-CMC 3 menghasilkan waktu pelelehan terlama 35.667 menit, sedangkan pada perlakuan penambahan susu skim 10 dan Na-CMC 1 menghasilkan waktu pelelehan tercepat yaitu 13.133 menit. Grafik hubungan antara konsentrasi penambahan susu skim dan Na-CMC terhadap waktu pelelehan dapat di lihat pada Gambar 8 y = 7.4333x + 6.4 R 2 = 0.9741 y = 9.4917x + 5.9111 R 2 = 0.9876 y = 8.6667x + 9.1111 R 2 = 0.9878 0.000 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 susu skim 10 susu skim 15 susu skim 30 Penambahan Susu Skim W a k tu P e le le h a n m e n it Na-CMC 1 Na-CMC 2 Na-CMC 3 Gambar 8. Grafik Hubungan antara konsentrasi susu skim dan Na-CMC terhadap waktu pelelehan mellorine mengkudu rosella Pada Gambar 8. menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi susu skim dan Na-CMC maka kecepatan meleleh mellorine akan semakin lama, hal ini disebabkan karena Na-CMC yang tinggi menyebabkan tekstur dari es mellorine menjadi lebih padat dan lengket, sehingga lebih lama untuk meleleh. Kecepatan meleleh secara umum di pengaruhi oleh stabilizer, emulsifier, bahan – bahan serta kondisi pemprosesan dan kondisi penyimpanan Chambell,1975. Menurut Glickman 1983, bahwa stabilizer yang digunakan dalam es krim berfungsi untuk memperbaiki stabilitas emulsi, meningkatkan kehalusan tekstur dan memperlambat melelehnya es krim saat disajikan.

4. Stabilitas Emulsi

Berdasarkan hasil analisa ragam Lampiran 6 dapat diketahui bahwa terdapat interaksi yang nyata p 0,05 antara perlakuan konsentrasi susu skim dan konsentrasi Na-CMC dan masing – masing perlakuan berpengaruh nyata terhadap stabilitas emulsi mellorine mengkudu rosella yang di hasilkan. Hasil rata – rata stabilitas emulsi dapat di lihat pada Tabel 12. Tabel 12. Rata- rata stabilitas emulsi mellorine mengkudu rosella dengan perlakuan konsentrasi susu skim dan Na-CMC Perlakuan Konsentrasi Susu Skim Konsentrasi Na-CMC Stabilitas emulsi Notasi DMRT 5 10 10 10 15 15 15 20 20 20 1 2 3 1 2 3 1 2 3 79.67 80.00 80.67 81.33 81.33 82.67

83.67 84.00

88.67 A a a ab ab b b b c - 1.548 1.625 1.673 1.704 1.730 1.751 1.762 1.772 Ket : nilai rata - rata yang diikuti huruf berbeda berarti berbeda nyata Pada Tabel 12. diketahui bahwa rata-rata stabilitas emulsi Mellorine mengkudu rosella dengan perlakuan konsentrasi susu skim dan Na-CMC berkisar antara 79.67 - 88.67. Pada perlakuan penambahan susu skim 20 dan Na- CMC 3 menghasilkan stabilitas emulsi tertinggi 88.67, sedangkan pada perlakuan penambahan susu skim 10 dan Na-CMC 1 menghasilkan stabilitas emulsi terendah 79.67 Grafik hubungan antara konsentrasi penambahan susu skim dan Na-CMC terhadap stabilitas emulsi dapat di lihat pada Gambar 9 y = 2x + 77.556 R 2 = 0.9908 y = 2x + 77.778 R 2 = 0.9643 y = 4x + 76 R 2 = 0.9231 74.000 76.000 78.000 80.000 82.000 84.000 86.000 88.000 90.000 10 15 20 Penambahan Susu Skim S tab il it as E m u lsi Na-CMC 1 Na-CMC 2 Na-CMC 3 Gambar 9. Grafik Hubungan antara konsentrasi susu skim dan Na-CMC stabilitas emulsi mellorine mengkudu rosella Pada Gambar 9, menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi susu skim dan Na-CMC maka stabilitas emulsi akan semakin tinggi, hal ini di karenakan susu skim sebagai emulsifier akan berinteraksi dengan Na-CMC. Na- CMC sebagai stabilizer berfungsi menstabilkan struktur es dengan cara melapisi gelombang udara yang terjadi selama pengadukan dan menahan udara yang terperangkap di dalamnya. Menurut Glickman 1983, bahwa stabilizer yang digunakan dalam es krim berfungsi untuk memperbaiki stabilitas emulsi, meningkatkan tekstur dan memperlambat melelehnya es krim. Menurut Marshall and Goff 2003, selama proses pengembangan adonan, protein yang berada di permukaan gelembung udara akan berinteraksi dengan emulsifier, komplek protein-emulsifier ini akan bergabung dengan lemak yang berada di lapisan atas adonan dan membentuk globula yang lebih besar.