Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

A Komponen Pedoman Wawancara 1 Ketercukupan komponen- kompenen pedoman wawancara sebagai penunjang ketercapaian keterlaksanaan penelitian B Identitas Pedoman Wawancara 2 Kelengkapan identitas pedoman wawancara C Rumusan 3 Kesesuaian rumusan pedoman wawancara dengan tujuan penelitian D Kebahasan 4 Bahasa yang digunakan komunikatif 5 Menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baku

F. Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan terhadap data hasil wawancara dan observasi. Data kualitatif kemudian diolah menghasilkan pola, dan menemukan apa yang penting menjadi informasi. Analisis kuantitatif yakni data berupa angka yang diperoleh dari data hasil validasi produk dan instrumen penelitian, hasil penilaian, dan penyebaran kuesioner siswa. Analisis kuantitatif dilakukan terhadap data hasil validasi produk untuk mengetahui kualitas produk dan instrumen penelitian, serta penilaian terhadap siswa. 1. Analisis data kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Pendeskripsian data diperoleh berdasarkan pedoman wawancara dan hasil observasi sesuai dengan indikator yang ada. a Hasil wawancara Wawancara dilakukan terhadap guru matematika dan siswa SMP Negeri 1 Yogyakarta. Hasil wawancara oleh peneliti berdasar hasil kesimpulan wawancara kemudian dianalisis secara kualitatif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b Observasi Hasil observasi oleh peneliti dianalisis secara kualitatif, yaitu mendeskripsikan hasil observasi berdasar indikator yang dilakukan terhadap guru dan siswa. Hasil observasi juga terkait penliaian aspek conscience dan compassion saat pembelajaran. 2. Analisis data kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari hasil validasi produk oleh ahli, hasil validasi instrumen penelitian, dan hasil penilaian consience, compassion, dan competence . a Hasil validasi produk oleh ahli Hasil validasi produk oleh ahli diolah secara kuantitatif diperoleh berdasarkan skala yang terdapat pada instrumen penilaian. Validasi dilakukan oleh dua validator yakni dosen dan guru matematika SMP Negeri 1 Yogyakarta. Validasi mencakup produk penelitian yakni perangkat pembelajaran silabus, RPP, bahan ajar, LKS, alat peraga, dan instrumen penilaian. Pada tahap ini perhitungan aspek peniaian kevalidan berdasarkan Widoyoko, 2009:238. Data skor penilaian validasi ditabulasi kemudian dihitung rata-ratanya setiap aspek. Rata- rata tiap aspek penilaian kevalidan tersebut dihitung menggunakan rumus sebagai berikut. n x x n i i    1 Keterangan: x = rata-rata tiap aspek penilaian kevalidan produk   n i i x 1 = jumlah skor tiap aspek penilaian kevalidan produk n = jumlah butir penilaian tiap aspek penilaian kevalidan produk Rata-rata tiap aspek penilaian kevalidan produk yang diperoleh selanjutnya dideskripsikan secara kualitatif. Cara yang digunakan untuk menyatakan secara kualitatif rata-rata skor tiap aspek adalah dengan mengklasifikasikan hasil terhadap kriteria penilaian kualitas tertentu. Kriteria tersebut sebagai berikut. Tabel 3.11. Kriteria Kualifikasi Validasi Interval Rata-rata Skor Kualifikasi 2 , 4  x Sangat Baik 2 , 4 4 , 3   x Baik 4 , 3 6 , 2   x Cukup Baik 6 , 2 8 , 1   x Kurang Baik 8 , 1  x Sangat Kurang Baik Widoyoko, 2009:238 Kriteria tersebut diperoleh dari perhitungan berikut, Diketahui: Skor maksimal: 5 Skor minimum: 1 Rata-rata : 3 1 5 2 1   Simpangan baku : 67 , 1 5 6 1   Kemudian akan dicari interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, sangat kurang. Penyelesaian: 2 , 4 67 , 8 , 1 3 8 , 1 baik sangat Kategori           x x sb x x i i 2 , 4 4 , 3 67 , 8 , 1 3 67 , 6 , 3 8 , 1 6 , baik Kategori                  x x sb x x sb x i i i 4 , 3 6 , 2 67 , 6 , 3 67 , 6 , 3 6 , 6 , baik cukup Kategori                  x x sb x x sb x i i i 6 , 2 8 , 1 67 , 6 , 67 , 8 , 1 3 6 , 8 , 1 baik kurang Kategori                  x x x sb x x sb x i i i i i 8 , 1 67 , 8 , 1 3 8 , 1 baik kurang sangat Kategori           x x sb x x i i Selanjutnya peneliti menghitung dan mengklasifikasikan hasil perhitungannya pada kriteria validasi produk. Produk dikatakan valid dan dapat digunakan apabila memiliki klasifikasi baik. b Hasil validasi instrumen penelitian Validasi instrumen penelitian dilakukan oleh ahli yakni dua validator dosen dan guru matematika. Instumen pelitian yang sudah divalidasi oleh ahli selanjutnya diolah secara kuantitatif. Validasi mencakup instrumen wawancara, dan instrumen kuesioner angket siswa. Perhitungan kriteria validasi instrumen penelitian dan pengklasifikasian kevalidan sama seperti perhitungan validasi terhadap produk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c Hasil Penilaian Perhitungan hasil penilaian aspek competence, conscience dan compassion pada penilaian ini, berdasarkan Permendikbud No.81A Tahun 2013. 1 Hasil penilaian aspek competence Aspek penilaian competence diperoleh dari presentase ketuntasan siswa. Nilai final yang diperoleh tiap siswa diambil dari hasil rata-rata nilai ulangan harian pertama dan ulangan harian kedua pada materi segiempat. Perhitungan nilai final tiap siswa sebagai berikut. 2 2 1 Harian Ulangan Nilai Harian Ulangan Nilai siswa tiap final Skor   Selanjutnya, dari hasil skor final siswa diperoleh banyak siswa yang tuntas dengan klasifikasi diatas 75 atau diatas Kriteria Ketuntasan Minimal. Kemudian diperoleh presentase ketuntasan siswa berdasar Permendikbud No.81A Tahun 2013. Perhitungan presentase kelulusan siswa sebagai berikut. 100   siswa selur uh banyak tuntas yang siswa banyak siswa tiap final Skor 2 Hasil penilaian aspek conscience dan compassion Aspek penilaian conscience diperoleh dari penilaian sikap antusias, tanggung jawab, dan teliti berdasarkan observasi. Sedangkan aspek penilaian compassion diperoleh dari penilaian sikap kerjasama, peduli dan saling menghargai. Selanjutnya perhitungan skor hasil pengamatan terhadap siswa menggunakan skala penilaian menggunakan skor 1-5 Widoyoko, 2012:121 dengan kriteria 5 = Sangat Baik, 4 = Baik, 3 = Cukup Baik, 2 = Kurang Baik, 1 = Sangat Kurang Baik. Perhitungan skor ahir menggunakan rumus. 4   maksimal skor diper oleh skor akhir skor Dari perhitungan tersebut diperoleh kriteria penilaian Permendikbud No.81 A tahun 2013 sebagai berikut. Tabel 3.12. Pedoman Kriteria Penilaian Aspek Conscience dan Compassion Skor Kriteria 3,34 ≤ x ≤ 4 Sangat Baik 2,34 ≤ x ≤ 3,33 Baik 1,34 ≤ x ≤2,33 Cukup Baik x ≤ 1,33 Kurang Baik Permendikbud No.81A Tahun 2013 d Hasil kuesioner siswa Hasil kuesioner siswa diperoleh berdasarkan respon siswa terhadap ujicoba produk. Peneliti menggunakan pedoman perhitungan kuesioner skala likert pada Widoyoko,2012:111. Kuesioner menggunakan 4 pilihan jawaban dengan perhitungan menggunakan skala likert. Berikut pedoman penskoran kuesioner siswa, Tabel 3.13. Pedoman Penskoran Kuesioner Pilihan jawaban Pernyataan Positif Negatif Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4 Widoyoko.2009:236 Interpretasi perhitungan sebagai berikut. Skor maksimum = Skor tertinggi likert × jumlah responden = 4×34 =136 Skor minimum =Skor terendah likert× jumlah responden = 1×34 = 34 Range R = Skor tertinggi − skor terendah = 136 − 34 = 102 Jumlah kriteria = 1+ 3,3 log 34 aturan sturges = 1 + 4,59 = 5,59 dibulatkan menjadi 6 Interval tiap kriteria adalah I = 17 6 102   kriteria range Dari perhitungan tersebut diperoleh kriteria respon siswa sebagai berikut. Tabel 3.14. Pedoman Kriteria Hasil Kuesioner Skor Kriteria 119 ≤ x ≤ 136 Sangat Baik 102 ≤ x ≤ 118 Baik 85 ≤ x ≤101 Cukup Baik 68 ≤ x ≤ 84 Kurang Baik 51 ≤ x ≤ 67 Tidak Baik 34 ≤ x ≤ 50 Sangat Tidak Baik 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR).

0 3 29

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berdasarkan aspek competence, conscience, dan compassion dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pokok bahasan segiempat di kelas VIIA SMP Negeri 1 Yogyak

0 1 390

Implementasi paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion mahasiswa.

1 1 11

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi uang dan perbankan untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul.

3 26 221

Analisis implementasi model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berdasarkan unsur competence-conscience-compassion siswa.

0 0 14

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi pendapatan nasional untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 15 256

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Kanisius Kenteng semester 2 - USD Repository

0 6 240

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kenteng - USD Repository

0 1 140

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas III SD Kanisius Kembaran tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 168

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi pendapatan nasional untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu - USD Repository

0 1 254