7. Revisi produk
Revisi produk akan terus dilakukan jika terdapat kelemahan dalam produk tersebut. Tujuan dilakukan revisi terhadap produk adalah
memaksimalkan daya guna produk. Revisi dilakukan berdasarkan masukan-masukan terhadap hasil ujicoba produk di kelas VII A SMP
Negeri 1 Yogyakarta. Masukan-masukan diperoleh dari hasil kuesioner siswa terhadap pembelajaran menggunakan produk, dan hasil
wawancara guru serta siswa.
B. Pembahasan
Pada bagian ini peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang telah dibuat. Peneliti melakukan
penelitian pengembangan perangkat pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing
pada materi segiempat. Peneliti menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan dari Sugiyono. Peneliti hanya menggunakan prosedur
penelitian dan pengembangan sampai dengan tahapan ujicoba produk, dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
Ujicoba produk berlangsung di kelas VIIA SMP Negeri 1 Yogyakarta dengan responden 34 siswa. Pelaksanaan ujicoba produk berlangsung
sebanyak 5 kali pertemuan pembelajaran, 2 kali ulangan harian, dan 1 kali remidiasi. Ujicoba produk dimulai tanggal 3 April 2017 dan berahir pada
tanggal 22 Mei 2017. Alokasi waktu pelaksanaan pembelajaran adalah 3×40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menit untuk pertemuan ditiap hari Senin dan 2×40 menit untuk pertemuan ditiap hari Rabu. Kemudian berdasarkan kesepakatan guru dan siswa waktu
pelaksanaan ulangan harian dan remidiasi dilaksanakan diluar jam pelajaran sepulang sekolah. Pelaksanaan ulangan harian 1 dan ulangan harian 2 pada
27 April 2017 dan 18 Mei 2017. Sedangkan remedial hanya dilaksanakan 1 kali bagi siswa yang belum tuntas diperoleh dari hasil rata-rata Ulangan
Harian 1 dan Ulangan Harian 2 yakni pada tanggal 22 Mei 2017 dengan peserta 12 siswa. Alokasi waktu untuk pelaksanaan ulangan harian dan
remidiasi masing-masing adalah 60 menit dengan jumlah soal terdiri dari 4 soal uraian.
Selama ujicoba produk berlangsung, peneliti bertindak sebagai observer dan guru matematika kelas VIIA SMP Negeri 1 Yogyakarta sebagai
pelaksana ujicoba produk. Perangkat hasil pengembangan menggunakan PPR ini kelak setelah dilakukan revisi akan digunakan guru, sehingga guru
ingin mengetahui dan mempraktikan secara langsung. Berikut ini adalah pembahasan dari hasil penelitian pengembangan perangkat pembelajaran
berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif berdasarkan aspek
competence, conscience,
dan
compassion
dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi segiempat untuk menjawab rumusan masalah.
1. Pengembangan Perangkat
Peneliti melakukan pengembangan perangkat berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif berdasarkan langkah-langkah pengembangan
Sugiyono. Penelitian ini hanya menggunakan tujuh langkah sebagai berikut.
a. Potensi dan masalah
Peneliti menggunakan teknik wawancara dan observasi untuk menemukan potensi dan masalah di kelas VII A SMP Negeri 1
Yogyakarta. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2017 dengan guru matematika kelas VIIA SMP Negeri 1
Yogyakarta. Observasi dilakukan terhadap pembelajaran yang berlangsung pada tanggal 15 Maret 2017. Hasil wawancara dan
observasi dapat dilihat pada
lampiran 12 halaman 268 dan lampiran 15 halaman 289
. Potensi yang didapat oleh peneliti adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Yogyakarta memiliki rasa
keingin tahuan yang tinggi terhadap pembelajaran yang berlangsung. Terlihat ketika beberapa siswa tidak malu bertanya
saat mengalami kesulitan memahami materi yang diajarkan. Sedangkan masalah yang muncul adalah alat peraga yang
digunakan dalam pembelajaran masih terbatas dan usai pembelajaran guru tidak pernah melakukan refleksi. Sehingga
siswa tidak terfasilitasi berefleksi dan kesadaran siswa terhadap aspek-aspek
competence, conscience,
dan
compassion
kurang optimal.
b. Pengumpulan data
Selanjutnya peneliti mencari berbagai informasi atau sumber yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut. Berdasarkan potensi
dan masalah yang diperoleh, peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi segiempat. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data
adalah instrumen wawancara
lampiran 12-13 halaman 268-270
, observasi
lampiran 15-16 halaman 289-291
, lembar validasi
lampiran 2-5 halaman 146-169
, ujicoba produk, instrumen penilaian
lampiran 10 halaman 257
, kuesioner respon siswa
lampiran 11 halaman 266
, dan dokumentasi
lampiran 26 halaman 356
. c.
Desain produk Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, peneliti
merancang perangkat pembelajaran berbasis PPR pada materi segiempat. Waktu yang dibutuhkan peneliti merancang desain
produk adalah 1 minggu, yakni pada tanggal 17 Maret - 23 Maret 2017. Produk yang dibuat peneliti adalah silabus, RPP, Bahan Ajar,
LKS, dan Alat Peraga dapat dilihat pada
lampiran 6-10 halaman 189-257.
d. Validasi desain produk
Desain produk yang sudah dibuat peneliti, selanjutnya divalidasi oleh ahli. Vaidator tersebut adalah 1 dosen dan 1 guru
matematika. Tujuan validasi desain produk adalah mengetahui layak tidaknya perangkat pembelajaran yang digunakan, dan
mengetahui apakah aspek-aspek
competence, conscience
dan
compassion
sudah sesuai. Hasil validasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 dengan kategori Baik. Lembar validasi dapat diihat pada
lampiran 4-5 halaman 150-169.
e. Revisi desain produk
Setelah melakukan validasi desain produk, terdapat perbaikan dibeberapa perangkat dan peneliti mendapat masukan untuk
perbaikan tersebut. Perbaikan tertera pada Tabel 4.2 halaman 84, tujuan perbaikan desain produk adalah produk yang dihasilkan
lebih bermutu dan layak untuk diujicobakan. Peneliti tidak melakukan uji keterbacaan karena peneliti tidak mendapat
kesempatan melakukan uji keterbatasan pada siswa kelas VII atau pun IX yang dianggap sudah mempelajari materi segiempat.
Namun peneliti sudah melaksanakan validasi terhadap soal ulangan dan remediasi.
f. Ujicoba produk
Ujicoba produk dilakukan untuk meyakinkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis PPR pada materi segiempat yang dibuat
peneliti layak digunakan. Ujicoba produk dilaksanakan di kelas VII A SMP Negeri 1 Yogyakarta dengan responden 34 siswa. Ujicoba
produk dilaksanakan sesuai tanggal yang dipaparkan pada Tabel 4.3 halaman 85. Pelaksanaan ujicoba sudah menunjukan
pembelajaran berbasis PPR, guru mengapikasikan perangkat pembelajaran dengan baik. Hal tersebut nampak ketika peneliti
melakukan observasi dan kemudian mentranskripsikan kembali. g.
Revisi produk Revisi produk dilakukan setelah melakukan ujicoba produk.
Hal ini dilakukan setelah ditemui beberapa kekurangan pada perangkat pembelajaran berbasis PPR dengan model pembelajaran
inkuiri terbimbing. Perangkat pembelajaran yang telah direvisi tersebut menjadi bentuk
prototype.
2. Kualitas perangkat pembelajaran
Produk yang telah dilakukan ujicoba dan direvisi menjadi bentuk
prototype
. Berikut dijelaskan kualitas perangkat pembelajaran berbasis PPR dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pokok
bahasan segiempat yang dihasilkan. a.
Silabus Silabus berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dengan
model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi segiempat berfokus mengembangkan karakter
competence, conscience,
dan
compassion.
Siabus yang dikembangkan dan telah divalidasi oleh 1 dosen dan 1 guru matematika, menghasilkan kualifikasi baik dengan skor
3,56 sesuai dengan Tabel 3.11
halaman 67
. b.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dirancang untuk 5
pertemuan. Materi yang digunakan adalah segiempat sesuai silabus yang telah dibuat. Pada RPP yang dikembangkan ini memuat 5
tahapan PPR yakni konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Lima tahapan tersebut dikemas dalam 3 kegiatan
pembelajaran yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan inti terdapat tahapan pengalaman yang
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Kualifikasi untuk RPP berbasis PPR ini adalah baik dengan
skor 3,44. Skor tersebut diperoleh dari hasil validasi 1 dosen dan 1 guru sesuai dengan Tabel 3.11
halaman 67
. Peneliti menggunakan lembar
observasi untuk
melihat keterlaksanaan
tahapan pembelajaran sesuai dengan produk. Pelaksanaan RPP ini sudah
baik dan dapat dilihat pada hasil observasi ujicoba produk
lampiran 16
halaman 291.
c. Bahan ajar
Bahan ajar yang dibuat peneliti untuk mempermudah siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Bahan ajar berisi tentang
materi segiempat. Bahan ajar telah divalidasi dan memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kualifikasi baik dengan skor 3,50 sesuai Tabel 3.11
halaman 67
. Bahan ajar dapat dilihat pada
lampiran 8 halaman 223.
d. Lembar Kerja Siswa LKS
Siswa diberi panduan dalam melakukan kegiatan pembelajaran berupa LKS. LKS dikembangkan sesuai tahapan PPR dengan
berbantu alat peraga. LKS yang dikembangkan telah divalidasi dan berkualifikasi baik yakni 3.50 Tabel 3.11
halaman 67
. LKS dibuat untuk 5 kali pertemuan dapat dilihat pada
lampiran 9 halaman 233.
e. Alat peraga
Alat peraga yang dikembangkan berupa papan berpetak untuk menjelaskan materi persegi dan persegi panjang, serta alat peraga
puzzle
segiempat untuk menjelaskan rumus mencari luas jajargenjang, trapesium, belah ketupat, dan layang-layang.
Kualifikasi alat peraga adalah baik dengan skor 4,13 sesuai Tabel 3.11
halaman 67
. Gambar alat peraga dapat dilihat pada Gambar 4.1
halaman 81
dan Gambar 4.2
halaman 81.
f. Instrumen penilaian
Instrumen peniaian berbasis PPR mencakup tiga aspek yakni
competence, conscience,
dan
compassion.
Masing-masing instrumen penilaian telah divalidasi oleh ahli dan diperoleh
kualifikasi baik dengan skor 3,67 untuk instrumen penilaian
competence,
kualifikasi baik dengan skor 3,90 untuk instrumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penilaian
conscience,
dan kualifikasi baik dengan skor 3,85 untuk instrumen penilaian
compassion
sesuai Tabel 3.11
halaman 67
. Bentuk instrumen penilaian
competence, conscience,
dan
compassion
dapat dilihat pada
lampiran 10 halaman 257.
Kualitas belajar siswa juga dapat dilihat dari hasil penilaian terhadap ketiga aspek tersebut. Peniaian dan hasil belajar siswa
dapat dilihat pada
lampiran 22-23 halaman 344-348.
Berikut dipaparkan untuk hasil penilaian ketiga aspek tersebut.
a Aspek
competence
Penilaian aspek
competence
berdasarkan hasil ulangan harian siswa yang dilaksanakan 2 kali, dan remediasi yang di
ikuti oleh 12 siswa. Berikut rincian hasil perhitungan nilai pada aspek
competence.
1 Ulangan Harian
Ulangan harian dilakukan dua kali, karena pada materi segiempat terdapat lima submateri. Sehingga peneliti
membuat ulangan harian menjadi dua kali, yakni ulangan harian pertama mencakup materi jenis-jenis dan sifat-sifat
segiempat, keliling dan luas: persegi, persegi panjang dan jajargenjang. Sedangkan ulangan harian dua mencakup
materi keliling dan luas: trapesium, belah ketupat dan layang-layang. Berikut hasil ulangan siswa yang diperoleh:
Gambar 4.22. Presentase Ketuntasan Ulangan Harian Pertama dan Kedua
Grafik tersebut menunjukan pada Ulangan Harian pertama
terdapat 47,06 siswa tuntas atau mencapai KKM, dan pada Ulangan Harian kedua terdapat 67,65 mencapai
KKM. Perhitungan penentuan siswa yang remedial adalah dari hasil rata-rata kedua ulangan harian tersebut. Hal ini
dikarenakan penentuan ketuntasan siswa dilihat dari ketuntasan
keseluruhan materi
segiempat. Berikut
presentase ketuntasan siswa dihitung dari nilai rata-rata ulangan harian pertama dan kedua.
Gambar 4.23.Presentase Ketuntasan Siswa Berdasar Nilai Rata- rata Ulangan Harian Pertama dan Kedua
Grafik tersebut menunjukan terdapat 64,71 siswa yang tuntas untuk keseluruhan materi segiempat, sedangkan
20 40
60 80
Ulangan Harian 1
Ulangan Harian 2
Tuntas Tidak tuntas
20 40
60 80
Tuntas Remedial
Tuntas Remedial
35,29 tidak tuntas
lampiran 23 halaman 344
. Selanjutnya, berikut dipaparkan presentase nilai rata-rata
yang diperoleh siswa untuk ulangan harian pertama dan kedua.
Tabel 4.4. Presentase nilai rata-rata ulangan harian
Kriteria Jumlah Siswa
Presentase 87,52-100
4 11,77
81,26-87,51 8
23,53 75,00-81,25
10 29,41
75,00 12
35,29 Total
34 100
Tabel tersebut menjelaskan terdapat 4 siswa atau 11,77 yang mendapat nilai rata-rata ulangan harian 87,52-100,
terdapat 8 siswa atau 23,53 mendapat nilai rata-rata ulangan harian 81,26-87,51, terdapat 10 siswa atau 29,41
mendapat nilai rata-rata 75-81,25, dan terdapat 12 siswa atau 35,29 mendapat nilai rata-rata kurang dari 75,00.
2 Remediasi
Remediasi dilaksanakan satu kali berdasarkan hasil nilai rata-rata siswa. Peserta remediasi adalah 12 siswa
belum tuntas KKM. Berikut presentase nilai remedial
Tabel 4.5. Presentase Nilai Remedial
Kriteria Jumlah Siswa
Presentase 87,52-100
81,26-87,51 75,00-81,25
12 100
75,00 Total
34 100
Tabel tersebut menunjukan 12 peserta atau 100 tuntas remedial dengan perolehan nilai 75
,00−81,25. Pekerjaan siswa dapat dilihat pada
lampiran 20 halaman 337.
b Aspek
conscience
Peniaian
conscience
berfokus pada penilaian terhadap suara hati seperti antusias siswa dalam pembelajaran, tanggung
jawab siswa, dan ketelitian siswa. Penilaian ini menggunakan teknik observasi dengan instrumen dapat diihat pada
lampiran 10 halaman 257
. Hasil observasi terdapat pada
lampiran 24 halaman 350.
Berikut perolehan penilaian untuk aspek
conscience
. 1
Penilaian antusias Penilaian antusias siswa saat pembelajaran dilakukan
dengan menilai sikap dan perilaku terkait antusiasme terhadap pembelajaran dikelas. Hasil penilaian sikap
disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.6. Penilaian Antusias Siswa
Kriteria Jumlah Siswa
Presentase Sangat Baik
2 5,88
Baik 24
70,59 Cukup Baik
8 23,53
Kurang Baik Total
34 100
Tabel tersebut menjelaskan semua siswa telah antusias terhadap pembelajaran. Terdapat 2 siswa atau 5,88 yang
antusiasnya sangat baik, 24 siswa atau 70,59 antusisasnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
baik, dan 8 siswa atau 23,53 antusiasnya cukup baik. Hasil rata-rata nilai sikap antusias adalah 3,06 kategori baik
dengan interval 1,33-4,00 perhitungan dapat dilihat pada
lampiran 24 halaman 350.
2 Penilaian tanggung jawab
Penilaian tanggung jawab siswa saat pembelajaran dilakukan dengan menilai sikap dan perilaku. Penilaian
dilihat berdasarkan tanggung jawab siswa dalam diskusi kelompok dan pengumpulan tugas. Hasil penilaian sikap
tanggung jawab disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.7. Penilaian Tanggung Jawab Siswa
Kriteria Jumlah Siswa
Presentase Sangat Baik
12 35,29
Baik 8
23,53 Cukup Baik
13 38,24
Kurang Baik 1
2,94 Total
34 100
Tabel tersebut menjelaskan semua siswa telah bertanggung
jawab didalam kelompok maupun saat menyelesaikan tugas yang diberikan. Hasil penilaian adalah sebanyak 12 siswa
atau 35,29 bertanggung jawab sangat baik, 8 siswa atau 23,53 bertanggung jawab baik, 13 siswa atau 23,53
bertangguung jawab cukup baik, dan 1 siswa atau 2,94 bertanggung jawab kurang baik. Satu anak yang kurang
baik tersebut mengumpulkan tugas tidak tepat waktu dan hasil pekerjaannya tidak maksimal. Hasil rata-rata nilai
sikap tanggung jawab adalah 3,13 kategori baik dengan interval 1,33-4,00 perhitungan dapat dilihat pada
lampiran 24 halaman 350.
3 Penilaian Teliti
Penilaian teliti dilakukan terhadap sikap siswa saat menyelesaikan persoalan terkait segiempat.Hasil penilaian
sikap ketelitian disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.8. Penilaian Ketelitian Siswa
Kriteria Jumlah Siswa
Presentase Sangat Baik
1 2,94
Baik 15
44,12 Cukup Baik
6 17,65
Kurang Baik 12
35,29 Total
34 100
Tabel tersebut menjelaskan masih terdapat siswa yang kurang baik dalam aspek ketelitian saat menyelesaikan
persoalan terkait segiempat. Hasil penilaian adalah sebanyak 1 siswa atau 2,94 memiliki ketelitian sangat
baik, 15 siswa atau 44,12 memiliki ketelitian baik, 6 siswa atau 17,65 memiliki ketelitian cukup baik, dan 12
siswa atau 35,29 memiliki ketelitian kurang baik. Hasil rata-rata nilai sikap ketelitian adalah 2,52 kategori baik
dengan interval 1,33-4,00 perhitungan dapat dilihat pada
lampiran 24 halaman 350.
c Aspek
compassion
Peniaian
compassion
berfokus pada
penilaian terhadap
kepedulian bela rasa antar siswa, sepertikerjasama dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok saat pembelajaran, kepedulian antar siswa dalam kelompok saat pembelajaran, dan saling menghargai antar
siswa. Penilaian ini menggunakan teknik observasi dengan instrumen dapat diihat pada
lampiran 10 halaman 257
. Hasilobservasi terdapat pada
lampiran 24 halaman 350.
Berikut perolehan penilaian untuk aspek
compassion
. 1
Kerjasama Penilaian kerjasama antar siswa saat pembelajaran
dilakukan dengan menilai sikap dan perilaku terkait kerjasama
dalam menyelesaikan
persoalan dalam
kelompok. Hasil penilaian sikap disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.9. Penilaian Kerjasama Siswa
Kriteria Jumlah Siswa
Presentase Sangat Baik
Baik 22
64,70 Cukup Baik
12 35,30
Kurang Baik Total
34 100
Tabel tersebut menjelaskan semua siswa telah bekerjasama
dalam menyelesaikan persoalan segiempat saat diskusi kelompok. Terdapat 22 siswa atau 64,70 bekerjasama
baik, dan 12 siswa atau 35,30 bekerjasama cukup baik. Hasil rata-rata nilai sikap kerjasama adalah 2,92 kategori
baik dengan interval 1,33-4,00 perhitungan dapat dilihat pada
lampiran 24 halaman 350.
2 Peduli
Penilaian peduli terhadap kesulitan siswa lain, dilakukan dengan menilai sikap dan perilaku terkait kepedulian
terhadap kesulitan teman. Hasil penilaian sikap disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.10. Penilaian Antusias Siswa
Kriteria Jumlah Siswa
Presentase Sangat Baik
8 23,53
Baik 16
47,06 Cukup Baik
10 29,41
Kurang Baik Total
34 100
Tabel tersebut menjelaskan keseluruhan siswa sudah saling
peduli terhadap kesulitan teman dalam diskusi kelompok. Terdapat 8 siswa atau 23,53 memiliki kepedulian sangat
baik, 24 siswa atau 47,06 memiliki kepedulian baik, dan 10 siswa atau 29,41 memiliki kepedulian cukup baik.
Hasil rata-rata nilai sikap peduli adalah 3,13 kategori baik dengan interval 1,33-4,00 perhitungan dapat dilihat pada
lampiran 24 halaman 350.
3 Saling Menghargai
Penilaian saling menghargai siswa saat pembelajaran dilakukan dengan menilai sikap dan perilaku terkait sikap
menghargai pendapat teman. Hasil penilaian sikap disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.11. Penilaian Saling Menghargai Siswa
Kriteria Jumlah Siswa Presentase
Sangat Baik 6
17,65 Baik
22 64,70
Cukup Baik 6
17,65 Kurang Baik
Total 34
100 Tabel tersebut menjelaskan sikap saling menghargai sudah
terjadi saat pembelajaran. Terdapat 6 siswa atau 17,65 memiliki sikap saling menghargai sangat baik, 22 siswa
atau 64,70 memiliki sikap saling menghargai baik, dan 6 siswa atau 17,65 memiliki sikap saling menghargai cukup
baik. Hasil rata-rata nilai sikap saling menghargai adalah 3,20 kategori baik dengan interval 1,33-4,00 perhitungan
dapat dilihat pada
lampiran 24 halaman 350.
Berikut dipaparkan pula respon guru dan siswa setelah dilaksanakan ujicoba produk. Respon guru dan siswa menjadi pendukung kualitas
produk yang dibuat. a.
Respon Guru 1
Respon guru berdasar hasil observasi Berdasar hasil observasi secara keseluruhan pembelajaran
sudah berlangsung dengan baik dan guru telah menerapkan pembelajaran berbasis PPR. Hasil observasi dapat dilihat pada
lampiran 13 halaman 270.
Terlihat dari lembar observasi bahwa setiap pertemuan, guru sudah melaksanakan interaksi belajar mengajar menggunakan
produk berbasis PPR dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang telah dikembangkan. Pada kegiatan awal guru
sudah menyiapkan kesiapan ruangan, alat pembelajaran, media dan siswa. Selanjutnya pada tahapan konteks guru sudah
menyampaikan tujuan belajar dan memotivasi siswa dengan mengaitkan materi segiempat dalam kehidupan sehari-hari. Guru
sudah menerapkan pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing pada tahapan pengalaman. Hal tersebut dapat
ditunjukan berdasarkan hasil observasi yakni ketercapaian strategi pembelajaran dan pembelajaran yang memicu serta
memelihara keterlibatan siswa. Guru juga sudah memanfaatkan alat peraga dalam pembelajaran berbasis PPR ini. Refleksi
pembelajaran pun sudah dilakukan oleh guru. Saat pembelajaran guru masih sering menggunakanbahasa daerah.
2 Respon guru berdasar hasil wawancara
Seusai ujicoba produk, peneliti melakukan wawancara terhadap guru terkait pembelajaran berbasis PPR pada materi
segiempat. Transkripsi hasil wawancara dapat dilihat pada
lampiran 13 halaman 270.
Berdasar hasil wawancara diperoleh respon guru, bahwa guru tidak mengalami kesulitan saat menggunakan produk berbasis
PPR. Guru melihat respon siswa terhadap pembelajaran sangat senang, karena mendapat pembaharuan pembelajaran. Menurut
guru tujuan pembelajaran sudah tercapai, LKS dan alat peraga yang digunakan juga sudah sangat membantu proses
pembelajaran sehingga siswa semakin bersemangat dalam belajar. Kemudian guru merasa sangat terbantu dalam
melakukan penilaian sikap dengan menggunakan produk berbasis PPR ini. Ketika peneliti menanyakan apakah
selanjutnya guru tertarik melanjutkan pembelajaran dengan PPR. Respon guru adalah akan melanjutkan pembelajaran
berikutnya menggunakan PPR. Alasan yang dikemukakan yaitu pembelajaran berbasis PPR ini sangat sesuai dengan kurikulum
2013, siswa semakin mengembangkan aspek afektifnya, dan guru terbantu dalam kelengkapan kebutuhan sertifikasi seperti
menggunakan beragam alat peraga dan guru dipermudah dalam membuat penilaian terhadap siswa.
b. Respon Siswa
1 Respon siswa berdasarkan hasil kuesioner
Kuesioner diberikan pada siswa seusai ujicoba produk dilakukan. Kuesioner ini juga digunakan sebagai refleksi siswa
terhadap aspek yang telah diperoleh siswa. Kuesioner respon siswa dan hasil kuesioner respon siswa dapat dilihat pada
lampiran 22 halaman 344.
Berdasar hasil kuesioner respon siswa, diperoleh respon terhadap pembelajaran matematika berbasis PPR dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi segiempat sebagai berikut.
Tabel 4.12. Hasil Kuesioner Respn Siswa
No Aspek
Indikator Skor
Kategori
1 Sikap siswa
terhadap pembelajaran
matematika berbasis PPR
pada materi segiempat
Mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran
matematika berbasis PPR pada materi segiempat
109,46 Baik
Siswa mengetahui manfaat mempelajari matematika
Segiempat dengan pendekatan PPR
109,75 Baik
2 Keberhasilan
pendekatan PPR pada
pembelajaran matematika
terkait Segiempat Siswa menguasai materi
Segiempat
Competence
106,5 Baik
Siswa menunjukkan sikap
Conscience
dalam proses pembelajaran
105,5 Baik
Siswa menunjukkan sikap
Compassion
dalam proses pembelajaran
108,6 Baik
Total Skor Rata-rata 107,9
Baik Tabel tersebut menjelaskan respon siswa terhadap pembelajaran
matematikaberbasis PPR pada materi segiempat adalah baik dengan perolehan skor 107,9 sesuai Tabel. 3.13. Pedoman
Kriteria Hasil Kuesioner
halaman 70
. Masing-masing indikator memperolehskor 109,46 baik untuk indikator mengetahui
respon siswa terhadap pembelajaran matematika berbasis PPR pada materi segiempat, dan skor 109,75 untuk indikator siswa
mengetahui manfaat mempelajari matematika Segiempat dengan pendekatan PPR. Selanjutnya, keberhasilan pendekatan
PPR menurut respon siswa adalah baik. Ini ditunjukan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
skor 106,5 kategori baik untuk penguasaan aspek
competence,
skor 105,5 kategori baik untuk penguasaan aspek
conscience,
dan skor 108,6 kategori baik untuk penguasaan aspek
compassion.
2 Respon siswa berdasarkan hasil refleksi
Refleksi siswa dilakukan secara lisan dan tertulis. Peneliti menuliskan kembali secara deskriptif hasil refleksi siswa yakni
sebagai berikut.
Gambar 4.24. Perolehan Hasil Refleksi Siswa
Pertemuan pertama
Hasil refleksi pada pertemuan pertama diperoleh siswa menuliskan perasaan senang 30 siswa dan biasa saja 4 siswa.
Alasan yang diberikan siswa adalah model pembelajaran yang asik dan baru didapat. Semua siswa mengungkapkan sudah
5 10
15 20
25 30
35 40
S e
n an
g B
ias a
S aj
a
Me n
y e
b u
tk an
y an
g
su d
ah d
ip e
laj ar
i B
e rd
is k
u si
B e
rm ai
n d
e n
g an
a lat
p e
ra g
a Me
m p
e laj
ar i
la g
i
Me n
g u
lan g
i d
i ru
m ah
Le b
ih k
o n
se n
tr a
si
Perasaan yang diungkapkan
Apa yang diperoleh Niatan yang muncul
Pertama Ke-2
Ke-3 Ke-4
memahami materi jenis-jenis segiempat. Sebanyak 20 siswa menuliskan komitmennya untuk mempelajari kembali materi
tentang jenis-jenis segiempat, sebanyak 10 siswa berkomitmen untuk belajar dirumah, dan 4 siswa berkomitmen untuk lebih
berkonsentrasi saat pelajaran.
Pertemuan kedua
Pada pertemuan ke-2 siswa berefleksi dipandu oleh guru. Terdapat 32 siswa mengungkapkan perasaan senang dan 2 siswa
mengungkapkan perasaan biasa saja saat belajar sifat-sifat segiempat dengan membuat struktur hirarki segiempat. Guru
juga mengingatkan kepada siswa agar serius dalam belajar berkelompok. Terdapat 29 siswa menyampaikan sudah
memahami materi
sifat-sifat segiempat
dan 5
siswa mengungkapkan apa yang telah diperoleh saat diskusi
kelompok.
Pertemuan ketiga
Pada pertemuan ke-3, siswa berefleksi dengan menuliskan perasaan, perolehan dan niatan yang akan dilakukan setelah
mempelajari materi keliling dan luas persegi dan persegi panjang. Terdapat 34 siswa merasakan senang dengan proses
pembelajaran berkelompok. Kemudian 10 siswa menuliskan memperoleh pengalaman bekerjasama dalam kelompok dengan
saling menghargai, 20 siswa menyebutkan materi yang mereka peroleh, dan 4 siswa menuliskan pengalaman tentang belajar
menggunakan alat peraga. Terdapat 25 siswa menuliskan niat yang berupa keinginan belajar sungguh-sungguh di sekolah, dan
7 siswa mengungkapkan niatnya belajar di rumah, dan 2 siswa mengungkapkan ingin lebih berkonsentrasi.
Pertemuan keempat
Refleksi dilakukan dengan menuliskan perasaan, hal yang dilakukan dalam pembelajaran dan niatan yang akan dilakukan
siswa setelah pembelajaran. Semua siswa menuliskan perasaan senang, karena pembelajaran menggunakan alat peraga
puzzle
segiempat. Terdapat 20 siswa menceritakan sudah bekerja kelompok dengan baik, 5 siswa menuliskan mampu menjawab
soal dan saling membantu dalam mengerjakan soal. Terdapat 30 siswa menuliskan niatnya untuk mempelajari lagi dan 4 siswa
menuliskan niatnya untuk belajar di rumah lebih giat.
Pertemuan kelima
Pada pertemuan ke-5 siswa berefleksi secara lisan dan dilanjutkan penyebaran kuesioner. Refleksi secara lisan didapati
siswa merespon sudah mengikuti pembelajaran dengan sunguh- sungguh. Sedangkan hasil kuesioner dapat dilihat pada
lampiran 25 halaman 352.
3 Respon siswa berdasarkan hasil wawancara
Setelah ujicoba produk, peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa siswa terkait pembelajaran berbasis PPR pada
materi segiempat. Transkripsi hasil wawancara dapat dilihat pada
lampiran 13 halaman 270.
Berdasar hasil wawancara diperoleh respon siswa bahwa pembelajaran berbasis PPR sangat menyenangkan. Alat peraga
membuat siswa semakin memahami materi yang diajarkan. Perolehan hasil ulangan harian lebih baik daripada perolehan
hasil ulangan harian pada materi sebelumnya ungkap siswa pemegang KMS. Siswa merasakan manfaat refleksi diakhir
pembelajaran yakni semakin memahami materi dan kesulitan yang ada. Siswa juga berpendapat bahwa aksi yang dilakukan
membuat siswa paham manfaat mempelajari materi segiempat.
C. Keterbatasan Penelitian