Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

7. Revisi produk Revisi produk akan terus dilakukan jika terdapat kelemahan dalam produk tersebut. Tujuan dilakukan revisi terhadap produk adalah memaksimalkan daya guna produk. Revisi dilakukan berdasarkan masukan-masukan terhadap hasil ujicoba produk di kelas VII A SMP Negeri 1 Yogyakarta. Masukan-masukan diperoleh dari hasil kuesioner siswa terhadap pembelajaran menggunakan produk, dan hasil wawancara guru serta siswa.

B. Pembahasan

Pada bagian ini peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang telah dibuat. Peneliti melakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi segiempat. Peneliti menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan dari Sugiyono. Peneliti hanya menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan sampai dengan tahapan ujicoba produk, dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga dan biaya. Ujicoba produk berlangsung di kelas VIIA SMP Negeri 1 Yogyakarta dengan responden 34 siswa. Pelaksanaan ujicoba produk berlangsung sebanyak 5 kali pertemuan pembelajaran, 2 kali ulangan harian, dan 1 kali remidiasi. Ujicoba produk dimulai tanggal 3 April 2017 dan berahir pada tanggal 22 Mei 2017. Alokasi waktu pelaksanaan pembelajaran adalah 3×40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menit untuk pertemuan ditiap hari Senin dan 2×40 menit untuk pertemuan ditiap hari Rabu. Kemudian berdasarkan kesepakatan guru dan siswa waktu pelaksanaan ulangan harian dan remidiasi dilaksanakan diluar jam pelajaran sepulang sekolah. Pelaksanaan ulangan harian 1 dan ulangan harian 2 pada 27 April 2017 dan 18 Mei 2017. Sedangkan remedial hanya dilaksanakan 1 kali bagi siswa yang belum tuntas diperoleh dari hasil rata-rata Ulangan Harian 1 dan Ulangan Harian 2 yakni pada tanggal 22 Mei 2017 dengan peserta 12 siswa. Alokasi waktu untuk pelaksanaan ulangan harian dan remidiasi masing-masing adalah 60 menit dengan jumlah soal terdiri dari 4 soal uraian. Selama ujicoba produk berlangsung, peneliti bertindak sebagai observer dan guru matematika kelas VIIA SMP Negeri 1 Yogyakarta sebagai pelaksana ujicoba produk. Perangkat hasil pengembangan menggunakan PPR ini kelak setelah dilakukan revisi akan digunakan guru, sehingga guru ingin mengetahui dan mempraktikan secara langsung. Berikut ini adalah pembahasan dari hasil penelitian pengembangan perangkat pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif berdasarkan aspek competence, conscience, dan compassion dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi segiempat untuk menjawab rumusan masalah. 1. Pengembangan Perangkat Peneliti melakukan pengembangan perangkat berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif berdasarkan langkah-langkah pengembangan Sugiyono. Penelitian ini hanya menggunakan tujuh langkah sebagai berikut. a. Potensi dan masalah Peneliti menggunakan teknik wawancara dan observasi untuk menemukan potensi dan masalah di kelas VII A SMP Negeri 1 Yogyakarta. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 27 Februari 2017 dengan guru matematika kelas VIIA SMP Negeri 1 Yogyakarta. Observasi dilakukan terhadap pembelajaran yang berlangsung pada tanggal 15 Maret 2017. Hasil wawancara dan observasi dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 268 dan lampiran 15 halaman 289 . Potensi yang didapat oleh peneliti adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Yogyakarta memiliki rasa keingin tahuan yang tinggi terhadap pembelajaran yang berlangsung. Terlihat ketika beberapa siswa tidak malu bertanya saat mengalami kesulitan memahami materi yang diajarkan. Sedangkan masalah yang muncul adalah alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran masih terbatas dan usai pembelajaran guru tidak pernah melakukan refleksi. Sehingga siswa tidak terfasilitasi berefleksi dan kesadaran siswa terhadap aspek-aspek competence, conscience, dan compassion kurang optimal. b. Pengumpulan data Selanjutnya peneliti mencari berbagai informasi atau sumber yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut. Berdasarkan potensi dan masalah yang diperoleh, peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi segiempat. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah instrumen wawancara lampiran 12-13 halaman 268-270 , observasi lampiran 15-16 halaman 289-291 , lembar validasi lampiran 2-5 halaman 146-169 , ujicoba produk, instrumen penilaian lampiran 10 halaman 257 , kuesioner respon siswa lampiran 11 halaman 266 , dan dokumentasi lampiran 26 halaman 356 . c. Desain produk Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, peneliti merancang perangkat pembelajaran berbasis PPR pada materi segiempat. Waktu yang dibutuhkan peneliti merancang desain produk adalah 1 minggu, yakni pada tanggal 17 Maret - 23 Maret 2017. Produk yang dibuat peneliti adalah silabus, RPP, Bahan Ajar, LKS, dan Alat Peraga dapat dilihat pada lampiran 6-10 halaman 189-257. d. Validasi desain produk Desain produk yang sudah dibuat peneliti, selanjutnya divalidasi oleh ahli. Vaidator tersebut adalah 1 dosen dan 1 guru matematika. Tujuan validasi desain produk adalah mengetahui layak tidaknya perangkat pembelajaran yang digunakan, dan mengetahui apakah aspek-aspek competence, conscience dan compassion sudah sesuai. Hasil validasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 dengan kategori Baik. Lembar validasi dapat diihat pada lampiran 4-5 halaman 150-169. e. Revisi desain produk Setelah melakukan validasi desain produk, terdapat perbaikan dibeberapa perangkat dan peneliti mendapat masukan untuk perbaikan tersebut. Perbaikan tertera pada Tabel 4.2 halaman 84, tujuan perbaikan desain produk adalah produk yang dihasilkan lebih bermutu dan layak untuk diujicobakan. Peneliti tidak melakukan uji keterbacaan karena peneliti tidak mendapat kesempatan melakukan uji keterbatasan pada siswa kelas VII atau pun IX yang dianggap sudah mempelajari materi segiempat. Namun peneliti sudah melaksanakan validasi terhadap soal ulangan dan remediasi. f. Ujicoba produk Ujicoba produk dilakukan untuk meyakinkan bahwa perangkat pembelajaran berbasis PPR pada materi segiempat yang dibuat peneliti layak digunakan. Ujicoba produk dilaksanakan di kelas VII A SMP Negeri 1 Yogyakarta dengan responden 34 siswa. Ujicoba produk dilaksanakan sesuai tanggal yang dipaparkan pada Tabel 4.3 halaman 85. Pelaksanaan ujicoba sudah menunjukan pembelajaran berbasis PPR, guru mengapikasikan perangkat pembelajaran dengan baik. Hal tersebut nampak ketika peneliti melakukan observasi dan kemudian mentranskripsikan kembali. g. Revisi produk Revisi produk dilakukan setelah melakukan ujicoba produk. Hal ini dilakukan setelah ditemui beberapa kekurangan pada perangkat pembelajaran berbasis PPR dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Perangkat pembelajaran yang telah direvisi tersebut menjadi bentuk prototype. 2. Kualitas perangkat pembelajaran Produk yang telah dilakukan ujicoba dan direvisi menjadi bentuk prototype . Berikut dijelaskan kualitas perangkat pembelajaran berbasis PPR dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pokok bahasan segiempat yang dihasilkan. a. Silabus Silabus berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif PPR dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi segiempat berfokus mengembangkan karakter competence, conscience, dan compassion. Siabus yang dikembangkan dan telah divalidasi oleh 1 dosen dan 1 guru matematika, menghasilkan kualifikasi baik dengan skor 3,56 sesuai dengan Tabel 3.11 halaman 67 . b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dirancang untuk 5 pertemuan. Materi yang digunakan adalah segiempat sesuai silabus yang telah dibuat. Pada RPP yang dikembangkan ini memuat 5 tahapan PPR yakni konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Lima tahapan tersebut dikemas dalam 3 kegiatan pembelajaran yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan inti terdapat tahapan pengalaman yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Kualifikasi untuk RPP berbasis PPR ini adalah baik dengan skor 3,44. Skor tersebut diperoleh dari hasil validasi 1 dosen dan 1 guru sesuai dengan Tabel 3.11 halaman 67 . Peneliti menggunakan lembar observasi untuk melihat keterlaksanaan tahapan pembelajaran sesuai dengan produk. Pelaksanaan RPP ini sudah baik dan dapat dilihat pada hasil observasi ujicoba produk lampiran 16 halaman 291. c. Bahan ajar Bahan ajar yang dibuat peneliti untuk mempermudah siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Bahan ajar berisi tentang materi segiempat. Bahan ajar telah divalidasi dan memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kualifikasi baik dengan skor 3,50 sesuai Tabel 3.11 halaman 67 . Bahan ajar dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 223. d. Lembar Kerja Siswa LKS Siswa diberi panduan dalam melakukan kegiatan pembelajaran berupa LKS. LKS dikembangkan sesuai tahapan PPR dengan berbantu alat peraga. LKS yang dikembangkan telah divalidasi dan berkualifikasi baik yakni 3.50 Tabel 3.11 halaman 67 . LKS dibuat untuk 5 kali pertemuan dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 233. e. Alat peraga Alat peraga yang dikembangkan berupa papan berpetak untuk menjelaskan materi persegi dan persegi panjang, serta alat peraga puzzle segiempat untuk menjelaskan rumus mencari luas jajargenjang, trapesium, belah ketupat, dan layang-layang. Kualifikasi alat peraga adalah baik dengan skor 4,13 sesuai Tabel 3.11 halaman 67 . Gambar alat peraga dapat dilihat pada Gambar 4.1 halaman 81 dan Gambar 4.2 halaman 81. f. Instrumen penilaian Instrumen peniaian berbasis PPR mencakup tiga aspek yakni competence, conscience, dan compassion. Masing-masing instrumen penilaian telah divalidasi oleh ahli dan diperoleh kualifikasi baik dengan skor 3,67 untuk instrumen penilaian competence, kualifikasi baik dengan skor 3,90 untuk instrumen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI penilaian conscience, dan kualifikasi baik dengan skor 3,85 untuk instrumen penilaian compassion sesuai Tabel 3.11 halaman 67 . Bentuk instrumen penilaian competence, conscience, dan compassion dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 257. Kualitas belajar siswa juga dapat dilihat dari hasil penilaian terhadap ketiga aspek tersebut. Peniaian dan hasil belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 22-23 halaman 344-348. Berikut dipaparkan untuk hasil penilaian ketiga aspek tersebut. a Aspek competence Penilaian aspek competence berdasarkan hasil ulangan harian siswa yang dilaksanakan 2 kali, dan remediasi yang di ikuti oleh 12 siswa. Berikut rincian hasil perhitungan nilai pada aspek competence. 1 Ulangan Harian Ulangan harian dilakukan dua kali, karena pada materi segiempat terdapat lima submateri. Sehingga peneliti membuat ulangan harian menjadi dua kali, yakni ulangan harian pertama mencakup materi jenis-jenis dan sifat-sifat segiempat, keliling dan luas: persegi, persegi panjang dan jajargenjang. Sedangkan ulangan harian dua mencakup materi keliling dan luas: trapesium, belah ketupat dan layang-layang. Berikut hasil ulangan siswa yang diperoleh: Gambar 4.22. Presentase Ketuntasan Ulangan Harian Pertama dan Kedua Grafik tersebut menunjukan pada Ulangan Harian pertama terdapat 47,06 siswa tuntas atau mencapai KKM, dan pada Ulangan Harian kedua terdapat 67,65 mencapai KKM. Perhitungan penentuan siswa yang remedial adalah dari hasil rata-rata kedua ulangan harian tersebut. Hal ini dikarenakan penentuan ketuntasan siswa dilihat dari ketuntasan keseluruhan materi segiempat. Berikut presentase ketuntasan siswa dihitung dari nilai rata-rata ulangan harian pertama dan kedua. Gambar 4.23.Presentase Ketuntasan Siswa Berdasar Nilai Rata- rata Ulangan Harian Pertama dan Kedua Grafik tersebut menunjukan terdapat 64,71 siswa yang tuntas untuk keseluruhan materi segiempat, sedangkan 20 40 60 80 Ulangan Harian 1 Ulangan Harian 2 Tuntas Tidak tuntas 20 40 60 80 Tuntas Remedial Tuntas Remedial 35,29 tidak tuntas lampiran 23 halaman 344 . Selanjutnya, berikut dipaparkan presentase nilai rata-rata yang diperoleh siswa untuk ulangan harian pertama dan kedua. Tabel 4.4. Presentase nilai rata-rata ulangan harian Kriteria Jumlah Siswa Presentase 87,52-100 4 11,77 81,26-87,51 8 23,53 75,00-81,25 10 29,41 75,00 12 35,29 Total 34 100 Tabel tersebut menjelaskan terdapat 4 siswa atau 11,77 yang mendapat nilai rata-rata ulangan harian 87,52-100, terdapat 8 siswa atau 23,53 mendapat nilai rata-rata ulangan harian 81,26-87,51, terdapat 10 siswa atau 29,41 mendapat nilai rata-rata 75-81,25, dan terdapat 12 siswa atau 35,29 mendapat nilai rata-rata kurang dari 75,00. 2 Remediasi Remediasi dilaksanakan satu kali berdasarkan hasil nilai rata-rata siswa. Peserta remediasi adalah 12 siswa belum tuntas KKM. Berikut presentase nilai remedial Tabel 4.5. Presentase Nilai Remedial Kriteria Jumlah Siswa Presentase 87,52-100 81,26-87,51 75,00-81,25 12 100 75,00 Total 34 100 Tabel tersebut menunjukan 12 peserta atau 100 tuntas remedial dengan perolehan nilai 75 ,00−81,25. Pekerjaan siswa dapat dilihat pada lampiran 20 halaman 337. b Aspek conscience Peniaian conscience berfokus pada penilaian terhadap suara hati seperti antusias siswa dalam pembelajaran, tanggung jawab siswa, dan ketelitian siswa. Penilaian ini menggunakan teknik observasi dengan instrumen dapat diihat pada lampiran 10 halaman 257 . Hasil observasi terdapat pada lampiran 24 halaman 350. Berikut perolehan penilaian untuk aspek conscience . 1 Penilaian antusias Penilaian antusias siswa saat pembelajaran dilakukan dengan menilai sikap dan perilaku terkait antusiasme terhadap pembelajaran dikelas. Hasil penilaian sikap disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.6. Penilaian Antusias Siswa Kriteria Jumlah Siswa Presentase Sangat Baik 2 5,88 Baik 24 70,59 Cukup Baik 8 23,53 Kurang Baik Total 34 100 Tabel tersebut menjelaskan semua siswa telah antusias terhadap pembelajaran. Terdapat 2 siswa atau 5,88 yang antusiasnya sangat baik, 24 siswa atau 70,59 antusisasnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI baik, dan 8 siswa atau 23,53 antusiasnya cukup baik. Hasil rata-rata nilai sikap antusias adalah 3,06 kategori baik dengan interval 1,33-4,00 perhitungan dapat dilihat pada lampiran 24 halaman 350. 2 Penilaian tanggung jawab Penilaian tanggung jawab siswa saat pembelajaran dilakukan dengan menilai sikap dan perilaku. Penilaian dilihat berdasarkan tanggung jawab siswa dalam diskusi kelompok dan pengumpulan tugas. Hasil penilaian sikap tanggung jawab disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.7. Penilaian Tanggung Jawab Siswa Kriteria Jumlah Siswa Presentase Sangat Baik 12 35,29 Baik 8 23,53 Cukup Baik 13 38,24 Kurang Baik 1 2,94 Total 34 100 Tabel tersebut menjelaskan semua siswa telah bertanggung jawab didalam kelompok maupun saat menyelesaikan tugas yang diberikan. Hasil penilaian adalah sebanyak 12 siswa atau 35,29 bertanggung jawab sangat baik, 8 siswa atau 23,53 bertanggung jawab baik, 13 siswa atau 23,53 bertangguung jawab cukup baik, dan 1 siswa atau 2,94 bertanggung jawab kurang baik. Satu anak yang kurang baik tersebut mengumpulkan tugas tidak tepat waktu dan hasil pekerjaannya tidak maksimal. Hasil rata-rata nilai sikap tanggung jawab adalah 3,13 kategori baik dengan interval 1,33-4,00 perhitungan dapat dilihat pada lampiran 24 halaman 350. 3 Penilaian Teliti Penilaian teliti dilakukan terhadap sikap siswa saat menyelesaikan persoalan terkait segiempat.Hasil penilaian sikap ketelitian disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.8. Penilaian Ketelitian Siswa Kriteria Jumlah Siswa Presentase Sangat Baik 1 2,94 Baik 15 44,12 Cukup Baik 6 17,65 Kurang Baik 12 35,29 Total 34 100 Tabel tersebut menjelaskan masih terdapat siswa yang kurang baik dalam aspek ketelitian saat menyelesaikan persoalan terkait segiempat. Hasil penilaian adalah sebanyak 1 siswa atau 2,94 memiliki ketelitian sangat baik, 15 siswa atau 44,12 memiliki ketelitian baik, 6 siswa atau 17,65 memiliki ketelitian cukup baik, dan 12 siswa atau 35,29 memiliki ketelitian kurang baik. Hasil rata-rata nilai sikap ketelitian adalah 2,52 kategori baik dengan interval 1,33-4,00 perhitungan dapat dilihat pada lampiran 24 halaman 350. c Aspek compassion Peniaian compassion berfokus pada penilaian terhadap kepedulian bela rasa antar siswa, sepertikerjasama dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kelompok saat pembelajaran, kepedulian antar siswa dalam kelompok saat pembelajaran, dan saling menghargai antar siswa. Penilaian ini menggunakan teknik observasi dengan instrumen dapat diihat pada lampiran 10 halaman 257 . Hasilobservasi terdapat pada lampiran 24 halaman 350. Berikut perolehan penilaian untuk aspek compassion . 1 Kerjasama Penilaian kerjasama antar siswa saat pembelajaran dilakukan dengan menilai sikap dan perilaku terkait kerjasama dalam menyelesaikan persoalan dalam kelompok. Hasil penilaian sikap disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.9. Penilaian Kerjasama Siswa Kriteria Jumlah Siswa Presentase Sangat Baik Baik 22 64,70 Cukup Baik 12 35,30 Kurang Baik Total 34 100 Tabel tersebut menjelaskan semua siswa telah bekerjasama dalam menyelesaikan persoalan segiempat saat diskusi kelompok. Terdapat 22 siswa atau 64,70 bekerjasama baik, dan 12 siswa atau 35,30 bekerjasama cukup baik. Hasil rata-rata nilai sikap kerjasama adalah 2,92 kategori baik dengan interval 1,33-4,00 perhitungan dapat dilihat pada lampiran 24 halaman 350. 2 Peduli Penilaian peduli terhadap kesulitan siswa lain, dilakukan dengan menilai sikap dan perilaku terkait kepedulian terhadap kesulitan teman. Hasil penilaian sikap disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.10. Penilaian Antusias Siswa Kriteria Jumlah Siswa Presentase Sangat Baik 8 23,53 Baik 16 47,06 Cukup Baik 10 29,41 Kurang Baik Total 34 100 Tabel tersebut menjelaskan keseluruhan siswa sudah saling peduli terhadap kesulitan teman dalam diskusi kelompok. Terdapat 8 siswa atau 23,53 memiliki kepedulian sangat baik, 24 siswa atau 47,06 memiliki kepedulian baik, dan 10 siswa atau 29,41 memiliki kepedulian cukup baik. Hasil rata-rata nilai sikap peduli adalah 3,13 kategori baik dengan interval 1,33-4,00 perhitungan dapat dilihat pada lampiran 24 halaman 350. 3 Saling Menghargai Penilaian saling menghargai siswa saat pembelajaran dilakukan dengan menilai sikap dan perilaku terkait sikap menghargai pendapat teman. Hasil penilaian sikap disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.11. Penilaian Saling Menghargai Siswa Kriteria Jumlah Siswa Presentase Sangat Baik 6 17,65 Baik 22 64,70 Cukup Baik 6 17,65 Kurang Baik Total 34 100 Tabel tersebut menjelaskan sikap saling menghargai sudah terjadi saat pembelajaran. Terdapat 6 siswa atau 17,65 memiliki sikap saling menghargai sangat baik, 22 siswa atau 64,70 memiliki sikap saling menghargai baik, dan 6 siswa atau 17,65 memiliki sikap saling menghargai cukup baik. Hasil rata-rata nilai sikap saling menghargai adalah 3,20 kategori baik dengan interval 1,33-4,00 perhitungan dapat dilihat pada lampiran 24 halaman 350. Berikut dipaparkan pula respon guru dan siswa setelah dilaksanakan ujicoba produk. Respon guru dan siswa menjadi pendukung kualitas produk yang dibuat. a. Respon Guru 1 Respon guru berdasar hasil observasi Berdasar hasil observasi secara keseluruhan pembelajaran sudah berlangsung dengan baik dan guru telah menerapkan pembelajaran berbasis PPR. Hasil observasi dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 270. Terlihat dari lembar observasi bahwa setiap pertemuan, guru sudah melaksanakan interaksi belajar mengajar menggunakan produk berbasis PPR dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang telah dikembangkan. Pada kegiatan awal guru sudah menyiapkan kesiapan ruangan, alat pembelajaran, media dan siswa. Selanjutnya pada tahapan konteks guru sudah menyampaikan tujuan belajar dan memotivasi siswa dengan mengaitkan materi segiempat dalam kehidupan sehari-hari. Guru sudah menerapkan pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing pada tahapan pengalaman. Hal tersebut dapat ditunjukan berdasarkan hasil observasi yakni ketercapaian strategi pembelajaran dan pembelajaran yang memicu serta memelihara keterlibatan siswa. Guru juga sudah memanfaatkan alat peraga dalam pembelajaran berbasis PPR ini. Refleksi pembelajaran pun sudah dilakukan oleh guru. Saat pembelajaran guru masih sering menggunakanbahasa daerah. 2 Respon guru berdasar hasil wawancara Seusai ujicoba produk, peneliti melakukan wawancara terhadap guru terkait pembelajaran berbasis PPR pada materi segiempat. Transkripsi hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 270. Berdasar hasil wawancara diperoleh respon guru, bahwa guru tidak mengalami kesulitan saat menggunakan produk berbasis PPR. Guru melihat respon siswa terhadap pembelajaran sangat senang, karena mendapat pembaharuan pembelajaran. Menurut guru tujuan pembelajaran sudah tercapai, LKS dan alat peraga yang digunakan juga sudah sangat membantu proses pembelajaran sehingga siswa semakin bersemangat dalam belajar. Kemudian guru merasa sangat terbantu dalam melakukan penilaian sikap dengan menggunakan produk berbasis PPR ini. Ketika peneliti menanyakan apakah selanjutnya guru tertarik melanjutkan pembelajaran dengan PPR. Respon guru adalah akan melanjutkan pembelajaran berikutnya menggunakan PPR. Alasan yang dikemukakan yaitu pembelajaran berbasis PPR ini sangat sesuai dengan kurikulum 2013, siswa semakin mengembangkan aspek afektifnya, dan guru terbantu dalam kelengkapan kebutuhan sertifikasi seperti menggunakan beragam alat peraga dan guru dipermudah dalam membuat penilaian terhadap siswa. b. Respon Siswa 1 Respon siswa berdasarkan hasil kuesioner Kuesioner diberikan pada siswa seusai ujicoba produk dilakukan. Kuesioner ini juga digunakan sebagai refleksi siswa terhadap aspek yang telah diperoleh siswa. Kuesioner respon siswa dan hasil kuesioner respon siswa dapat dilihat pada lampiran 22 halaman 344. Berdasar hasil kuesioner respon siswa, diperoleh respon terhadap pembelajaran matematika berbasis PPR dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi segiempat sebagai berikut. Tabel 4.12. Hasil Kuesioner Respn Siswa No Aspek Indikator Skor Kategori 1 Sikap siswa terhadap pembelajaran matematika berbasis PPR pada materi segiempat Mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika berbasis PPR pada materi segiempat 109,46 Baik Siswa mengetahui manfaat mempelajari matematika Segiempat dengan pendekatan PPR 109,75 Baik 2 Keberhasilan pendekatan PPR pada pembelajaran matematika terkait Segiempat Siswa menguasai materi Segiempat Competence 106,5 Baik Siswa menunjukkan sikap Conscience dalam proses pembelajaran 105,5 Baik Siswa menunjukkan sikap Compassion dalam proses pembelajaran 108,6 Baik Total Skor Rata-rata 107,9 Baik Tabel tersebut menjelaskan respon siswa terhadap pembelajaran matematikaberbasis PPR pada materi segiempat adalah baik dengan perolehan skor 107,9 sesuai Tabel. 3.13. Pedoman Kriteria Hasil Kuesioner halaman 70 . Masing-masing indikator memperolehskor 109,46 baik untuk indikator mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika berbasis PPR pada materi segiempat, dan skor 109,75 untuk indikator siswa mengetahui manfaat mempelajari matematika Segiempat dengan pendekatan PPR. Selanjutnya, keberhasilan pendekatan PPR menurut respon siswa adalah baik. Ini ditunjukan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI skor 106,5 kategori baik untuk penguasaan aspek competence, skor 105,5 kategori baik untuk penguasaan aspek conscience, dan skor 108,6 kategori baik untuk penguasaan aspek compassion. 2 Respon siswa berdasarkan hasil refleksi Refleksi siswa dilakukan secara lisan dan tertulis. Peneliti menuliskan kembali secara deskriptif hasil refleksi siswa yakni sebagai berikut. Gambar 4.24. Perolehan Hasil Refleksi Siswa Pertemuan pertama Hasil refleksi pada pertemuan pertama diperoleh siswa menuliskan perasaan senang 30 siswa dan biasa saja 4 siswa. Alasan yang diberikan siswa adalah model pembelajaran yang asik dan baru didapat. Semua siswa mengungkapkan sudah 5 10 15 20 25 30 35 40 S e n an g B ias a S aj a Me n y e b u tk an y an g su d ah d ip e laj ar i B e rd is k u si B e rm ai n d e n g an a lat p e ra g a Me m p e laj ar i la g i Me n g u lan g i d i ru m ah Le b ih k o n se n tr a si Perasaan yang diungkapkan Apa yang diperoleh Niatan yang muncul Pertama Ke-2 Ke-3 Ke-4 memahami materi jenis-jenis segiempat. Sebanyak 20 siswa menuliskan komitmennya untuk mempelajari kembali materi tentang jenis-jenis segiempat, sebanyak 10 siswa berkomitmen untuk belajar dirumah, dan 4 siswa berkomitmen untuk lebih berkonsentrasi saat pelajaran. Pertemuan kedua Pada pertemuan ke-2 siswa berefleksi dipandu oleh guru. Terdapat 32 siswa mengungkapkan perasaan senang dan 2 siswa mengungkapkan perasaan biasa saja saat belajar sifat-sifat segiempat dengan membuat struktur hirarki segiempat. Guru juga mengingatkan kepada siswa agar serius dalam belajar berkelompok. Terdapat 29 siswa menyampaikan sudah memahami materi sifat-sifat segiempat dan 5 siswa mengungkapkan apa yang telah diperoleh saat diskusi kelompok. Pertemuan ketiga Pada pertemuan ke-3, siswa berefleksi dengan menuliskan perasaan, perolehan dan niatan yang akan dilakukan setelah mempelajari materi keliling dan luas persegi dan persegi panjang. Terdapat 34 siswa merasakan senang dengan proses pembelajaran berkelompok. Kemudian 10 siswa menuliskan memperoleh pengalaman bekerjasama dalam kelompok dengan saling menghargai, 20 siswa menyebutkan materi yang mereka peroleh, dan 4 siswa menuliskan pengalaman tentang belajar menggunakan alat peraga. Terdapat 25 siswa menuliskan niat yang berupa keinginan belajar sungguh-sungguh di sekolah, dan 7 siswa mengungkapkan niatnya belajar di rumah, dan 2 siswa mengungkapkan ingin lebih berkonsentrasi. Pertemuan keempat Refleksi dilakukan dengan menuliskan perasaan, hal yang dilakukan dalam pembelajaran dan niatan yang akan dilakukan siswa setelah pembelajaran. Semua siswa menuliskan perasaan senang, karena pembelajaran menggunakan alat peraga puzzle segiempat. Terdapat 20 siswa menceritakan sudah bekerja kelompok dengan baik, 5 siswa menuliskan mampu menjawab soal dan saling membantu dalam mengerjakan soal. Terdapat 30 siswa menuliskan niatnya untuk mempelajari lagi dan 4 siswa menuliskan niatnya untuk belajar di rumah lebih giat. Pertemuan kelima Pada pertemuan ke-5 siswa berefleksi secara lisan dan dilanjutkan penyebaran kuesioner. Refleksi secara lisan didapati siswa merespon sudah mengikuti pembelajaran dengan sunguh- sungguh. Sedangkan hasil kuesioner dapat dilihat pada lampiran 25 halaman 352. 3 Respon siswa berdasarkan hasil wawancara Setelah ujicoba produk, peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa siswa terkait pembelajaran berbasis PPR pada materi segiempat. Transkripsi hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 270. Berdasar hasil wawancara diperoleh respon siswa bahwa pembelajaran berbasis PPR sangat menyenangkan. Alat peraga membuat siswa semakin memahami materi yang diajarkan. Perolehan hasil ulangan harian lebih baik daripada perolehan hasil ulangan harian pada materi sebelumnya ungkap siswa pemegang KMS. Siswa merasakan manfaat refleksi diakhir pembelajaran yakni semakin memahami materi dan kesulitan yang ada. Siswa juga berpendapat bahwa aksi yang dilakukan membuat siswa paham manfaat mempelajari materi segiempat.

C. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR).

0 3 29

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berdasarkan aspek competence, conscience, dan compassion dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pokok bahasan segiempat di kelas VIIA SMP Negeri 1 Yogyak

0 1 390

Implementasi paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion mahasiswa.

1 1 11

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi uang dan perbankan untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul.

3 26 221

Analisis implementasi model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berdasarkan unsur competence-conscience-compassion siswa.

0 0 14

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi pendapatan nasional untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 15 256

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Kanisius Kenteng semester 2 - USD Repository

0 6 240

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kenteng - USD Repository

0 1 140

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) peserta didik kelas III SD Kanisius Kembaran tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 168

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi pendapatan nasional untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu - USD Repository

0 1 254