Strategi Penetrasi Pasar Strategi Pengembangan Pasar Strategi Pengembangan Produk

2.5.1 Strategi Penetrasi Pasar

Strategi penetrasi pasar adalah strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar saat ini melalui upaya- upaya pemasaran yang lebih besar David, 2011. Strategi penetrasi pasar dapat dilakukan dengan cara membanjiri pasar dengan produk baru yang belum ada di pasaran sehingga orang atau pelanggan akan membeli produk tersebut. FJ. Fadhilah, 2014, 4 Juli, “Pengertian Organisasi Yang Berkembang dan Ciri-Ciri Organisasi Yang Berkembang ”, http:belajarmanagement.wordpress.com200905183-strategi-dalam-rangka- perluasan-produkpasar, diakses pada tanggal 30 Agustus 2014 Jadi strategi penetrasi pasar merupakan suatu strategi yang dilakukan perusahaan untuk dapat memperkenalkan produk baru yang ada dipasar guna meningkatkan pangsa pasar produk yang sudah diciptakan.

2.5.2 Strategi Pengembangan Pasar

Strategi pengembangan pasar merupakan suatu strategi pengenalan produk atau jasa yang ada saat ini ke wilayah geografis yang baru David, 2011. Strategi pengembangan pasar adalah strategi yang dilakukan manajemen puncak dengan mencari pasar baru untuk produk yang dihasilkannya. Luthfie, Nukman, 2007, 21 November, “Tahun Depan: Penetrasi Pengembangan Produk, Pengembangan Pasar atau Diversifikasi? ”, www.virtual.co.idblogvirtual-cornertahun-depan-penetrasi-pengembangan- produk-pengembangan-pasar-atau-diversifikasi, diakses tanggal 30 Agustus 2014 Jadi Strategi pengembangan pasar adalah merupakan suatu strategi yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencari pasar baru untuk produk yang sudah ada. Universitas Sumatera Utara

2.5.3 Strategi Pengembangan Produk

Strategi pengembangan produk adalah sebuah strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini David, 2011. Strategi pengembangan produk berarti meningkatkan kemampuan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menghasilkan produk baru yang dapat membantu kemampuan produk lama, dan meningkatkan kualitas produk Ulrich dan Eppinger, 2001 Jadi strategi pengembangan produk adalah merupakan suatu strategi yang dilakukan perusahaan untuk dapat meningkatkan penjualan dengan cara membuat produk baru atau dengan cara memodifikasi produk lama menjadi produk yang baru. Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Ada lima karakteristik dimensi yang dapat dikatakan sebagai pengembangan produk yang efektif : 1. Kualitas Produk Seberapa baik produk yang dihasilkan dari pengembangan? Apakah produk tersebut memuaskan kebutuhan pelanggan? Apakah produk tersebut kuat robust dan andal? Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar dan menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan untuk produk tersebut. 2. Biaya Produk Biaya produk dalam hal ini adalah merupakan biaya untuk modal Universitas Sumatera Utara peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu. 3. Waktu Pengembangan Produk Waktu pengembangan produk akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi, menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi, dan pada akhirnya menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang dilakukan tim pengembangan. 4. Biaya Pengembangan Berapa biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengembangkan produk? Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai profit. 5. Kapabilitas Pengembangan Apakah tim pengembang dan perusahaan mempunyai kemampuan yang lebih baik untuk mengembangkan produk masa depan sebagai hasil dari pengalaman yang diperoleh pada proyek pengembangan saat ini? Kapabilitas pengembangan merupakan aset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis di masa yang akan datang. Ulrich dan Eppinger, 2001 Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual

Garuda Plaza Hotel merupakan salah satu hotel yang terkenal di kota Medan. Hotel ini berdiri sudah lama sekitar tahun 1958. Garuda Plaza hotel memiliki fasilitas yang menunjang keberlangsungan hotel tersebut. Garuda Plaza Hotel ini memiliki kamar dengan tipe berbeda-beda dari mulai kelas ekonomi sampai kepada kelas VIP. Pada masing-masing ruangan terdapat fasilitas yang sangat berbeda-beda, sehingga kita bisa membedakan mana ruangan untuk tamu kelas menengah maupun tamu untuk kelas atas. Penelitian ini bakal membahas secara mengenai kebutuhan perluasan produk apakah perlu dilakukan penambahan produk dan fasilitas hotel atau tidak. Kebutuhan akan perluasan produk ini masuk ke variabel dependen variabel Y, sedangkan untuk variabel independen variabel X yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi potensi perluasan produk, diantaranya : 1 Harapan Pelanggan konsumen mengenai apa lagi yang diinginkan oleh konsumen setelah menginap di hotel tersebut X 1 , 2 Keinginan manajemen tentang penambahan fasilitas di hotel tersebut X 2 , dan 3 Pandangan karyawan mengenai penambahan fasilitas hotel X 3 . Adapun kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini : Universitas Sumatera Utara