Uji Simultan F F-test Uji Parsial t-test

6.5.2 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan bagaimana kemampuan variabel X 1 , X 2 dan X 3 dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap peningkatan variabel Y. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 6.14 berikut : Tabel 6.14 Nilai Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,983 a ,967 ,947 ,499 ,983 a a. Predictors: Constant, X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y Sumber : Hasil Penelitian, 2014 Data diolah Berdasarkan data yang tersaji pada tabel 4.7 tersebut di atas dapat kita ketahui bahwa variabel X 1 , X 2 dan X 3 memiliki hubungan yang cukup kuat dengan variabel Y, dimana dari hasil perhitungan koefisien determinasi R square sebesar 0,967. Hasil tersebut memberikan pengertian bahwa variabel X 1 , X 2 dan X 3 memberikan kontribusi yang kuat terhadap variabel Y dengan kontribusi sebesar 96,7 sedangkan sisanya 3,3 ditentukan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian.

6.5.3 Uji Simultan F F-test

Hasil uji hipotesis secara serempak dimaksudkan untuk mewujudkan seberapa besar pengaruh variabel X 1 , X 2 dan X 3 terhadap peningkatan variabel Y. Hasil lengkap pengujian secara tersebut disajikan pada Tabel 6.15 : Universitas Sumatera Utara Tabel 6.15 Hasil Uji Simultan F F-Test ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 36,753 3 12,251 49,121 ,000 a Residual 1,247 5 ,249 Total 38,000 8 a. Predictors: Constant, X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y Sumber : Hasil Penelitian, 2014 Data diolah Dari Tabel 6.15 diperoleh nilai F hitung sebesar 49,121 dengan menggunakan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 0,05 maka dari tabel distribusi F diperoleh nilai 8,982 dan signifikansi probabilitas sebesar 0,000. Sesuai dengan hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut maka dapat dilihat bahwa maka keputusannya adalah menolak Ho dan menerima Ha, yang artinya adalah variabel X 1 , X 2 dan X 3 berpengaruh terhadap variabel Y.

6.5.4 Uji Parsial t-test

Pengujian hipotesis pertama secara parsial dilakukan menurut uji statistik t uji t dengan ketentuan menerima Ho jika diperoleh t hitung lebih kecil dari t tabel kritik pada taraf kepercayaan 95 atau signifikansi 0,05 dan sebaliknya menerima Ha jika harga t hitung lebih besar dari harga kritik pada tabel. Hasil uji parsial hipotesis variabel X 1 , X 2 dan X 3 terhadap variabel Y disajikan pada Tabel 6.16 : Universitas Sumatera Utara Tabel 6.16 Hasil Uji Parsial t-test Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -3.345 1.569 -2,132 ,086 X1 .262 .027 1.063 9,524 ,000 X2 .139 .046 .282 3,021 ,029 X3 -.168 .052 -.373 -3,247 ,023 a. Dependent Variable: Y Sumber : Hasil Penelitian, 2014 Data diolah Dari Tabel 6.16 di atas dapat diketahui nilai t hitung digunakan untuk melihat seberapa signifikansi pengaruh dari masing-masing variabel tersebut. Berdasarkan hasil uji parsial t hitung, maka dapat diketahui bahwa t hitung 9.524 t tabel 1,860 atau nilai signifikansi probabilitas 0,000 0,05, maka H0 ditolak, sehingga variabel X 1 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y, t hitung 3.021 t tabel 1,860 atau nilai signifikansi probabilitas 0,029 0,05, maka H0 ditolak, artinya variabel X 2 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y, dan t hitung -3.247 t tabel 1,860 atau nilai signifikansi probabilitas 0,023 0,05, maka Ha ditolak, sehingga Variabel X 3 tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.

6.6 Pembahasan