Semiotik KAJIAN TEORI DAN KERANGKA TEORI

2.2 Semiotik

Semiotik adalah ilmu yang mengkaji tanda dalam kehidupan manusia Hoed,2008:3. Secara singkat semiotik dapat dikatakan sebagai ilmu tentang tanda. Dalam kajian sastra semiotik diartikan sebagai model sastra yang mempertanggungjawabkan semua faktor dan aspek hakiki untuk pemahaman gejala susastra sebagai alat komunikasi yang khas di dalam masyarakat manapun. Sastra sebagai alat komunikasi tentu mempunyai ciri tersendiri sebagai tanda yang dapat mengkomunikasikan makna di dalamnya. Komunikasi dan ekspresi dalam sastra merupakan unsur yang tidak mungkin dihilangkan. Tindak komunikasi dalam sastra dilambangkan dengan tanda bahasa. Semiotik menurut De Saussure berbeda dengan Peirce, De Saussure bertolak dari linguistik. De Saussure menyebut istilah ini dengan semiologi. Persoalan utama dalam semiotik bagi De Saussure adalah masalah bahasa. Ia berpendapat bahwa bahasa adalah sistem tanda. Pengkajian terhadap bahasa akan membantu seseorang untuk memahami struktur semua tanda. Menurut De Saussure 1859, semiotik dibagi menjadi dua bagian dikotomi yaitu penanda signifier dan petanda signified. Penanda dilihat sebagai bentuk atau wujud fisik dapat dikenal melalui wujud karya arsitektur, sedang petanda dilihat sebagai makna yang terungkap melalui konsep, fungsi dan nilai-nilai yang terkandung di dalam karya arsitektur. Ferdinand de Saussure menekankan keistimewaan tanda bahasa, hubungan antara penanda dan petanda adalah bukanlah kesamaan, melainkan kesepadanan. Dengan demikian penanda dan petanda bukanlah urutan sekuensial, melainkan korelasi yang mempersatukan Universitas Sumatera Utara keduanya. Bahasa merupakan sebuah sistem tanda yang memiliki dua unsur yang tak terpisahkan, yakni penanda dan petanda sigfinier dan signified yang hubungannya bersifat arbitrer. Menurut De Saussure, seperti dikutip Pradopo 2005:54, tanda sebagai kesatuan dari dua bidang yang tidak dapat dipisahkan seperti halnya selembar kertas. Di mana ada tanda di sana ada system, artinya sebuah tanda berwujud kata atau gambar mempunyai dua aspek yang ditangkap oleh indra kita yang disebut dengan signifier, bidang penanda atau bentuk dan aspek lainnya yang disebut signified, bidang petanda atau konsep atau makna. Aspek kedua terkandung di dalam aspek pertama. Jadi petanda merupakan konsep atau apa yang dipresentasikan oleh aspek pertama. Semiotik menurut Peirce berasal dari logika. Ia mengemukakan dengan bertolak dari filsafat dan memandang semiotik sama dengan logika sebagai ilmu atau telaah tentang cara-cara bernalar. Pendekatan semiotika Pierce yang menekankan pada jenis-jenis tanda utama yaitu ikon, indeks, simbol dapat diterapkan pula untuk mengamati gejala-gejala yang nampak dalam kehidupan sehari-hari, termasuk tanda-tanda yang dipalsukan. Pierce membagi ke dalam tiga jenis, yakni, ikon, indeks, dan symbol, Ikon merupakan tanda yang menyatakan bahwa hubungan antara penanda dan petanda adalah hubungan persama- ankedekatan. Indeks hubungan berupa kedekatan eksistensi, simbol merupakan hubungan yang sudah terbentuk secara konvensi.

2.3 Bahasa Sebagai Semiotik Sosial