Dengan demikian dalam metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, peneliti mampu memberi gambaran yang jelas tentang tradisi lisan
martahi karejo pada upacara adat masyarakat Angkola. Metode ini pada akhirnya akan menggambarkan dengan jelas tentang objek yang diteliti secara alamiah dan
menjelaskan realita yang sebenarnya serta makna yang terkandung didalam tradisi lisan martahi karejo tersebut.
3.2 Lokasi dan waktu Penelitian
Mahsun 2011:72 menjelaskan penelitian yang dilakukan harus mencakup bahan atau materi penelitian, alat, jalan penelitian, variable dan data yang hendak
disediakan dan analisis data. Bahan atau materi penelitian dapat berupa uraian tentang populasi dan sampel penelitian, serta informan, sampel penelitian dapat
berupa lokasi atau daerah pemakaian bahasa tertentu. Menentukan lokasi merupakan salah satu tahapan penting dalam penelitian dan biasanya melibatkan
para tokoh adat dan pamong karena banyak menyita waktu. Berdasarkan uraian tersebut, maka lokasi penelitian ini telah ditentukan di Kota Padangsidimpuan.
Pemerintah Kota Padangsidimpuan pada saat ini dibagi menjadi 6 enam wilayah kecamatan masing-masing: 1 Kecamatan Padangsidimpuan Utara; 2
Kecamatan Padangsidimpuan Selatan; 3 Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara; 4 Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua; 5 Kecamatan Padangsidimpaun
Hutaimbaru; 6 Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu. Peneliti mengambil daerah ini sebagai lokasi penelitian dikarenakan masyarakatnya masih sangat
kental dalam melaksanakan martahi karejo pada upacara perkawinan.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa daerah kecamatan yang telah disebutkan di atas memiliki masyarakat yang masih tetap menggunakan bahasa Angkola, kesenian Angkola,
makanan Angkola, dan adat perkawinan Angkola yang khas dalam kehidupan bermasyarakat. Di bawah ini peta Kota Padangsidimpuan yang menjadi daerah
penelitian.
Gambar 3.1 Peta Kota Padangsidimpuan
Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret 2014 sampai dengan Mei 2014. Pada waktu penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan data dan sumber data
yang diperlukan dengan menghadiri upacara adat perkawinan masyarakat yang masih melakukan tradisi martahi karejo dan mengumpulkan tokoh-tokoh adat
serta perangkat adat yang dianggap penting pada penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Sumber Data dan Data Penelitian
3.3.1 Sumber Data
Sumber data yang dipakai pada penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder, data primer yaitu data utama sedangkan data sekunder disebut dengan
data kedua. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung ketika upacara adat martahi karejo dilakukan. Data primer juga diperoleh dari beberapa sumber
informan kunci yaitu pelaku adat dan raja-raja yang memahami adat istiadat tersebut. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan oleh John dan Lyn Lofland dalam
Moleong 2009: 157, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata- kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-
lain. Sumber data yang digunakan dalam penelitian kualitatif terdapat enam jenis meliputi; dokumen, rekaman, arsip, wawancara, observasi langsung, observasi
pemeran dan perangkat fisik. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks hobar dalam bentuk
transkrip yang diperoleh dari sumber data berupa rekaman video serta data hasil wawancara dari sumber informan. Moleong 2009:132 menjelaskan, informan
penelitian adalah sumber informasi utama yaitu orang yang benar-benar tahu atau pelaku yang terlibat langsung dengan permasalahan penelitian. Dalam hal ini
besaran informan tidak menentukan, tetapi yang penting adalah kedalaman informasi yang diperoleh oleh peneliti. Informan adalah orang yang dimanfaatkan
untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi informan harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian ini Bapak St. Tinggi Barani yang lahir di Kota Padangsidimpuan pada tanggal 15 agustus 1932 dan merupakan pensiunan PNS
serta sebagai seorang peneliti kebudayaan di Tapanuli Selatan sampai saat sekarang ini, dipercaya dan dipilih menjadi sumber informan kunci pada
penelitian ini, dengan melihat dan mempertimbangkan latar belakang beliau yang memang sangat mengetahui secara mendalam tentang segala kebudayaan serta
tradisi adat istiadat masyarakat Angkola khususnya yang tinggal di daerah Tapanuli Selatan.
3.3.2. Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks hobar dalam bentuk transkrip yang diperoleh dari sumber data berupa rekaman video serta data hasil
wawancara dari sumber informan. Moleong 2009:132 menjelaskan, informan penelitian adalah sumber informasi utama yaitu orang yang benar-benar tahu atau
pelaku yang terlibat langsung dengan permasalahan penelitian. Dalam hal ini besaran informan tidak menentukan, tetapi yang penting adalah kedalaman
informasi yang diperoleh oleh peneliti. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi
informan harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif peneliti sekaligus berperan sebagai instrumen penelitian. Berlangsungnya proses pengumpulan data, peneliti benar-benar
diharapkan mampu berinteraksi langsung dengan objek masyarakat yang dijadikan sasaran penelitian. Dengan arti kata, peneliti menggunakan pendekatan
Universitas Sumatera Utara
alamiah dan peka terhadap gejala-gejala yang dilihat, dirasakan serta dipikirkan Salim dan Syahrum, 2007:113.
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi instrumen dari berbagai sumber data yang akan menjadi
bahasan dalam penelitian ini. Data adalah sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode pengumpulan data yang diolah dan dianalisis dengan suatu metode
tertentu yang selanjutnya akan menghasilkan sesuatu yang dapat menggambarkan atau mengidentifikasi sesuatu Haris, 2010:116.
Dalam metode penelitian kualitatif, data dikumpulkan dengan beberapa
teknik data sebagai berikut:
1.
Observasi atau pengamatan
Pada penelitian ini, peneliti akan langsung melakukan observasi pada saat berlangsungnya tradisi martahi karejo pada upacara perkawinan adat masyarakat
Angkola. Peneliti tidak langsung terlibat dalam tradisi martahi karejo tersebut, karena peneliti hanya melakukan pengamatan langsung dengan melihat,
mendengar, memperhatikan, serta menyimak segala sesuatu yang berkaitan dengan sunber data serta data yang akan dikumpulkan untuk keperluan penelitian.
Dari hasil observasi akan dilakukan pencatatan secara sistematis tenatang subjek yang diteliti.
Seperti telah dijelaskan oleh Williams yang diterjemahkan oleh, Bogdan dan Biklen 1982 disimpulkan bahwa salah satu observasi berperan serta yang
dapat digunakan dalam pengumpulan data adalah peran serta pasif. Adapun observasi peran serta pasif yaitu peneliti hadir dalam suatu situasi, tetapi tiedak
Universitas Sumatera Utara
berperan serta dengan orang-orang dalam. Peranan peran serta hanya menyaksikan berbagai peristiwa atau melakukan tindakan secara pasif. Observasi
data atau informasi yang diperlukan melalui pengamatan langsung pada tempat penelitian baik secara terbuka maupun terselubung. Di samping itu juga menurut
Bogdan dan Taylor 1985:134 dari pengamatan dibuat catatan lapangan yang harus disusun setelah observasi maupun mengadakan hubungan dengan subjek
yang diteliti Salim dan Syahrum, 2007:118-119. 2.
Wawancara
Selain menggunakan teknik observasi berperan serta dalam penelitian kualitatif, teknik wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan data.
Wawancara merupakan sebuah percakapan anatar dua orang atau lebih di mana pertanyaan diajukan oleh seseorang yang berperan sebagai pewawancara Salim
dan Syahrum, 2007:120. Moleong 2009:186 menegaskan wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan pewawancara interviewer yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam penelitian ini
wawancara dilakukan oleh peneliti dengan cara bertanya langsung kepada informan kunci dalam hal ini adalah tokoh adat dan sekaligus melakukan
pencatatan data mengenai tradisi martahi karejo pada upacara adat perkawinan masyarakat Angkola.
3. Dokumentasi
Dalam pengumpulan data penelitian ini, peneliti menggunakan kamera untuk memotret dan handicamp untuk merekam semua proses berlangsungnya
Universitas Sumatera Utara
tradisi martahi karejo pada upacara adat perkawinan masyarakat Angkola. Hasil pemotretan ataupun rekaman tersebut kemudian akan disimpan dalam bentuk
dokumentasi, kemudian hasil rekaman akan ditranskip untuk mendapatkan data teks yang dianalisis untuk kepentingan penelitian ini. Bungin 2011:124,
mengatakan metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Pada intinya metode
dokumenter adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis. 4.
Kepustakaan Dalam mendukung data penelitian, bahan bacaan dan informasi dari buku,
majalah, koran, karya ilmiah, internet, dokumentasi, dan album. Semua data ini membantu dan melengkapi data primer yang diperoleh dari hasil rekaman video
dan wawancara. Kepustakaan ini dilakukan untuk mendukung penelaahan dari sejumlah buku yang ada kaitannya dengan penelitian adat martahi karejo pada
upacara perkawinan masyarakat Angkola.
3.5 Teknik Analisis data