MENGHITUNG JUMLAH BAHAN SESUAI DENGAN RESEP DIET
485 gizi dari bahan makanan kita dapat menentukan pangan apa yang akan
kita sajikan dalam susunan menu. Dengan adanya daftar komposisi bahan makanan memudahkan
kita mengetahui berapa energi yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut. Ini erat kaitannya dengan penyusunan menu terutama dalam
menentukan porsi dari makanan yang akan disajikan.
Mengetahui jumlah energi yang dihasilkan bahan makanan akan menuntun kita untuk memperkirakan penggunaan bahan tersebut
dalam menu. Hal ini untuk menghindari terjadinya kelebihan atau kekurangan energi dari susunan menu yang akan disajikan.
Tidak hanya jumlah enegi protein saja yang diketahui dari daftar komposisi bahan makanan, namun semua zat gizi makro dan mikro
dapat diketahui, karena dicantumkan pada daftar tersebut. Agar dapat mengetahui daftar komposisi bahan makanan yang lengkap dapat
dilihat pada lampiran.
Bahan pangan dalam DKBM digolongkan menjadi 10 golongan, seperti tercantum pada tabel berikut ini.
Tabel 16.1 : Penggolongan bahan makanan dalam DKBM
Golongan Bahan Pangan
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 Serelia padi-padian, umbi, dan hasil olahannya
Kacang-kacangan, biji-bijian, dan hasil olahannya Daging dan hasil olahannya
Telur Ikan, kerang, udang, dan hasil olahannya
Sayuran Buah-buahan
Susu dan hasil olahannya Lemak dan minyak
Serba-serbi
Daftar komposisi bahan makan juga membantu mengetahui be- rapa jumlah zat gizi energi dan protein yang dihasilkan dari sejumlah
bahan makanan yang kita konsumsi. Berikut ini dapat kita lihat contoh dari Daftar Komposisi Bahan Makanan DKBM pada beberapa tabel
berikut ini, serta bagaimana cara menggunakannya.
486 Tabel 16.2 : Contoh Daftar Komposisi Bahan Makanan per 100 gram
bahan mentah Golongan 1.
Nama Bahan Pangan
Energi kal
Protein gram
Bdd
Beras giling Beras giling masak
Beras merah Bihun
Biskuit Hevermouth
Jagung Kentang
Makaroni Mie basah
Roti putih Sagu
Terigu Ubi jalar
360 178
359 360
458 390
361 83
363 86
248 353
365 123
6,8 2,1
7,5 4,7
6,9 14,2
8,7 2,0
8,7 0,6
8,0 0,7
0,9 1,8
100 100
100 100
100 100
100 85
100 100
100 100
100 86
Keterangan : bdd bagian yang dapat dimakan Cara menggunakan DKBM, dapat kita pedomani contoh Tabel
DKBM. Pada Tabel 16.2 adalah contoh DKBM untuk golongan pangan 1. Kita contohkan pada bahan makanan kentang. Pada tabel diketahui
kentang mengandung 83 Kal dan 2.0 gram protein dengan Bdd 85 .
Artinya adalah dari 100 gram kentang utuh yang masih mentah, bagian yang dapat dimakan adalah 85 , karena kulit kentang merupa-
kan bagian yang terbuang dan tidak dimakan. Sehingga dari 100 gr kentang utuh yang bebar-benar bisa dimakan hanya 85 gram saja.
Pada Tabel tersebut dapat kita ketahui juga bahwa dalam 100 gr kentang utuh mengandung energi sebanyak 83 kal dan mengandung 2
gram protein. Untuk lebih jelasnya bagaimana kita menghitung energi yang dikandung dari bahan makanan yang dikonsumsi mari kita ikuti
contoh soal berikut ini.
487
Contoh soal:
Berapa energi dan protein yang terkandung dalam 150 gram kentang ? Untuk menghitungnya digunakan rumus :
X = ABdd x C Dimana :
X = Jumlah zat gizi yang terkandung pada bahan mentah
A = Jumlah bahan makanan gram
Bdd = Bagian yang dapat dimakan dari bahan makanan
C = Jumlah zat gizi yang terkandung dalam 100 gr bahan mentah
Sekarang kita hitung berapa energi yang dihasilkan dari 150 gram kentang.
Pengerjaannya:
Diketahui :
A = 150
Bdd =
85 C =
83 X
= ABdd x C = 150 85 x 83
= 146.47 dibulatkan 146.5 Jadi energi yang terkandung dalam 150 gram kentang adalah
146.5 Kal. Sedangkan untuk mengetahui berapa gram protein yang dihasilkan dari 150 gr kentang adalah:
Diketahui :
A = 150
Bdd =
85 C =
2.0 X
= ABdd x C = 150 85 x 2.0
= 3.52 dibulatkan 3.5
Jadi protein yang terkandung dalam 150 gram kentang adalah 3.5 gram Demikian seterusnya jika kita ingin mengetahui berapa kandung-
an zat gizi dari bahan makanan apa yang akan kita sajikan dalam suatu susunan menu. Cara di atas berlaku untuk semua golongan bahan pa-
ngan lainnya.
Jika kita sudah mengetahui berapa kandungan zat gizi dalam bahan makanan yang akan kita gunakan, maka kita dapat menentukan jumlah
488 bahan makanan tersebut yang akan kita sajikan sebagai menu salah
satu makanan penutup dalam diet yang akan disajikan. C. MENYUSUN MENU MAKANAN PENUTUP UNTUK DIET
Makanan penutup untuk diet, sebaiknya berpedoman kepada je- nis diet yang dilakukan. Selain itu juga harus diperhatikan apakah peng-
gunaan bahan sudah tepat dan sesuai dengan jenis diet tersebut. Pada diet tertentu mungkin saja bahan makanan tertentu tidak dianjurkan
untuk digunakan, namun pada diet lainnya jenis bahan makanan terse- but justru sangat dianjurkan. Oleh karena itu dalam menyusun makanan
penutup untuk diet harus diperhatikan: 1. Jenis diet yang dijalani diet tinggi kalori tinggi protein, diet rendah
kolesterol, diet rendah kalori dan bebas gula serta lain sebagainya 2. Jumlah kalori yang seharusnya disajikan dalam diet tersebut 1500
kalori, 2000 kalori dan sebagainya. 3. Zat gizi apa yang sangat dianjurkan bagi diet tersebut apakah
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral 4. Berapa jumlah porsi yang dianjurkan bagi diet tersebut.
5. Apakah bahan makanan yang digunakan tidak bertentangan de- ngan bahan makanan lain yang terdapat dalam diet tersebut.
6. Sebaiknya menggunakan bahan yang memiliki sifat saling mengun- tungkan diantara bahan makanan yang digunakan, karena interaksi
positif pada bahan makanan sangat diperlukan dalam makanan diet.