2.4. Konsep Perilaku
2.4.1. Pengertian Perilaku
Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,
sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan responreaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya
Sarwono, 2007. Perilaku diartikan sebagai semua kegiatan atau aktivitas, baik yang dapat
diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Menurut Skiner bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus
rangsangan dari luar. Oleh karena itu perilaku terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organism, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori
Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus-Organisme-Respons Notoatmodjo, 2003.
Perilaku dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan bentuk respon terhadap stimulus yang diterima Notoatmodjo, 2003 yakni :
1. Perilaku tertutup covert behavior
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi,
pengetahuankesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
2. Perilaku terbuka overt behavior
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk-bentuk
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
tindakan atau praktek practice, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
2.4.2. Determinan Perilaku
Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme orang, namun dalam memberikan respon sangat
tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Hal ini berarti bahwa meskipun stimulusnya sama bagi beberapa orang, namun
respon tiap-tiap orang berbeda. Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku. Faktor penentu atau determinan
perilaku manusia sulit untuk dibatasi karena perilaku merupakan penggabungan dari berbagai faktor. Faktor-faktor yang dimaksud yakni faktor internal dan faktor
eksternal lingkungan Notoatmodjo, 2003 antara lain: 1.
Faktor internal Faktor internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan yang bersifat
bawaan, misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya. Aliran ini disebut aliran negatisme yang di tokohi oleh Schopenhower
Jerman yang mengatakan bahwa perilaku manusia itu sudah dibawa sejak lahir. 2.
Faktor eksternal Faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi, politik dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering merupaka faktor yang dominan mewarnai perilaku seseorang. Hal ini sesuai dengan aliran positivisme yang
dikemukakan oleh Jhon Locke yang mengatakan bahwa perilaku manusia ditentukan oleh lingkungan.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2.5. Tindakan Tidak Aman