Pekerja Bekerja Sambil Bercanda Atau Berkelakar Pekerja Bekerja Dengan Terburu-Buru

5.1.2. Pekerja Melemparkan Peralatan Kerja Ketika Memberikannya Kepada Rekannya

Berdasarkan pengolahan kuisioner diperoleh data tidak pernah melemparkan peralatan merupakan kategori tertinggi yakni 26 orang 57.8, walaupun demikian sebanyak 17 orang 37,8 menyatakan terkadang melemparkan peralatan kerja. Pekerja beralasan melemparkan peralatan kerja ketika memberikan kepada rekannya karena tidak terdapat pekerja lain di area mereka bekerja, dengan melemparkan peralatan kerja lebih mudah dan tidak merepotkan. Selain itu, jarak dari tempatnya ke rekan kerjanya tidak terlalu jauh. Sebagai contoh dari hasil wawancara terhadap pekerja yang menyatakan selalu melemparkan peralatan, rekan kerjanya membutuhkan piringan gerinda baru dan memina bantuannya pekerja tersebut memberikannya kepada temannya dengan cara melemparkannya. di waktu lain rekan kerjanya membutuhkan mata busur las, dengan alasan malas bergerak dan dekat dari posisinya bekerja pekerja tersebut juga melemparkannya ketika memberikannya kepada rekan kerjanya. Seberapa jauh atau dekat dan sebarapa luas ruang kerja tetap harus berhati-hati dalam bertindak, karena kelalaian dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja. Selain itu di area kerja tidak hanya dihuni oleh dua orang pekerja namun ada pekerja lain juga yang akan terkena akibat kelalaian pekerja dan menimbulkan kecelakaan kerja.

5.1.3. Pekerja Bekerja Sambil Bercanda Atau Berkelakar

Bercanda atau berkelakar saat bekerja, sebanyak 30 orang 66.7 menyatakan kadang-kadang berkelakar atau bercanda sambil bekerja. Kebanyakan pekerja menyatakan alasan pekerja bercanda sambil bekerja adalah sebagai hiburan untuk menghilangkan kejenuhan, dan lebih santai dalam bekerja tetap saja perilaku Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara tidak aman ini membukakan ruang untuk menimbulkan suatu konsekuensi yang buruk yaitu kecelakaan kerja. Hal ini dapat diakibatkan saat bekerja sambil bercanda memungkinkan terjadinya kelalaian atau tidak berkonsentrasi. 5.1.4. Pekerja Bekerja Sambil Merokok Berdasarkan pengolahan kuisioner diperoleh bahwa perilaku berisiko yakni merokok pada saat bekerja lebih tinggi sebanyak 30 orang 66,7. Pekerja menyatakan mereka merokok pada saat bekerja karena mereka lebih mudah berkonsentrasi bekerja sambil merokok, selain itu alasan menghilangkan jenuh dan stres juga mendukung pekerja bekerja sambil merokok. Selain karena alasan pribadi sebagai hiburan dan meningkatkan konsentrasi, pekerja juga menjelaskan bahwa masing-masing pemilik bengkel las tidak pernah menegur atau melarang pekerja yang bekerja sambil merokok.

5.1.5. Pekerja Bekerja Dengan Terburu-Buru

Pekerja selalu mengerjakan pekerjaannya dengan terburu-buru. Hal ini dikarenakan pekerjaan pengelasan merupakan pekerjaan borongan, untuk mengejat target sesuai dengan permintaan konsumen, pekerja berusaha menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan terburu-buru. Selain itu karena adanya antrian pesanan berikutnya menuntut pekerja untuk tepat waktu. Diantara semua variable anteseden yang menimbulkan terjadinya perilaku berisiko yang tertinggi yakni perilaku berisiko karena tidak menggunakan alat pelindung diri yakni sebanyak 31 orang 72.1. Sedangkan variable anteseden pada perilaku berisiko terendah pada pekerja disebabkan oleh karena tidak adanya pelatihan yang diperoleh oleh pekerja terbukti dengan diperolehnya data perilaku risiko tinggi sebesar 26 orang 57.8. Sedangkan jumlah pekerja yang berperilaku Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara risiko rendah paling banyak disebabkan oleh tidak adanya pelatihan sebanyak 19 orang 42.2 dan tidak adanya penghargaan yang diperoleh pekerja dengan junlah pekerja yang berperilaku risiko rendah sebanyak 14 orang 31.1.

5.2. Anteseden Yang Menyebabkan Terjadinya Perilaku Berisiko