b. Tolerance value 0,1 atau VIF 10 = tidak terjadi multikolinearitas
3.11 Teknik Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini adalah:
3.11.1 Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat seta hubungan antar fenomena yang diteliti.
3.11.2. Analisis Jalur Path Analysis
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan model analisis jalur path analysis dan pengolahan data menggunakan program software
SPSS Statistical Package for The Social Science 20.0 for Windows. Analisis
jalur merupakan model dasar yang digunakan untuk menganalisis jalur dalam mengestimasi kekuatan dari hubungan-hubungan kausal yang digambarkan dalam
path model. Analisis jalur digunakan karena diduga terdapat hubungan korelasional antar variabel bebas, sehingga terdapat pengaruh langsung dan tidak
langsung terhadap variabel terikat. Analisis jalur memberikan metode langsung berkaitan dengan hubungan ganda secara simultan model structural sehingga
memberikan efisiensi analisis statistika. Menurut Situmorang dan Lufti 2014:197 persamaan dari analisis jalur adalah sebagai berikut:
Y
1
= ρy
1
x
1
X
1
+ ρy
1
x
2
X
2
+ ρy
1
x
3
X
3
+ ρy
1
x
4
X
4
+ ρy
1
e
1
Y
2
= ρy
2
x
1
X
1
+ ρy
2
x
2
X
2
+ ρy
2
x
3
X
3
+ ρy
2
x
4
X
4
+ ρy
2
e
1
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: Y
1
= Sikap
Y
2
= Keputusan Pembelian
X
1
= Variabel produk
X
2
= Variabel harga
X
3
= Variabel lokasi
X
4
= Variabel promosi
e =
Standard error
3.11.3 Identifikasi Determinan R
2
Identifikasi determinan R² berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel maka harus dicari koefisien determinasi R². Koefisien determinan
menunujukkan besarnya kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien determinasi, maka semakin baik
kemampuan variabel independen menerangkan variabel dependen. Jika determinasi R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa
pengaruh variabel independen adalah besar terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh
variabel independen yang diteliti terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Levi’s
Levi’s adalah salah satu produsen pakaian yang berasal dari Amerika Serikat, didirkan pada 1853 oleh Levi Strauss. Levi’s pada awalnya memproduksi celana jeans
yang dikhususkan untuk para pekerja tambang. Celana jeans Levi’s sangat populer kala itu, karena terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama. Ditambah dengan penggunaan
kancing kantong yang terbuat dari tembaga, sehingga kantong yang digunakan untuk menaruh emas dan logam lainnya tidak mudah robek.
Celana jeans Levi’s seri 501 adalah seri jeans Levi’s yang paling populer dan laris di seluruh dunia. Celana jeans Levi’s kemudian menyebar diseluruh benua amerika,
terutama dipakai oleh para koboi, pekerja lapangan, dan pekerja kereta api. Ketika perang dunia II meletus, celana jeans Levi’s hanya dijual kepada para tentara dan orang yang
bekerja untuk mempersiapkan komoditi perang seperti obat-obatan dan peralatan perang. Pada masa 1950an – 1980an produk Levi’s mulai terkenal di kalangan anak
muda, dimulai dari seniman sampai dengan hippies. Menjadi pionir dalam celana jeans, membuat celana jeans Levi’s seringkali ditiru oleh para pembuat jeans dan pesaing
lainnya. Berdasarkan laporan The New York Times, Levi’s telah menggugat 100 lebih pesaing sejak 2001. Hampir semua kasus didominasi oleh usaha meniru jahitan logo pada
kantong belakang. Sampai saat ini, Levi’s merupakan salah satu merek ternama untuk produk celana
jeans, dan tersebar di seluruh dunia termasuk Indonesia. Awal mula Levi’s di Indonesia masuk melalui department store seperti Sarinah, Matahari, Debenhams, Sogo, Metro, dan
Universitas Sumatera Utara