Sumber dan Jenis Data Analisis Data Analisis Deskriptif Analisis Regresi Linear Berganda Uji Signifikansi Simultan Uji statistik F

dari pertanyaan yang diberikan memiliki tingkat nilai yang berbeda, tetapi jaraknya dianggap sama. Kuesioner diserahkan secara pribadi kepada tiap pegawai. 4. Studi Dokumentasi, dengan mengumpulkan dan mempelajari data- data, informasi serta dokumen-dokumen dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Medan yang mendukung penelitian.

4.5. Sumber dan Jenis Data

Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Data primer, data yang diperoleh secara langsung dari tempat penelitian yaitu Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Medan melalui pengamatan observation dan kuesioner quetionaire. 2. Data Sekunder, data pendukung yang diperoleh dari dari berbagai sumber yang ada seperti majalah-majalah, internet atau literature lainnya yang berhubungan dengan obyek yang diteliti guna membantu kelancaran penelitian yang harus diolah lebih lanjut kemudian disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain

4.6. Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang merupakan sekumpulan item yang digunakan untuk menanyakan hal yang ingin diukur atau diketahui

4.6.1. Penyusunan Alat Ukur

Dalam mengembangkan dan menyusun kembali pertanyaan diperhatikan teknik pembuatan kuesioner sebagai berikut Rangkuti, 1999 : UNIVERSITAS SUMATRA UTARA a. Memenuhi tujuan kuesioner yaitu memperoleh informasi persepsi pegawai yang relevan dengan tujuan survey dengan tingkat kesahihan dan kehandalan yang tinggi. b. Menggunakan jenis pertanyaan tertentu dan dipilh jenis pertanyaan kombinasi dengan skala likert 1 sampai 5 c. Memenuhi kriteria keserderhanaan kata-kata, jelas, berlaku bagi semua responden, berkaitan dengan masalah penelitian, tidak ambigu, tidak menggiring, tidak memuat informasi yang tidak dimiliki responden, tidak memuat hal-hal yang bersifat pribadi dan peka serta tidak bersifat klise.

4.6.2. Pengujian Alat Ukur

Keberhasilan alat ukur menjalankan fungsinya sebagai alat ukur apabila alat ukur tersebut dapat menunjukkan hasil ukur dengan cermat dan akurat. Alat ukur telah memiliki kualitas yang tinggi jika alat ukur memiliki item-item kuesioner yang berkualitas tinggi.

1. Uji Validitas

Uji validitas ini diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor indikator dengan total skor indikator variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada taraf signifikan 0,05. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauhmana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Menurut Sugiyono 2008, uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah item-item yang tersaji dalam kuesioner benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Perhitungan valid tidaknya suatu butir pertanyaan dilakukan dengan cara membandingkan angka koefisien butir dengan angka tabel. Pengujian validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat angka koefisien korelasi r xy dan nilai signifikansinya probabilitas statistik pada item korelasi yang menyatakan hubungan antara skor pertanyaan dengan skor total. Apabila nilai probabilitas statistik level of significant 5 = 0.05, maka dapat dinyatakan item tersebut valid dan kuesioner layak digunakan dalam penelitian. Dengan rumus seperti yang dikemukakan oleh Arikunto 2006 : xy r =                   2 2 2 2 y y n x x n y x xy n Keterangan : r xy = Koefisien korelasi variabel bebas dan terikat n = Banyaknya sampel x = Skor tiap item y = Skor total variabel

2. Uji Reliabilitas

Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan kestabilan dan kekonsistenan alat ukur dalam mengukur serta menunjukkan sejauhmana UNIVERSITAS SUMATRA UTARA alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Pengukuran dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dengan mengamati Cronbach Alpha α. Koefisien Alpha Cronbach 1946 memberikan indikasi seberapa baik item-item dalam set saling berkorelasi secara positif. Koefisien Alpha Cronbach dihitung sebagai interkorelasi rata-rata antar item-item dalam set tersebut. Makin dekat Koefisien Alpha Cronbach kepada angka 1, makin kuat konsistensi internal reliabilitas Sinulingga, 2011. Rumus yang digunakan dalam menghitung Koefisien Alpha Cronbach adalah sebagai berikut : r 11 =               2 2 1 1 1   b k k Dimana : r 1 1 = realibilitas instrument koefisien Alpha Cronbach k = jumlah butir pertanyaan dalam instrument 2  b  = jumlah varians butir-butir pertanyaan 2 1  = varians total Instrumen pengumpul data dikatakan reliable atau diindikasikan memiliki reliabilitas tinggi apabila diuji Alpha Cronbach memberikan koefisien lebih besar atau sama dengan 0.60.

4.7. Analisis Data

Dalam mengolah dan menganalisis data dibutuhkan alat analisis. Dalam penelitian ini alat analisis yang dipakai yaitu : UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

a. Analisis Deskriptif

Metode deskriptif dilakukan untuk menganalisis data penelitian dengan mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisa dan menginterprestasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi Sugiyono, 2008. Data yang telah dikumpulkan melalui kuesioner dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif sehingga dapat diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai variabel penelitian berdasarkan data

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah data pengaruh yang positif dari variabel bebas lebih dari satu dengan satu variabel terikat, dengan model regresi sebagai berikut : Fungsi persamaan struktural adalah sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Dimana : a = Konstanta b = Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variable dependen yang didasarkan pada variable independen. X1 = Disiplin Kerja X2 = Karakteristik Individu X3 = Gaya Kepemimpinan Y = Kinerja Pegawai UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

c. Uji Signifikansi Simultan Uji statistik F

Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Uji statistik F tersebut dilakukan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut : 1. Tingkat signifikansi α = 5 2. df derajat kebebasan = jumlah data – 2 3. Jika statistik F hitung statistik F tabel, maka H0 diterima dan menolak H1 4. Jika statistik F hitung statistik F tabel, maka H0 ditolak dan menerima H1 5. Pengujian F tabel untuk 2 sisi Dimana : H0 : Variabel bebas secara simultan bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat H1 : Variabel bebas secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat

d. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t

Dokumen yang terkait

Pengaruh Remunerasi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean B Medan (KPPBC Madya Medan)

17 128 167

Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Kualitas Kerja Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Di Kantor Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan)

4 68 151

Pengaruh Pendelegasian Wewenang Dan Komitmen Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Medan

2 47 93

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG MEDAN.

1 12 24

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI KANTOR PENGAWASAN & PELAYANAN BEA DAN CUKAI Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Kinerja Pegawai Kantor Pengawasan & Pelayanan Bea Dan Cukai Type Madya Pabean Surakarta.

0 0 15

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SLEMAN.

2 11 121

95143120 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

0 1 21

PENDAHULUAN Latar Belakang - PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL TERHADAP KINERJA ORGANISASI STUDI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B BANJARMASIN

0 0 11

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Tentang Kinerja 2.1.1. Pengertian Kinerja - Analisis Pengaruh Disiplin Kerja, Karakteristik Individu dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Medan

0 0 19

ANALISIS PENGARUH DISIPLIN KERJA, KARAKTERISTIK INDIVIDU, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI MEDAN

0 0 12