Uji Reliabilitas Profil Responden

B. Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS for windows proffesional statistics release 15.0 diperoleh nilai koefisien alpha cronbach’s alpha untuk 26 item pertanyaan atribut adalah sebesar 0,974 atau mendekati nilai 1. Hal tersebut menunjukkan bahwa kuesioner dapat diandalkan reliable atau memiliki keandalan yang tinggi untuk digunakan sebagai alat ukur instrumen pada penelitian kepuasan pelanggan ini. Konsep yang digunakan untuk menjamin validitas alat ukur kuesioner adalah dimensi mutu David Garvin dan pendekatan konsumen. Kuesioner kepuasan pelanggan disampaikan pada Lampiran 2.

C. Profil Responden

Profil responden mengenai domisili, usia responden, jenis kelamin, usia anak responden pengguna produk dan pengeluaran keluarga per bulan disampaikan secara lengkap pada Lampiran 3. Analisis terhadap profil responden produk Shofia Toys dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif berdasarkan hasil tabulasi persentase profil yang dominan untuk setiap item data demografi sebagaimana disampaikan pada Tabel 3. Tabel 3 Profil demografi responden yang dominan No Item Data Demografi Profil Dominan Jumlah Responden 1. Domisili Jakarta Barat 56 2. Usia responden 20-40 tahun 95 3. Jenis kelamin Perempuan 80 4. Usia anak pengguna produk 1-4 tahun 66 5. Pengeluaran keluarga per bulan Rp 2-10 juta 72 Domisili responden Tempat tinggal responden sebagian besar 56 berada di wilayah Jakarta Barat. Hal ini sesuai dengan lokasi dimana outlet Shofia Toys berada yang juga merupakan lokasi penelitian, yaitu Mal Taman Anggrek di jalan Letjen S. Parman, Jakarta Barat. Selain itu berdasarkan data hasil penelitian 91 responden membeli mainan edukatif di Mal. Jakarta Selatan dan Tangerang yang menduduki peringkat berikutnya Lampiran 3 juga masih berada dalam jangkauan Mal Taman Anggrek. Dengan demikian CV Edutama Perkasa berpeluang untuk memperluas jangkauan pemasarannya melalui keberadaan outlet-outlet-nya di wilayah-wilayah strategis yang memiliki pelanggan potensial, sehingga pangsa pasar yang dapat diraih lebih banyak lagi. Usia responden Responden penelitian yang berusia 20-40 tahun mencapai 95 Tabel 3, dimana responden yang berusia 20-30 tahun sebesar 44 dan yang berusia 31-40 tahun sebesar 51 Lampiran 3. Responden merupakan orang yang setidaknya pernah membeli atau menggunakan produk Shofia Toys sehingga telah memiliki pengetahuan tentang mainan edukatif dan manfaatnya berdasarkan pengalamannya tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mainan edukatif lebih dikenal dikalangan orang tua yang berusia muda dan pada masa produktif dalam bekerja. Jenis kelamin responden Sebanyak 80 responden penelitian sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3 adalah berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa pembelian mainan anak sebagian besar dilakukan oleh perempuan atau para ibu dan memang pada kenyataannya biasanya para ibu-lah yang memilih dan menentukan mainan yang layak atau sesuai bagi putra-putrinya. Dengan demikian dalam mendesain produk dan menentukan strategi pemasaran perlu mempertimbangkan kebiasaan para ibu perempuan dalam memilih mainan edukatif yang sesuai. Tingkat usia anak pengguna produk Dari hasil penelitian Tabel 3 menunjukkan sebagian besar mainan anak edukatif dikonsumsi oleh anak berusia 1-4 tahun 66. Hal ini mungkin disebabkan usia tersebut disebut sebagai usia emas bagi pertumbuhan anak sehingga orangtua berusaha untuk memberikan mainan yang dapat merangsang perkembangan kemampuan anak agar dapat lebih optimal. Hal ini sesuai dengan alasan responden dalam melakukan pembelian produk mainan edukatif adalah untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan anak 87. Pengeluaran keluarga Pengeluaran sebagian besar responden 72 yang berkisar antara Rp 2–10 juta per bulan Tabel 3, hal ini menunjukkan responden penelitian berada pada kelas sosial menengah. 72 responden dominan tersebut dapat dirinci sebagai berikut: pengeluaran Rp 2-5 juta per bulan sebesar 33 dan Rp 5–10 juta sebesar 39 Lampiran 3. Selain itu diperoleh data bahwa tingkat pengeluaran untuk membeli mainan edukatif hanya sekitar 0,4 dari total pengeluaran per bulan, dengan demikian peluang untuk meningkatkan frekuensi dan volume penjualan mainan edukatif masih sangat besar, setidaknya pada segmen pasar responden dengan pengeluaran Rp 2-10 juta per bulan.

D. Tingkat Kepuasan Pelanggan