membuat keputusan yang tepat atau semakin tepat hasil yang diberikan. Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan jumlah sampel adalah waktu dan
biaya penelitian yang tersedia. Namun demikian, bagaimanapun usaha-usaha untuk mendekatkan nilai statistik dengan parameter yang dilakukan dengan
memperoleh sampel yang tepat dan mewakili setiap anggota populasi, tetap tidak dapat dihindari bahwa baik nilai rata-rata hitung maupun standar deviasi sampel
tidak akan sama persis dengan nilai rata-rata hitung dan standar deviasi populasinya. Perbedaan antara nilai statistik sampel dengan nilai parameter
populasi disebut kesalahan penarikan sampel Suharyadi dan Purwanto 2004.
Probability Sampling Non-Probability Sampling
1. Penarikan sampel acak sederhana simple random
sampling 2. Penarikan sampel acak
terstruktur stratified random sampling
3. Penarikan sampel cluster cluster random sampling
4. Penarikan sampel sistematis systematic random
sampling 1. Penarikan sampel kuota
Quota sampling 2. Penarikan sampel purposive
purposive sampling 3. Penarikan sampel secara
nyaman convenience sampling
4. Penarikan sampel berdasarkan pendapat peneliti judgment
sampling 5. Snowball sampling
Metode Penarikan Sampel
Gambar 5 Metode penarikan sampel
Suharjo 2006; Malhotra 2004
D. Konsep Manajemen Mutu
Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu. Mutu mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja produk, demikian pula terhadap kepuasan
pelanggan. The American Society for Quality Control mendefinikan mutu sebagai sifat dan karakteristik total dari sebuah produk atau jasa yang
berhubungan dengan kemampuannya memuaskan kebutuhan pelanggan Kotler dan Armstrong 2001. Oleh sebab itu, mutu harus dikelola sebagai suatu kesatuan
fungsi-fungsi dalam perusahaan dan konsep manajemen mutu telah banyak dikembangkan oleh para ahli, seperti: konsep Plan-Do-Check-Action PDCA dari
Edward Deming; konsep manajemen zero defect dan pencegahan yang disebut juga dalil-dalil manajemen mutu dari Philip B. Crosby; serta Trilogi Juran dari
Joseph M. Juran. Trilogi Juran merupakan ringkasan dari tiga fungsi manajemen mutu yang
utama, yaitu: 1 perencanaan mutu; 2 pengendalian mutu; dan 3 peningkatan mutu Juran 1995. Perencanaan mutu merupakan kegiatan pengembangan
produk dan proses yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kegiatan dalam perencanaan mutu tersebut terdiri dari merumuskan tujuan mutu,
mengidentifikasi pelanggan, menentukan kebutuhan pelanggan, mengembangkan keistimewaan produk yang merespon kebutuhan pelanggan, mengembangkan
proses yang dapat menghasilkan keistimewaan produk, serta menciptakan pengendalian proses dan mengubah rencana hasil menjadi kekuatan operasi.
Pengendalian mutu terdiri dari mengevaluasi kinerja mutu aktual dan membandingkannya dengan tujuan mutu organisasi serta melakukan tindakan
berdasarkan perbedaan penyimpangan antara kinerja aktual dan tujuan tersebut. Proses peningkatan mutu adalah sarana untuk meningkatkan kinerja mutu ke
tingkat yang dikehendaki. Metodologinya terdiri dari mengembangkan infrastruktur yang diperlukan untuk menjamin upaya peningkatan mutu,
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan spesifik untuk proyek-proyek peningkatan, membentuk sebuah tim proyek, serta memberikan sumber daya, motivasi, dan
pelatihan yang dibutuhkan oleh tim. Tim bertanggungjawab kepada setiap proyek peningkatan atau perbaikan mutu untuk mendiagnosis masalah kasus,
merangsang dirumuskannya tindakan perbaikan, dan melaksanakan pengendalian untuk mempertahankan hasil Juran 1995.
Dalam konsep industri modern Deming, proses industri harus dipandang sebagai suatau perbaikan terus menerus continous improvement yang dimulai
dari sederet siklus sejak adanya ide-ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, sampai distribusi kepada konsumen.
Seterusnya, berdasarkan informasi sebagai umpan balik yang dikumpulkan dari pengguna produk atau pelanggan itu kita dapat mengembangkan ide-ide untuk
menciptakan produk baru atau memperbaiki produk lama beserta proses produksi yang ada saat ini. Deming menekankan pentingnya interaksi tetap antara empat
komponen utama, yaitu: riset pasar, desain produk, proses produksi dan pemasaran, agar perusahaan industri mampu menghasilkan produk dengan harga
kompetitif dan mutu yang lebih baik, sehingga memuaskan konsumennya Gaspersz 1998.
Beberapa tahun belakangan ini, banyak perusahaan mengadopsi program manajemen mutu total total quality management. Tujuan dasar dari gerakan
mutu terpadu masa kini adalah kepuasan total pelanggan total customer satisfaction. Mutu dimulai dari kebutuhan pelanggan dan diakhiri dengan
kepuasan pelanggan Kotler dan Armstrong 2001. Saat ini pendekatan sistem terhadap manajemen mutu total yang banyak
dijadikan referensi penerapan oleh organisasi perusahaan adalah sistem manajemen mutu ISO 9001, dimana proses-proses yang saling berinterrelasi dan
berinteraksi serta berpengaruh terhadap mutu harus diidentifikasi dan dikelola dalam sebuah sistem yang terintegrasi sehingga hasil yang dicapai lebih efektif
ISO 2000b. Model pendekatan proses yang menggambarkan keterhubungan antar proses-proses dan klausul-klausul dalam standar ISO 9001 ditunjukkan pada
Gambar 6. Ilustrasi model pendekatan proses ISO 9001 tersebut menunjukkan bahwa pelanggan memegang peranan penting dalam menentukan persyaratan
input dan pemantauan kepuasan pelanggan akan memberikan informasi kepada perusahaan sejauh mana persyaratan pelanggan tersebut dapat dipenuhi sehingga
perusahaan dapat menentukan tindakan yang tepat untuk melakukan perbaikan atau peningkatan yang diperlukan agar kepuasan pelanggan dapat tercapai dan
terus ditingkatkan. Perbaikan atau peningkatan harus dilakukan berdasarkan hasil pemantauan dan pengukuran terhadap produk, proses, maupun kepuasan
pelanggan.
Manajemen Sumberdaya
Pengukuran, Analisis, Perbaikan
PENINGKATAN BERKELANJUTAN
P E
L A
N G
G A
N P
E R
S Y
A R
A
T A
N K
E P
U A
S A
N P
E L
A N
G G
A N
Tanggungjawab Manajemen
Produk Keluaran
Masukan Realisasi
Produk
Gambar 6 Model pendekatan proses - Sistem Manajemen Mutu yang
menjelaskan klausul-klausul dalam standar ISO 9001
ISO 2000b
Penigkatan berkelanjutan continual improvement
Peningkatan berkelanjutan dapat dilakukan dengan 2 dua cara yang mendasar, yaitu: 1 proyek terobosan breakthrough projects untuk memperbaiki
dan meningkatkan proses yang ada sekarang atau menerapkan proses baru yang dilaksanakan diluar kegiatan rutin dan melibatkan sebuah tim lintas fungsi dalam
perusahaan; 2 secara bertahap small-step ongoing improvement activities yang bergulir bersamaan dengan proses yang berlangsung. Dalam melaksanakan
peningkatan, penanggung jawab perusahaan harus memberikan kewenangan yang sesuai kepada karyawan, dukungan teknis dan sumber daya yang diperlukan ISO
2000c. Perusahaan harus pula memperhatikan kondisi permintaan pasar dan karakteristik pelanggan sehingga peningkatan kinerja mutu atribut produk
diharapkan dapat pula meningkatkan penjualan dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
III. METODE PELAKSANAAN
A. Kerangka Pemikiran Konseptual
Kepuasan konsumen ditentukan oleh dua sisi yaitu harapan yang dimiliki konsumen terhadap sebuah produk atau layanan dan kinerja produk atau layanan
yang disediakan perusahaan. Perbedaan di antara keduanya akan mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen terhadap sebuah produk. Selanjutnya konsep
kepuasan konsumen dapat dijelaskan seperti pada Gambar 7.
DIMENSI MUTU PRODUK
KEPUASAN KONSUMEN
PRODUKLAYANAN PERUSAHAAN
VISI DAN MISI PERUSAHAAN
HARAPAN
KEBUTUHAN KEINGINAN
KOMUNIKASI PENGALAMAN
INFORMASI WOM
KONSUMEN DIMENSI MUTU
PRODUK
KEPUASAN KONSUMEN
PRODUKLAYANAN PERUSAHAAN
VISI DAN MISI PERUSAHAAN
HARAPAN
KEBUTUHAN KEINGINAN
KOMUNIKASI PENGALAMAN
INFORMASI WOM
KONSUMEN
Gambar 7 Kerangka pemikiran konseptual
Pada Gambar 7 terlihat bahwa produk atau layanan yang dihasilkan perusahaan ditentukan oleh visi dan misi perusahaan. Perusahaan akan
menetapkan tujuan dan strategi bagi produk atau layanan yang dihasilkannya berdasarkan visi dan misi tersebut yang kemudian diterjemahkan ke dalam proses-
proses internal operasional perusahaan.