Proses Pelelangan Ikan di TPI Wonokerto

47 Tabel 8. Perkembangan Produksi Ikan Dominan yang Didaratkan di TPI Wonokerto Tahun 2001-2010 Jenis Ikan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Tongkol 1,11 16,89 36,41 39,57 38,64 19,94 13,85 18,51 Tengiri 1,81 3,75 18,38 24,72 11,25 11,28 6,68 9,55 Kuniran 150,65 141,44 177,82 69,63 68,36 64,33 53,92 65,59 84,54 80,62 Petek 667,92 667,14 57,55 39,80 55,40 50,88 60,03 71,26 82,57 67,82 Beloso 91,39 67,03 102,94 82,84 70,20 49,13 40,57 44,19 31,65 31,04 Tigawaja 30,55 24,18 37,82 19,67 20,48 14,18 21,27 3,26 0,25 Kuro 7,15 8,70 12,18 4,69 3,84 0,90 0,90 1,92 Pari 43,90 17,14 18,33 14,64 9,45 16,13 23,93 11,73 8,07 16,70 Cumi 10,16 5,93 34,56 9,86 17,49 14,17 28,81 26,38 28,36 44,33 Udang 2,11 2,70 5,14 1,33 1,18 2,50 1,13 0,24 3,80 Simping Terinasi 67,85 74,66 85,19 115,35 48,35 41,88 56,97 28,01 31,58 13,15 Ceplis 4,08 2,99 Rebon 3,70 6,00 Lainnya 503,45 818,98 1246,61 827,92 820,10 427,92 268,25 147,15 198,10 151,02 Jumlah 1575,13 1830,82 1778,13 1206,36 1173,34 746,29 605,68 429,02 489,47 447,70 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pekalongan 2010

5.3.3 Proses Pelelangan Ikan di TPI Wonokerto

Pelelangan ikan di TPI Wonokerto dimulai pukul 13.00-16.00 WIB. Sehingga sebelum waktu tersebut TPI Wonokerto terlihat sepi dan belum begitu ramai oleh aktivitas nelayan. Nelayan yang mendarat sebelum waktu pelelangan akan menyiapkan hasil tangkapan mereka ke dalam keranjang-keranjang yang nantinya akan ditimbang oleh petugas TPI. Saat memasukkan ikan ke dalam keranjang, nelayan akan memilah ikan sesuai dengan jenis ikan karena satu alat tangkap, misal gemplo tidak hanya dapat menangkap satu jenis ikan, namun dapat menangkap beberapa jenis ikan. 48 Setelah ikan ditimbang oleh petugas TPI, nelayan akan diberikan nomor urut lelang ikan. Proses pelelangan dilakukan oleh Juru Tawar dari petugas TPI. Juru Tawar akan menawarkan hasil tangkapn nelayan kepada bakul yang sudah siap membeli hasil tangkapan nelayan. Ketika harga ikan didapatkan, bakul akan menerima karcis lelang dari petugas TPI yang berguna untuk menandai bakul. Kemudian bakul harus segera membayar ikan hasil tangkapan ke Juru Bayar sebelum mengambil ikan hasil lelang. Setelah selesai lelang, nelayan yang menjual hasil tangkapannya di TPI menuju Juru Bayar untuk mengambil uang hasil tangkapan dengan membawa nomor urut lelang. Nelayan yang menerima hasil tangkapan tidak seratus persen menerima hasil penjualan ikan, karena harus dipotong 3 dari hasil penjualan. Potongan 3 dari hasil penjualan tangkapan ikan nelayan berdasarkan Peraturan Daerah Perda Propinsi Jawa Tengah No. 3 Tahun 2000, dimana dalam pelaksanaannya, TPI menarik retribusi sebesar 5 yang berasal dari potongan sebesar 3 dikenakan kepada nelayan dan 2 dikenakan kepada bakul pedagang dengan rincian sebagai berikut : 1. Dana paceklik nelayan : 0,50 2. Dana asuransi nelayan : 0,15 3. Biaya lelang : 0,80 4. Perawatan PPI TPI : 0,10 5. Pengembangan PUSKUD MINA : 0,10 6. Tabungan nelayan : 0,50 7. Pengembangan KUD Mina : 0,30 8. Dana kecelakaan di laut : 0,45 49 9. Pemerintah Propinsi : 0,90 10. Pemerintah Kabupaten : 0,95 Nelayan akan menerima Surat Permintaan Uang SPU pada setiap melakukan pelelangan di TPI yang dapat digunakan setiap akhir tahun, biasanya sebelum lebaran untuk mengambil uang simpanan atau tabungan nelayan yang disisihkan dari hasil penjualan sebesar 0,50. Sehingga, nelayan harus menyimpan SPU setiap kali melakukan lelang agar dapat mengambil uang tabungan tersebut. 50

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1

Karakteristik Responden Responden dalam penelitian adalah nelayan yang menangkap ikan atau beroperasi di perairan sekitar Kabupaten Pekalongan dan menjadikan TPI Wonokerto menjadi satu-satunya tempat berlabuh dan mendaratkan ikan hasil tangkapan. Responden yang ditemui oleh penelitian sebanyak 34 responden yang bertempat tinggal di Kecamatan Wonokerto, yang meliputi Desa Wonokerto Kulon, Desa Wonokerto Wetan, Desa Api Api, Desa Pecakaran, dan Desa Tratebang. Namun, sebagian responden berasal dari Desa Api Api. Responden juga merupakan nelayan yang menangkap ikan dengan menggunakan Payang Gemplo dan tangkapan utamanya adalah ikan teri nasi. Berdasarkan hasil wawancara responden, didapatkan karakteristik responden berdasarkan umur responden, pengalaman menjadi nelayan, trip rata- rata per tahun, jumlah tanggungan anak, dan pendidikan responden. Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan umur responden yang memiliki presentase tertinggi adalah umur yang berkisar antara 51-61 tahun, yaitu sebesar 38, sedangkan karakteristik responden berdasarkan pengalaman menjadi nelayan presentase tertinggi berkisar antara 31-40 tahun, yaitu sebesar 38. Rata- rata trip per tahun yang dilakukan responden adalah 160-170 trip, 171-180 trip, 181-190 trip, 191-200 trip, dan 201-210 trip, dengan trip sebanyak 191-200 trip per tahun yang memiliki presentasi tertinggi, yaitu 41. Pada Tabel 9 juga dapat dilihat bahwa rata-rata responden memiliki pendidikan sampai Sekolah Dasar SD dengan presentase sebanyak 88 dan rata-rata memiliki tanggungan lebih dari 3 anak.