Pendugaan Biaya Penangkapan Trip dengan Pemberian Subsidi

75

6.8.1 Pendugaan Biaya Penangkapan Trip dengan Pemberian Subsidi

Solar Pemberian subsidi solar untuk nelayan TPI Wonokerto ini dalam bentuk pembangunan SPDN, sehingga mengurangi biaya nelayan untuk membeli solar ke SPDN di luar Wonokerto ataupun membeli solar di pengecer yang tentunya lebih mahal. Sebelum adanya pembangunan SPDN di TPI Wonokerto, nelayan TPI Wonokerto harus membeli solar ke SPDN di luar wilayah Wonokerto, yaitu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum SPBU Wiradesa. Nelayan yang membeli solar ke SPBU Wiradesa terbebani dengan biaya tambahan berupa biaya transportasi menuju SPBU Wiradesa untuk membeli solar dan biaya charge tiap jirigen sebesar Rp 3.000,00 –Rp 5.000,00. Namun, hampir seluruh nelayan payang gemplo yang menjadi responden lebih memilih membeli solar melalui pengecer daripada harus membeli ke SPBU Wiradesa. Biaya pembelian solar melalui pengecer lebih dipilih oleh nelayan payang gemplo karena tempat atau toko pengecer lebih dekat dengan tempat labuh kapal fishing base, sehingga memudahkan nelayan untuk mengangkut solar ke kapal. Setiap kali melaut satu kali trip, nelayan payang gemplo membutuhkan solar rata-rata 15-30 liter dan jika harus membeli solar di pengecer nelayan harus mengeluarkan biaya Rp 5.000,00 per liternya. Namun, jika nelayan membeli solar di SPDN Wonokerto yang dekat dengan tempat labuh kapal, nelayan hanya mengeluarkan biaya Rp 4.500,00 per liter solar. Sehingga nelayan harus mengeluarkan biaya tambahan karena membeli solar di pengecer sebesar Rp 7.500,00 hingga Rp 15.000,00 per trip. SPDN Wonokerto yang sengaja dibangun di kompleks TPI Wonokerto bertujuan untuk memudahkan nelayan dalam pengisian bahan bakar solar. 76 Artinya, dengan dibangunnya SPDN di kompleks TPI Wonokerto dapat menghemat biaya penangkapan per trip sebesar Rp 7.500,00 hingga Rp 15.000,00. Penghematan biaya penangkapan ini diduga akan menyebabkan perubahan pada effort, hasil tangkapan, dan rente ekonomi keuntungan nelayan payang gemplo pada kondisi awal analisis bioekonomi sebelum dikenakan simulasi pemberian subsidi solar yang dapat dilihat pada Tabel 26. Simulasi pengenaan pemberian subsidi solar pada penelitian ini diduga akan menyebabkan pengurangan biaya penangkapan per trip sebesar Rp 10.000,00 dengan kebutuhan solar rata-rata responden sebesar 20 liter setiap kali trip . Sehingga biaya total rata-rata per trip yang awalnya sebesar Rp 269.132,14 per trip menjadi Rp 259.132,14 per trip. Hasil pendugaan nilai parameter biologi dan ekonomi setelah pengenaan pemberian subsidi dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Nilai Parameter Biologi dan Parameter Ekonomi Ikan Teri Nasi Setelah Pengenaan Subsidi Solar Parameter Biologi dan Ekonomi Nilai Sebelum Subsidi Nilai Setelah Subsidi Laju Pertumbuhan Alami r 0,9180670 0,9180670 Koefisien Kemampuan Tangkap q 0,0001331 0,0001331 Daya Dukung Lingkungan K 349,5568075 349,5568075 Harga Ikan p RpTon 17.696.327,75 17.696.327,75 Biaya c RpTrip 269.132,14 259.132,14 Sumber : Hasil Analisis Data 2011

6.8.2 Analisis Bioekonomi Sebelum dan Setelah Pemberian Subsidi Solar