terdapat dalam sebuah produk media massa, khususnya film dengan menggunakan analisis semiotik.
E. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur bagian dan hubungannya atau bagaimana bagian-bagian berfungsi
perilaku yang di dalamnya ada konteks khusus atau dimensi waktu. Harmon mendefinisikan paradigma sebagai cara mendasar untuk mempersepsi,
berfikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang visi realitas.
13
Paradigma pada penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, yang memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang holistikutuh,
kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif reciprocal. Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek yang
alamiah adalah obyek yang tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut.
14
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah,
13
Lexy, J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h.49
14
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D Bandung: Penerbit Alfabeta, 2009,h.8
dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat
induktifkualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
15
Sedangkan menurut Denzin dan Lincoln dalam Moleong 2007 menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan
latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
16
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotika. Semiotika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari tanda sign.
Selain itu semiotika membedah hubungan antara tanda, simbol, dan makna. Teori semiotika yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep semiotika
Roland Barthes. Dalam konsep Roland Barthes, tingkatan makna terbagi menjadi tiga.
Yang pertama adalah Denotasi, Konotasi, dan Mitos. Denotasi adalah penafsiran lambang-lambang makna terhadap realitas objek. Kemudian
makna konotasi atau pemaknaan tataran ke-dua, adalah pemaknaan yang dibangun di atas sistem lain yang telah ada. Pemaknaan ini bersifat subjektif,
tentunya terkait dengan nilai-nilai budaya yang terdapat dalam presepsi
15
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D Bandung: Penerbit Alfabeta, 2009, h.9
16
Lexy, J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h. 5