Langkah-langkah dalam komunikasi dokter-pasien

Level 3 : Dokter menghargai pendapat pasien - “Anda bilang Anda sangat stres datang ke sini? Apa Anda mau menceritakan lebih jauh apa yang membuat Anda stres?” Level 4 : Dokter mengkonfirmasi kepada pasien - “Anda sepertinya sangat sibuk, saya mengerti seberapa besar usaha Anda untuk menyempatkan berolah raga” Level 5 : Dokter berbagi perasaan dan pengalaman sharing feelings and experience dengan pasien. - “Ya, saya mengerti hal ini dapat mengkhawatirkan Anda berdua. Beberapa pasien pernah mengalami aborsi spontan, kemudian setelah kehamilan berikutnya mereka sangat, sangat, khawatir” Empati pada level 3 sampai 5 merupakan pengenalan dokter terhadap sudut pandang pasien tentang penyakitnya, secara eksplisit.

2.4.3. Langkah-langkah dalam komunikasi dokter-pasien

Dalam konseling yang juga diterapkan dalam komunikasi dokter-pasien yang baik dan benar dikenal adanya GATHER, singkatan dari Greet-Ask-Tell-Help-Explain- Return dengan pengertian sebagai berikut: - Greet memberi salam Memberi salam kepada pasien di awal pertemuan akan menciptakan hubungan yang baik. Berilah salam dengan ramah kepada tiap pasien pada saat dia datang. Katakan kepada pasien hal-hal yang diharapkan selama pertemuan tersebut dan yakinkan bahwa setiap pasien mempunyai privacy dan kerahasiaannya akan dijaga. - Ask bertanya Langkah berikutnya adalah bertanya, melalui pertanyaan tersebut dokter dapat membantu pasien untuk menyatakan keinginan dan kebutuhannya serta mengekspresikan perasaannya. Cara bertanya yang efektif yaitu: • Gunakan nada suara yang menunjukkan minat, perhatian dan keramahan. • Gunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh pasien. • Ajukan satu pertanyaan dan tunggu jawabannya dengan penuh perhatian. • Ajukan pertanyaan yang dapat membantu pasien untuk menyampaikan kebutuhan-kebutuhannya. • Gunakan kata-kata seperti “lalu?”, “dan”, “oh?”. Karena kata-kata tersebut dapat meningkatkan keinginan pasien untuk lebih banyak bicara. Universitas Sumatra Utara Gambar 1 Jendela Johari Diketahui oleh diri sendiri Tidak Diketahui oleh diri sendiri Diketahui oleh orang lain Tidak diketahui oleh orang lain Berdasarkan konsep tersebut, tingkah laku manusia dapat digambarkan secara skematis seperti terlihat pada skema di atas. - Bidang I, yakni Bidang Terbuka Open Area menunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seseorang disadari sepenuhnya oleh yang bersangkutan, juga oleh orang lain, yang berarti terdapat keterbukaan, dengan lain perkataan tidak ada yang disembunyikan kepada orang lain. - Bidang II, yakni Bidang Buta Blind Area menggambarkan bahwa kegiatan seseorang diketahui oleh orang lain, tetapi dirinya sendiri tidak menyadari apa yang ia lakukan. - Bidang III, yakni Bidang Tersembunyi Hidden Area yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seseorang disadari sepenuhnya olehnya, tetapi tidak dapat diketahui oleh orang lain. Ini berarti bahwa orang seperti itu bersikap tertutup. - Bidang IV, adalah Bidang Tak Dikenal Unknown Area. Bidang ini menggambarkan bahwa tingkah laku seseorang tidak disadari oleh dirinya sendiri dan tidak diketahui oleh orang lain.

2.4 Komunikasi Dokter dan Pasien