Motivasi Belajar KAJIAN TEORITIK
Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern kesiapsiagaan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan
mendesak. Menurut Sudirman 1986 : 73-74, motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yan ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian ini
mengandung tiga elemen penting, adalah sebagai berikut. a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological”
yang ada pada organisme manusia. Oleh karena menyangkut perubahan energi manusia walaupun motivasi itu muncul dari dalam
diri manusia, maka penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau “feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan
kejiwaan, afeksi, dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan.
Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemunculannya karena terangsang atau terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.
Motivasi adalah usaha untuk meningkatkan kegiatan dalam mencapai sesuatu tujuan. Motivasi itu berlaku untuk semua kegiatan
termasuk kegiatan belajar. Jadi jika dikatakan motivasi belajar, maksudnya adalah mendorong atau memberi semangat kepada individu yang
melakukan kegiatan belajar, agar lebih giat belajar sehingga prestasinya meningkat menjadi lebih baik.
Motivasi belajar juga dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek
belajar itu dapat tercapai. 2. Fungsi Motivasi
Dalam proses belajar mengajar, motivasi itu amat penting tidak hanya bagi peserta didik tapi juga penting bagi guru, dosen maupun
karyawan sekolah. Fudyartanto 2002 : 258 mengemukakan secara umum beberapa fungsi motivasi, adalah sebagai berikut.
a. Motif Menggerakkan dan Mengatur Tingkah Laku Manusia Keadaan motif digambarkan sebagai pembimbing, pengarah, dan
pengorientasi tujuan. Bahwa pada tingkah laku yang bermotif, bergerak dalam satu arah khusus spesifik. Tingkah laku itu tentu
bermaksud dan berketekunan, berkegigihan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Motif Sebagai Penyeleksi Tingkah Laku Dengan adanya motif maka tingkah laku manusia tidak
membuyar tanpa arah, tetapi terarah kepada tujuan yang terseleksi, yang menyiapkan individu itu sendiri. Misalnya: siswa yang ingin
lulus ujian, maka ia berkonsentrasi pada cara-cara yang terseleksi untuk mencapai tujuan tersebut.
c. Motif Memberi Energi dan Menahan Tingkah Laku Motif sebagai alasan predisposisi perbuatan, berarti menjadi
tenaga dorong dan peningkatan tenaga sehingga terjadilah perbuatan yang nampak organisme. Motif juga berfungsi untuk mempertahankan
agar perbuatan itu adalah minat yang berlangsung lama. Energi psikis yang disediakan tergantung dari besar kecilnya motif. Jika motif itu
kuat maka akan tersedia yang besar dan begitu juga sebaliknya. 3. Teori Motivasi
a. Teori Aktualisasi Diri dari Maslow Abraham Maslo w 1908-1970 adalah seorang psikolog humanis.
Ia percaya bahwa manusia dapat bekerja ke arah kehidupan yang lebih baik. Ia menegaskan bahwa kebutuhan-kebutuhan tertata secara
hierarkis. Jika kebutuhan dasar terpenuhi, maka timbul kebutuhan yang lebih tinggi dan seterusnya Fudyartanto, 2002 : 270. Menurutnya
kebutuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok: 1. Kebutuhan metabolisme defisit needs, yaitu kebutuhan fisiologis,
misalnya lapar dan haus. Jika ini sudah terpenuhi akan mencapai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lainnya, misalnya rasa aman, cinta, kebersamaan, dan penonjolan diri.
2. Kebutuhan tumbuh self actualization, Maslow menolak anggapan psikolog bahwa manusia itu egois, jahat, dan anti sosial. Ia percaya
bahwa ada tingkatan kemanusiaan.
Gambar 2.1 Keterangan :
1. Fisiologi 2. Ketentraman
3. Kebersamaan 4. Penonjolan Diri
5. Aktualisasi Diri b. Teori Motivasi Berprestasi
Dikemukakan oleh David C. McClelled dari University Harvard, USA Fudyartanto, 2002 : 278. Menurutnya manusia itu satu sama
lain mempunyai motif yang berbeda-beda. Pengembangan motif prestasi dipengaruhi oleh sejumlah variabel. Di rumah, sekolah, dan
5 4
3 2
1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masyarakat rumah keluarga memegang peranan penting pada awal perkembangan motif dan sikap anak. Harapan dan bimbingan orang
tua pada anak-anak mengembangkan kebutuhan prestasi yang lebih tinggi. Demikian juga masyarakat dengan pandangan hidupnya
mempunyai peranan penting dalam perkembangan motif prestasi. Sekolah akan membantu mengembangkan perkembangan kepribadian
anak menuju sikap yang positif. Salah satu cara guru dalam membimbing perkembangan anak adalah melalui cerita-cerita tentang
orang-orang besar yang berhasil dalam perjuangan hidupnya. Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan kepada anak betapa pentingnya
motif prestasi. c. Teori Motivasi Belajar
Teori motivasi belajar didasarkan pada teori belajar koneksionisme S-R dan teori belajar kognitif Fudyartanto, 2002 :
285. Menurut teori belajar koneksionisme S-R manusia sebagai mesin yang dikendalikan oleh prinsip-prinsip tetap dan motivasi tingkah laku
berasal dari dorongan fisiologis. Motivasi adalah suatu dorongan untuk berbuat yang dihasilkan dari stimulus-stimulus dapat dari luar atau dari
diri manusia sendiri. Teori S-R menekankan pentingnya pengalaman masa lalu untuk menjelaskan sebab tingkah laku sekarang. Konsep
motivasi berbeda dengan konsep motivasi menurut S-R. menurut teori kognitif motivasi timbul dari situasi yang diciptakan dengan
keseimbangan dalam medan hidup individu. Semua tingkah laku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mempunyai arah dan tujuan. Ketika individu pergi ke suatu tujuan diganggu oleh hambatan suatu tegangan diciptakan bahwa individu
mencoba memindahkan. Melepaskan tegangan dengan mencapai tujuan inilah permotivasian, teori kognitif mementingkan pada
pengalaman sekarang masa kini. Ini adalah merupakan pendekatan situasional pada motivasi tingkah laku.