Deskripsi Data ANALISIS DAN PEMBAHASAN
belajar siswa = 130,00 dan modus motivasi belajar siswa = 122,00. Berikut ini disajikan tabel kategori dan interprestasi variabel
motivasi belajar siswa berdasarkan PAP Tipe II Masidjo, 1995: 157 – 160.
Tabel 5.1 Kategori dan Interprestasi Variabel Motivasi Belajar Siswa
No. Interval
Frek. Frek.Relatif
Interprestasi 1.
136 – 160 11
35,48 Sangat Tinggi
2. 116 – 135
17 54,84
Tinggi
3. 104 – 115
3 9,68
Sedang 4.
91 – 103 Rendah
5. ≤
91 Sangat Rendah
Total 31
100,00
Hasil perhitungan pengkategorian motivasi belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 7, halaman 111. Berdasarkan tabel di atas
terlihat bahwa ada 11 orang siswa atau 35,48 yang mempunyai motivasi belajar sangat tinggi, 17 orang siswa atau 54,84 yang
mempunyai motivasi belajar tinggi, 3 orang siswa atau 9,68 yang memp unyai motivasi belajar sedang, 0 orang siswa atau 0 yang
mempunya i motivasi belajar rendah, dan 0 orang siswa atau 0 yang mempunyai motivasi belajar sangat rendah. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi yaitu sebanyak 17 orang siswa atau
54,84. Hal ini diduk ung oleh hasil perhitungan mean motivasi belajar siswa = 130,32, median motivasi belajar siswa = 130,00
dan modus motivasi belajar siswa = 122,00 yang berada pada interval antara 116 – 135.
2. Data tentang motivasi belajar siswa di kelas X-1 yang menggunakan pendekatan Learning Community diperoleh nilai
mean motivasi belajar siswa = 134,48, median motivasi belajar siswa = 134,00 dan modus motivasi belajar 125,00. Berikut ini
disajikan tabel kategori dan interprestasi variabel motivasi belajar siswa berdasarkan PAP Tipe II Masidjo, 1995: 157 – 160.
Tabel 5.2 Kategori dan Interprestasi Variabel Motivasi Belajar Siswa
No. Interval
Frek. Frek.Relatif
Interprestasi 1.
136 – 160 13
41,94 Sangat Tinggi
2. 116 – 135
18 58,06
Tinggi
3. 104 – 115
Sedang 4.
91 – 103 Rendah
5. ≤
91 Sangat Rendah
Total 31
100,00
Hasil perhitungan pengkategorian motivasi belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 7, halaman 112. Berdasarkan tabel di atas
terlihat bahwa ada 13 orang siswa atau 41,94 yang mempunyai motitasi belajar sangat tinggi, 18 orang siswa atau 58,06 yang
mempunyai motivasi belajar tinggi, 0 orang siswa atau 0 yang mempunyai motivasi belajar sedang, 0 orang siswa atau 0 yang
mempunyai motivasi belajar rendah, dan 0 orang siswa atau 0 yang mempunyai motivasi belajar sangat rendah. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
motivasi belajar yang tinggi yaitu sebanyak 18 orang siswa atau 58,06. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean motivasi
belajar siswa = 134,48, median motivasi belajar siswa = 134,00 dan modus motivasi belajar 125,00 yang berada pada interval
antara 116 – 135. b. Pada kondisi Akhir
1. Data tentang motivasi belajar siswa di kelas X-2 yang tidak menggunakan pendekatan Learning Community diperoleh nilai
mean motivasi belajar siswa = 128,45, median motivasi belajar siswa = 127,00 dan modus motivasi belajar siswa = 122,00.
Berikut ini disajikan tabel kategori dan interprestasi variabel motivasi belajar siswa berdasarkan PAP Tipe II Masidjo, 1995:
157 – 160.
Tabel 5.3 Kategori dan Interprestasi Variabel Motivasi Belajar Siswa
No. Interval
Frek. Frek.Relatif
Interprestasi 1.
136 – 160 8
25,80 Sangat Tinggi
2. 116 – 135
20 64,52
Tinggi
3. 104 – 115
3 9,68
Sedang 4.
91 – 103 Rendah
5. ≤
91 Sangat Rendah
Total 31
100,00
Hasil perhitungan pengkategorian motivasi belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 7, halaman 113. Berdasarkan tabel di atas
terlihat bahwa ada 8 orang siswa atau 25,80 yang mempunyai prestasi belajar sangat tinggi, 20 orang siswa atau 64,52 yang
mempunyai motivasi belajar tinggi, 3 orang siswa atau 9,68 yang memp unyai motivasi belajar sedang, 0 orang siswa atau 0 yang
mempunyai motivasi belajar rendah, dan 0 orang siswa atau 0 yang mempunyai motivasi belajar sangat rendah. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi yaitu sebanyak 20 orang siswa atau
64,52. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean motivasi belajar siswa = 128,45, median motivasi belajar siswa = 127,00
dan modus motivasi belajar siswa = 122,00 yang berada pada interval antara 116 – 135.
2. Data tentang motivasi belajar siswa di kelas X-1 yang menggunakan pendekatan Learning Community diperoleh nilai
mean motivasi belajar siswa = 140,48, median motivasi belajar siswa = 142,00 dan modus motivasi belajar siswa = 145,00.
Berikut ini disajikan tabel kategori dan interprestasi variabel motivasi belajar siswa berdasarkan PAP Tipe II Masidjo, 1995:
157 – 160.
Tabel 5.4 Kategori dan Interprestasi Variabel Motivasi Belajar Siswa
No. Interval
Frek. Frek.Relatif
Interprestasi 1.
136 – 160 20
64,52 Sangat Tinggi
2. 116 – 135
11 35,48
Tinggi 3.
104 – 115 Sedang
4. 91 – 103
Rendah 5.
≤ 91
Sangat Rendah
Total 31
100,00 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil perhitungan pengkategorian motivasi belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 7, halaman 114. Berdasarkan tabel di atas
terlihat bahwa ada 20 orang siswa atau 64,52 yang mempunyai motivasi belajar sangat tinggi, 11 orang siswa atau 35,48 yang
mempunyai motivasi belajar tinggi, 0 orang siswa atau 0 yang mempunyai motivasi belajar sedang, 0 orang siswa atau 0 yang
mempunya i motivasi belajar rendah, dan 0 orang siswa atau 0 yang mempunyai motivasi belajar sangat rendah. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai motivasi belajar yang sangat tinggi yaitu sebanyak 20 orang siswa
atau 64,52. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean motivasi belajar siswa = 140,00, median motivasi belajar siswa =
142,00 dan modus motivasi belajar 145,00 yang berada pada interval 136 - 160.
2. Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan data tentang variabel prestasi belajar siswa yang diolah
dengan bantuan program SPSS, diketahui bahwa skor data tertinggi untuk variabel prestasi belajar siswa melalui nilai pre-test sebesar 100 dan skor
data terendah untuk variabel prestasi belajar siswa melalui nilai pre-test sebesar 0. sedangkan skor data tertinggi untuk variabel prestasi belajar
siswa melalui nilai post-test sebesar 100 dan skor data terendah untuk variabel prestasi belajar siswa melalui nilai post-test sebesar 0. Hasil
perhitungan data sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Pre-Test 1. Data tentang prestasi belajar siswa di kelas X-2 yang tidak
menggunakan pendekatan Learning Community diperoleh nilai mean prestasi belajar siswa = 68,18, median prestasi belajar siswa
= 75,00 dan modus prestasi belajar siswa = 75,00. Berikut ini disajikan tabel kategori dan interprestasi variabel prestasi belajar
siswa berdasarkan PAP Tipe II Masidjo, 1995: 157 – 160.
Tabel 5.5 Kategori dan Interprestasi Variabel Prestasi Belajar Siswa
No. Interval
Frek. Frek.Relatif
Interprestasi 1.
81 – 100 6
18,18 Sangat Tinggi
2. 66 – 80
17 51,51
Tinggi
3. 56 – 65
5 15,15
Sedang 4.
46 – 55 2
6,06 Rendah
5. ≤
46 3
9,09 Sangat Rendah
Total 33
100,00
Hasil perhitungan pengkategorian prestasi belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 7, halaman 115. Berdasarkan tabel di atas
terlihat bahwa ada 6 orang siswa atau 18,18 yang mempunyai prestasi belajar sangat tinggi, 17 orang siswa atau 51,51 yang
memp unyai prestasi belajar tinggi, 5 orang siswa atau 15,15 yang mempunyai prestasi belajar sedang, 2 orang siswa atau 6,06 yang
mempunyai prestasi belajar rendah, dan 3 orang siswa atau 9,09 yang mempunya i prestasi belajar sangat rendah. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai prestasi belajar yang tinggi yaitu sebanyak 17 orang siswa atau
51,51. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean prestasi belajar siswa = 68,18, median prestasi belajar siswa = 75,00 dan
modus prestasi belajar siswa = 75,00 yang berada pada interval antara 66 - 80.
2. Data tentang prestasi belajar siswa di kelas X-1 yang menggunakan pendekatan Learning Community diperoleh nilai
mean prestasi belajar siswa = 68,03, median prestasi belajar siswa = 75,00 dan modus prestasi belajar siswa = 75,00. Berikut ini
disajikan tabel kategori dan interprestasi variabel prestasi belajar siswa berdasarkan PAP Tipe II Masidjo, 1995: 157 – 160.
Tabel 5.6 Kategori dan Interprestasi Variabel Prestasi Belajar Siswa
No. Interval
Frek. Frek.Relatif
Interprestasi 1.
81 – 100 6
18,18 Sangat Tinggi
2. 66 – 80
16 48,48
Tinggi
3. 56 – 65
5 15,15
Sedang 4.
46 – 55 2
6,06 Rendah
5. ≤
46 4
12,12 Sangat Rendah
Total 33
100,00
Hasil perhitungan pengkategorian prestasi belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 7, halaman 115. Berdasarkan tabel di atas
terlihat bahwa ada 6 orang siswa atau 18,18 yang mempunyai prestasi belajar sangat tinggi, 16 orang siswa atau 48,48 yang
mempunyai prestasi belajar tinggi, 5 orang siswa atau 15,15 yang mempunyai prestasi belajar sedang, 2 orang siswa atau 6,06 yang
mempunya i prestasi belajar rendah, dan 4 orang siswa atau 12,12 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang mempunyai prestasi belajar sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai
prestasi belajar yang tinggi yaitu sebanyak 16 orang siswa atau 48,48. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean prestasi
belajar siswa = 68,03, median prestasi belajar siswa = 75,00 dan modus prestasi belajar siswa = 75,00 yang berada pada interval
66 – 80. b. Post-Test
1. Data tentang prestasi belajar siswa di kelas X-2 yang tidak menggunakan pendekatan Learning Community diperoleh nilai
mean prestasi belajar siswa = 67,70, median prestasi belajar siswa = 74,00 dan modus prestasi belajar siswa = 74,00. Berikut ini
disajikan tabel kategori dan interprestasi variabel prestasi belajar siswa berdasarkan PAP Tipe II Masidjo, 1995: 157 – 160.
Tabel 5.7 Kategori dan Interprestasi Variabel Prestasi Belajar Siswa
No. Interval
Frek. Frek.Relatif
Interprestasi 1.
81 – 100 7
21,21 Sangat Tinggi
2. 66 – 80
18 54,54
Tinggi
3. 56 – 65
4 12,12
Sedang 4.
46 – 55 1
3,03 Rendah
5. ≤
46 3
9,09 Sangat Rendah
Total 33
100,00
Hasil perhitungan pengkategorian prestasi belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 7, halaman 116. Berdasarkan tabel di atas
terlihat bahwa ada 7 orang siswa atau 21,21 yang mempunyai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
prestasi belajar sangat tinggi, 18 orang siswa atau 54,54 yang mempunyai prestasi belajar tinggi, 4 orang siswa atau 12,12 yang
mempunyai prestasi belajar sedang, 1 orang siswa atau 3,03 yang mempunyai prestasi belajar rendah, dan 3 orang siswa atau 9,09
yang mempunyai prestasi belajar sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai
prestasi belajar yang tinggi yaitu sebanyak 17 orang siswa atau 51,51. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean prestasi
belajar siswa = 66,30, median prestasi belajar siswa = 72,00 dan modus prestasi belajar siswa = 72,00 yang berada pada interval
antara 66 - 80. 2. Data tentang prestasi belajar siswa di kelas X-1 yang
menggunakan pendekatan Learning Community diperoleh nilai mean prestasi belajar siswa = 74,30, median prestasi belajar siswa
= 80,00 dan modus prestasi belajar siswa = 86,00. Berikut ini disajikan tabel kategori dan interprestasi variabel prestasi belajar
siswa berdasarkan PAP Tipe II Masidjo, 1995: 157 – 160.
Tabel 5.8 Kategori dan Interprestasi Variabel Prestasi Belajar Siswa
No. Interval
Frek. Frek.Relatif
Interprestasi 1.
81 – 100 15
45,45 Sangat Tinggi
2. 66 – 80
13 39,39
Tinggi 3.
56 – 65 2
6,06 Sedang
4. 46 – 55
1 3,03
Rendah 5.
≤ 46
2 6,06
Sangat Rendah Total
33 100,00
Hasil perhitungan pengkategorian prestasi belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 7, halaman 117. Berdasarkan tabel di atas
terlihat bahwa ada 15 orang siswa atau 45,45 yang mempunyai prestasi belajar sangat tinggi, 13 orang siswa atau 39,39
memp unyai prestasi belajar tinggi, 2 orang siswa atau 6,06 mempunyai prestasi belajar sedang, 1 orang siswa atau 3,03
mempunyai prestasi belajar rendah, dan 2 orang siswa atau 6,06 mempunyai prestasi belajar sangat rendah. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai prestasi belajar yang sangat tinggi yaitu sebanyak 15 orang siswa atau
45,45. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan mean prestasi belajar siswa = 74,30, median prestasi belajar siswa = 80,00 dan
modus prestasi belajar 86,00 yang berada pada interval 81 – 100.