3.8.1 Pengembangan Model Teoritis
Dalam langkah pengembangan model teoritis, hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan serangkaian eksploitasi ilmiah melalui telah pustaka
guna mendapatkan justifikasi atas model teoritis yang akan dikembangkan. SEM digunakan bukan untuk menghasilkan sebuah model, tetapi digunakan untuk
mengkonfirmasi model teoritis tersebut melalui data empirik.
3.8.2 Pengembangan Path Diagram
Dalam langkah kedua ini, model teoritis yang telah dibangun pada tahap pertama akan digambarkan dalam sebuah path diagram, yang akan mempermudah
untuk melihat hubungan-hubungan kausalitas yang ingin diuji. Pada path diagram, hubungan antar konstruk akan dinyatakan melalui anak panah. Anak panah yang
lurus menunjukkan sebuah hubungan kausal yang langsung antara satu konstruk dengan konstruk lainnya. Sedangkan garis-garis lengkung antara konstruk dengan
anak panah pada setiap ujungnya menunjukkan korelasi antara konstruk-konstruk yang dibangun dalam path diagram yang dapat dibedakan dalam dua kelompok,
sebagai berikut : 1. Konstruk Eksogen Exogenus Constructs
Konstruk eksogen disebut juga sebagai source variables atau independent variables yang tidak diprediksi oleh variabel yang lain dalam model.
2. Kontruk Endogen Endogenous Constructs Konstruk endogen merupakan faktor-faktor yang diprediksi oleh satu atau
beberapa konstruk endogen lainnya, tetapi konstruk eksogen hanya dapat berhubungan kausal dengan konstruk endogen. Berdasarkan pijakan teoritis
Universita Sumatera Utara
yang cukup, seorang peneliti akan menentukan mana yang akan diperlakukan sebagai konstruk endogen dan mana sebagai variabel eksogen. Hubungan-
hubungan kausalitas yang ingin diuji Pada path diagram dapat dilihat pada Gambar 3.1:
X
11
Bukti Fisik
Kehandalan
Ketanggapan Kepuasan
Jaminan X
12
X
33
X
32
X
31
X
23
X
22
X
21
X
13
X
41
X
42
X
43
Empati X
53
X
52
X
51
X
44
X
45
Loyalitas Z
12
Z
11
Z
13
Y
22
Y
21
Y
23
X
14
X
15
Y
23
Gambar 3.1 Path Diagram
3.8.3 Konversi Diagram Jalur ke dalam Persamaan.
Setelah teori atau model teoritis dikembangkan dan digambarkan dalam sebuah diagram jalur, peneliti dapat mulai mengkonversi spesifikasi model tersebut
ke dalam rangkaian persamaan.
Universita Sumatera Utara
Persamaan yang akan dibangun akan terdiri dari: 1. Persamaan-persamaan struktural structural equations.
Persamaan ini dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai konstruk.
Persamaan struktural pada dasarnya dibangun dengan pedoman berikut ini:
Variabel Endogen = Variabel Eksogen + Variabel Endogen + Error
2. Persamaan spesifikasi model pengukuran measurement model. Pada spesifikasi itu peneliti menetukan variabel dalam mengukur konstruk,
serta menentukan serangkaian matriks yang menunjukkan korelasi yang dihipotesakan antar konstruk atau variabel.
Measurement Model:
Rekomendasi
= β Loyalitas + є
Resistensi terhadap bujukan bank lain
= β Loyalitas + є
Pembelian ulang
= β Loyalitas + є
Word Of Mouth
= β Loyalitas + є
Pelayanan sesuai kebutuhan
= β Kepuasan + є
Kesesuaian harapan yang diberikan
= β Kepuasan + є
Fasilitas yang diberikan
= β Kepuasan + є Media transaksi
= β Bukti Fisik + є
Ruang tunggu yang nyaman
= β Bukti Fisik + є
Parkir yang memadai
= β Bukti Fisik + є
Kebersihan Gedung
= β Bukti Fisik + є
Berpenampilan rapi
= β Bukti Fisik + є
Keandalan dalam menangani transaksi
= β Kehandalan + є
Keandalan dalam pengadministrasian dokumen
= β Kehandalan + є
Keandalan dalam menyelesaikan keluhan nasabah
= β Kehandalan + є
Senantiasa mempersiapkan administrasi
= β Ketanggapan + є
Kesediaanmembantukesulitan nasabah
= β Ketanggapan + є
Kejelasan memberikan informasi
= β Ketanggapan + є
Karyawan mampu menanamkankepercayaan
= β Jaminan + є
Adanya jaminan keamanan
= β Jaminan + є
KompetensipengetahuanKaryawan
= β Jaminan + є
Karyawan memahami kebutuhan nasabah
= β Empati + є Loyalitas
= β Bukti Fisik + β Kehandalan + β Ketanggapan
+
Jaminan + β Empati +β Kepuasan+
є
Universita Sumatera Utara
Perhatian secara individual
= β Empati + є
Ada kesungguhanpelayanan
= β Empati + є
3.8.4 Memilih Matriks Input dan Estimasi Model