Perilaku Seksual Perilaku Seksual Anak

51 menaruh benda ke dalam vagina atau anus 52 mencium orang dewasa yang tidak dikenal 53 malu ketika melihat orang berciuman 54 sangat senang dengan laki-laki dewasa 55 berbicara dengan centil menggoda 56 mencium anak lain 57 ingin menonton acara yang seronok 58 sangat tertarik dengan lawan jenis 59 menaruh mulut di payudara

E. Persepsi Masyarakat Indonesia Mengenai Seksualitas

Indonesia merupakan negara dengan pengaruh agama serta kesukuan yang kental. Agama Islam dan Kristen merupakan 2 agama yang mayoritas dianut oleh masyarakat Indonesia. Indonesia juga terdiri dari beragam suku yang memiliki nilai-nilai yang diyakini dan ditaati oleh masyarakatnya Pangkahila dalam Francoeur, 2004. Pada era lampau, keduanya memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap sikap, persepsi dan perilaku seksual masyarakatnya. Dalam ajaran agama Islam maupun Kristen, keduanya mengajarkan kesakralan akan seksualitas itu sendiri Francoeur Noonan, 2004. Nilai-nilai agama mengajarkan seksualitas sebagai suatu upaya melanjutkan keturunan, sehingga hanya orang-orang yang dianggap sudah dewasa dan terikat dalam pernikahan sajalah yang pantas untuk terlibat di dalamnya Ramsey, dalam Francoeur, 2004. Oleh karena itu, pembahasan mengenai seksualitas menjadi pembahasan yang tertutup, tabu untuk dibicarakan secara terbuka, dan seseorang mempelajarinya berdasarkan pengalaman saja.

1. Sexual Knowledge

Pada generasi lalu, masyarakat Indonesia memiliki pandangan bahwa seksualitas merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan secara terbuka Francoeur Noonan, 2004. Akan tetapi, sekitar tahun 80-an hingga awal 90-an, pemerintah mulai menggalakkan pendidikan seksual bagi kaum muda serta melakukan sosialisasi penggunaan alat kontrasepsi kondom. Hal tersebut menjadi titik tolak awal keterbukaan mengenai seksualias. Kebijakan tersebut diambil sebagai respon atas meningkatnya angka Penyakit Menular Seksual pada kaum muda. Kebijakan tersebut mendapatkan respon keras dari kaum tua karena adanya perbedaan persepsi mengenai seksualitas. Kaum tua cenderung berdiam diri atau menutup mulut mengenai seksualitas karena menganggap bahwa seksualitas adalah ranah privasi. Namun pada saat yang sama, kencangnya arus informasi mengenai seksualitas membuat kesulitan tersendiri untuk menganggap seks adalah topik yang tabu Pangkahila Ramsey dalam Francoeur, 2004.

2. Autoerotic Behavior and Pattern

Dari sudut pandang moral dan budaya di Indonesia, autoerotis sering dianggap dosa walaupada kenyataannya orang dewasa etap melakukannya. Nilai-nilai agama yang masih sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat mengajarkan bahwa masturbasi merupakan perilaku seksual yang salah dan berdosa Francoeur Noonan, 2004. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia memiliki persepsi bahwa perilaku autoerotis merupakan perilaku seksual yang menyimpang. Pada anak-anak, autoerotis juga dianggap abnormal oleh orang tua, sekalipun mereka sering mendapati anak mereka berbuat demikian. Hal ini disebabkan karena adanya kekhawatiran orang tua bahwa kelak anak mereka akan berperilaku seksual abnormal. Auto erotis juga ditemukan pada orang dewasa. Akan tetapi masih terjadi misunderstanding dan misinformation tentang autoerotis Francoeur Noonan, 2004.

3. Homosexuality and Bisexuality

Secara umum, masyarakat Indonesia menganggap homoseksualitas dan biseksualitas sebagai hal yang berdosa, dilarang, baik secara moral dan agama. Hal ini didukung dengan nilai agama yang mensahkan hubungan laki-laki dan perempuan, dan hanya pada pasangan yang terikat perkawinan Francoeur Noonan, 2004.