masalah dari siklus I ke siklus II. Selain itu, terjadi juga peningkatan sikap dan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II. Berikut rekapitulasi
hasil belajar siswa dalam persentase ketercapaian SKBM. Tabel 4.8 persentase Ketercapaian SKBM
Siklus Rata-rata SKBM
≥ �� siswa mencapai
SKBM I
58,56 43,75
II 73,78
87,5
e. Rekomendasi hasil pembelajaran siklus II
Setelah dilakukan tindakan pembelajaran berupa kegiatan pembelajaran pada kedua siklus, diperoleh hasil sebagai berikut:
1 Ketercapaian SKBM siswa dari siklus I ke siklus II telah terjadi
peningkatan. 2
Siswa sudah mampu menyelesaikan soal dengan strategi pemecahan masalah, seperti melakukan analisis soal, membuat
perecanaan, melakukan perhitungan, dan membuat kesimpulan pada tahap pengecekan.
3 Siswa merasa senang selama proses pembelajaran karena mereka
dapat meningkatkan kemampuan mereka dengan latihan-latihan yang diberikan.
4 Dari ketercapaian SKBM dan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran yang meningkat dari siklus I ke siklus II, maka peneliti memutuskan untuk mencukupkan penelitian sampai pada
siklus II ini.
B. Pemeriksaan Keabsahan Data
Langkah pertama yang dilakukan peneliti agar data yang diperoleh teruji keabsahannya adalah melakukan observasi lapangan di SMA Negeri 2
Cisauk dan menyiapkan instrument untuk kemnudian diujikan kepada siswa.
Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh data-data yang diperlukan untuk penelitian. Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Menemui kepala SMAN 2 Cisauk untuk meminta izin melakasanakan
penelitian. 2.
Menemui guru bidang studi kimia untuk membicarakan garis besar penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.
3. Berdiskusi dengan guru bidang studi tentang permasalahan yang terjadi
dalam pembelajaran kimia. 4.
Mengamati kondisi kelas yang akan menjadi subjek penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai
berikut: 1.
Soal berbentuk uraian untuk mengetahui hasil belajar siswa. Sebelum soal digunakan, soal tersebut terlebih dulu diujicobakan kepada siswa kelas XI
IPA 1 SMAN 2 Cisauk yang berjumlah 36 siswa. Tes uraian yang digunakan terdiri dari 20 butir soal yang mencakup 5 indikator. Setelah
dilakukan analisis butir soal dengan menggunakan program ANATES terhadap 20 butir soal tersebut didapatkan 12 butir soal yang signifikan
dengan harga reliabilitas tes sebesar 0,83 tinggi
1
. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir soal tersebut cukup reliable untuk mengukur
hasil belajar siswa. Dari 12 butir soal yang signifikan tersebut, peneliti hanya mengambil 6 soal dengan pembagian soal masing-masing 3 soal
untuk tiap siklus. Pengambilan 6 butir soal ini sudah disesuaikan dengan pengelompokan indikator-indikator yang ingin di capai pada tiap siklus.
2. Lembar observasi siswa dan guru untuk mengetahui proses pembelajaran
di kelas. 3.
Lembar angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran. 4.
Catatan lapangan dokumentasi untuk mengambil gambaran nyata selama pembelajaran.
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, hal. 276
Data yang diperoleh kemudian dikelompokkan sesuai dengan jenisnya. Data yang berupa tes hasil belajar setelah terkumpul kemudian dikoreksi oleh
peneliti. Tes hasil belajar pada konsep mol dalam stoichiometri ini diberi skor 10 untuk tipa-tiap soal. Sedangkan data berupa respon siswa terhadap
pembelajaran diperoleh dengan mencari persentase dari setiap pertanyaan terbuka.
C. Analisis Data