Deskripsi teori tentang stoikiometri dan konsep mol

2 Kesulitan dalam memahami konsep kimia. Kebanyakan konsep-konsep dalam ilmu kimia maupun materi kimia secara keseluruhan merupakan konsep atau materi yang bersifat abstrak dan kompleks, sehingga siswa dituntut untuk memahami konsep-konsep tersebut dengan benar dan mendalam. 3 Kesulitan angka. Dalam pengajaran kimia, kita tidak terlepas dari perhitungan matematis, dimana siswa dituntut untuk terampil dalam rumusan operasi matematis. Namun sering dijumpai siswa kurang memahami rumusan tersebut. Hal ini disebabkan karena siswa tidak mengetahui dasar-dasar matematika dengan baik, siswa tidak hafal rumusan matematika yang banyak digunakan dalam perhitungan-perhitungan kimia, sehingga siswa tidak terampil dalam menggunakan operasi-operasi dasar matematika.

b. Deskripsi teori tentang stoikiometri dan konsep mol

Istilah stoikiometri berasal dar bahasa Yunani, yaitu dari kata “stoicheion” yang berarti unsur dan “metron” yang berarti mengukur. 31 Dasar dari semua hitungan stoikiometri adalah pengetahuan tentang massa atom dan massa molekul. Pengetahuan stoikiometri sangat penting dalam merencanakan suatu eksperimen maupun dalam industri, dimana kita dapat mencampurkan zat pereaksi dalam jumlah yang sesuai serta dapat memperkirakan jumlah produknya. Pembahasan stoikiometri meliputi; penentuan rumus kimia, penetapan massa atom dan massa molekul relatif; konsep mol; dan hubungan kuantitatif antar zat dalam reaksi. Massa atom relatif adalah perbandingan massa 1 atom unsur dengan suatu perbandingan tetap. Massa atom relaif dinyatakan dengan lambang A r. 31 Michael Purba. KIMIA 2000 Untuk SMU kelas 1. Jakarta: Erlangga, 2000. Cet. Ke-1, h. 64 Sedang massa molekul relatif yang dinyatakan dengan lambang Mr adalah perbandingan antara massa rata-rata satu molekul unsur atau senyawa terhadap 1n massa satu atom Xn. Konsep mol yaitu konsep yang menghubungkan massa zat dengan jumlah pertikel yang terkandung didalamnya. Sedangkan pengertian mol itu sendiri adalah satuan jumlah sama seperti lusin atau gross tetapi jauh lebih besar. Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang mengandung partikel zat itu sebanyak atom yang terdapat dalam 12,000 gram atom C-12. Ditentukan bahwa jumlah 1 mol adalah sama dengan bilangan Avogadro yaitu 6,02 x 10 23 partikel. Atom atau molekul terlalu kecil untuk dihitung secara langsung. Oleh karena itu kita harus mengambil satuan jumlah yang lebih besar dari lusin maupun gross. Satuan Internasional SI mendefinisikan satuan dasar untuk jumlah zat kimia disebut mol. 32 Mol dinyatakan dengan lambang n. Massa 1 mol zat di sebut juga massa molar yang dinyatakan dengan lambang m m atau Mr dengan satuannya adalah grammol. Sedang volum 1 mol zat yang berbentuk gas di sebut volum molar gas, diberi lambang V m. Oleh karena volum gas sangat dipengaruhi suhu dan tekanan, maka setiap menyatakan volum gas harus diikuti keterangan tentang suhu T dan tekanan P pengukurannya. Dalam ilmu kimia, kondisi suhu 0 C dan tekanan 1 atm disebut keadaan standar dan dinyatakan dengan STP Standar Temperature and Preasure. 33 Dan pada keadaan tersebut volume 1 mol zat sebanding dengan 22,4 liter. Setelah kita mengetahui jumlah mol suatu zat dan perbandingannya dalam suatu senyawa, kita bisa menentukan rumus 32 http:kimia.upi.edukimia-oldhtSrimainglobal2c.htmTetapan20Avogadro 33 Michael Purba. KIMIA 2000 Untuk SMU kelas 1. Jakarta: Erlangga, 2000. Cet. Ke-1, h. 70 kimia senyawa tersebut. Rumus kimia menunjukkan jenis atom unsur dan jumlah relatif masing-masing unsur yang terdapat dalam zat. Banyaknya unsur yang terdapat dalam zat ditunjukkan dengan angka indeks. Rumus kimia dapat berupa rumus empiris dan molekul. Rumus empiris adalah rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom- atom dari unsur-unsur yang menyusun senyawa. Sedangkan rumus molekul adalah rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari unsur-unsur yang menyusun satu molekul senyawa. 34 Stoikiometri sendiri mencakup reaksi pembatas. Reaksi pembatas adalah reaksi yang mempunyai kemungkinan tersisanya mol salah satu pereaksi. Salah satu pereaksi habis dan pereaksi yang lain bersisa. Pereaksi yang habis akan membatasi hasil reaksi yang didapatkan. Perhatikan gambar berikut: Gambar 2.2 Pereaksi Pembatas 35 Reaksi di atas memperlihatkan bahwa menurut koefisien reaksi, 1 mol zat X membutuhkan 2 mol zat Y. Gambar di atas menunjukkan bahwa 3 molekul zat X direaksikan dengan 4 molekul zat Y. Setelah reaksi berlangsung, banyaknya molekul zat X yang bereaksi hanya 2 molekul dan 1 molekul yang tersisa, sedangkan 4 molekul zat Y habis bereaksi. Maka zat Y ini disebut pereaksi pembatas. Hubungan antara jumlah mol dengan jumlah partikel, massa zat, dan volum zat dapat digambarkan sebagai berikut: 34 PUSTEKOM,2005.http:www.edukasi.netmolmo_full.php?moid=101fname=kb2_ 2.htm 35 PUSTEKOM,2005.http:www.edukasi.netmolmo_full.php?moid=101fname=kb2_ 2.htm MOL n Jumlah volum Gambar 2.3 .Hubungan jumlah mol dengan jumlah partikel,massa, dan volum zat.

5. Tinjauan Pembelajaran Kimia mengenai Konsep Mol .