2. Hakikat Belajar
James O. Wittaker mengemukakan bahwa “belajar adalah proses
dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman.
”
15
Belajar atau yang disebut juga dengan learning adalah perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada perilaku yang
diperoleh dari pengalaman-pengalaman.
16
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman learning is defined as the modification or strengthening of
behavior through experiencing. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan .
Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.
17
Belajar adalah proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu. Perubahan yang terjadi harus
secara relatif menetap permanen dan tidak hanya terjadi pada perilaku yang saat ini nampak, tetapi perilaku yang mungkin terjadi di masa
mendatang. Oleh karena itu, perubahan-perubahan terjadi karena pengalaman.
18
Menurut Gagne 1984, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman.
19
Dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan sebuah perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu usaha
dari hasil latihan dan pengalaman. Oleh sebab itu, belajar merupakan proses perubahan dari tidak tahu menjadi tidak tahu, dari tidak mengerti
menjadi mengerti dan dari tidak paham menjadi paham.
15
Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosda Karya. 2005. Cet. Ke-11, hal. 104
16
Zikri Neni Iska. Diktat Psikologi Umum. Hal.65
17
Oemar Hamalik. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi aksara.2005. cet. Ke-4 h. 27
18
Zikri Neni Iska. Diktat Psikologi Umum. Hal.65
19
Ratna Wilis Dahar. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga, 1996, cet. Ke-2, h. 11
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
20
Faktor internal meliputi kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan
faktor pribadi. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar diri siswa itu sendiri atau disebut juga sebagai faktor sosial. Faktor ini
meliputi lingkungan keluarga, guru dan cara mengajar, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang ada,
serta motivasi sosial. Menurut Muhibbin Syah, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
siswa selain faktor internal dan faktor eksternal adalah faktor pendekatan belajar.
21
Faktor pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Keinginan belajar untuk setiap orang berbeda bergantung pada ada
atau tidaknya dorongan pada diri setiap individu. Jadi, antara faktor internal dengan faktor eksternal, faktor yang paling berperan adalah faktor
internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Bagaimanapun kuatnya dorongan dari luar seperti dukungan keluarga,
teman, guru, dan pihak-pihak lain jika dalam diri siswa tersebut tidak ada motivasi, maka faktor eksternal tersebut tidak akan berpengaruh.
Seperti dalam berlatih mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru, jika siswa tidak ada semangat untuk mengerjakan soal tersebut,
maka ia tidak akan mengerjakan. Namun pada hakikatnya, pendirian atau motivasi dalam diri seseorang itu dapat berubah dari tidak ada menjadi
ada, dari tidak semangat menjadi semangat, atau dari tidak adanya keoptimisan menjadi optimis. Faktor eksternal tersebut bisa menjadi
stimulus tumbuhnya motivasi dalam diri.
20
M. Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2004. h. 102-105
21
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT.Logos Wacana Ilmu, 2001, cet.ke-3, h.130
3. Hakikat Hasil Belajar