Teori Minat Beli URAIAN TEORITIS

atau merek yang akan dipertimbangkan lebih lanjut. Kedua adalah kelompok yang tidak berbeda inert set yaitu kumpulan produk atau merek yang dipandang tidak berbeda satu sama lain. Ketiga adalah kelompok yang ditolak, yaitu kelompok produk atau merek yang tidak bisa diterima. 10. Pencarian eksternal, yaitu pencarian informasi yang melibatkan lingkungan konsumen.

2.7. Teori Minat Beli

2.7.1. Pengertian Teori Minat Beli Minat berbentuk abstrak yang merupakan bagian dari konatif seseorang. Sikap attitude konsumen adalah faktor penting yang akan mempengaruhi keputusannya. Konsep sikap sangat terkait dengan konsep kepercayaan belief dan perilaku behavior. Mowen dan Minor menyebutkan bahwa istilah pembentukan sikap konsumen consumer attitude formation seringkali menggambarkan hubungan antara kepercayaan, sikap, dan perilaku. Dimana ketiga instrumen tersebut erat terkait dengan konsep atribut produk. Atribut produk adalah karakter dari sebuah produk. Sikap terhadap iklan mengacu pada kesukaan atau ketidaksukaan konsumen secara umum atas rangsangan iklan tertentu selama exposure iklan tersebut. Sikap yang tergantung pada sejumlah faktor termasuk isi iklan dan khayalan yang bersemangat, suasana hati konsumen, emosi iklan yang didapatkan konsumen dan kesukaan konsumen atas program televisi dimana iklan disisipkan. Faktor – faktor ini mempengaruhi sikap terhadap iklan baik pada kondisi Universitas Sumatera Utara keterlibatan tinggi ataupun rendah serta apakah konsumen mengenali atau tidak mengenal merek bersangkutan Mowen,2002:378. Definisi sikap secara umum menggambarkan pandangan kognitif dari psikologi sosial, dimana sikap dianggap memiliki tiga unsur yakni, kognitif pengetahuan, afektif emosi dan perasaan, dan konatif tindakan. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen terhadap suatu objek apakah menyukai atau tidak menyukai, dimana sikap juga menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek tersebut. Defenisi sikap semakin diperkuat dengan penjabaran dari karakteristik sikap sebagai berikut : 1. Sikap memiliki objek , dalam hal ini objek tersebut bisa berkaitan dengan berbagai konsep konsumsi dan pemasaran seperti, produk merek, iklan, harga, kemasan, penggunaan, media, dan sebagainya. 2. Konsistensi sikap. Sikap merupakan gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan perasaan tersebut akan dereflesikan lewat perilakunya. 3. Sikap positif, negatif, atau netral. Jenis ketiga sikap seperti ketiga hal tersebut sering disebur sebagai karakteristik valance dari sikap. 4. Intensitas sikap. Ketika konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka ia akan mengungkapkan intensitas sikapnya. Intensitas sikap ini sering disebut sebagai karakteristik extrimity sikap. 5. Resistensi sikap Resistance. Resistensi dapat mengukur seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah. Dalam dunia pemasaran, pemasar Universitas Sumatera Utara penting mengetahui bagaimana resistensi konsumen agar bisa menerapkan strategi pemasaran yang tepat. 6. Persistensi sikap Persistance, adalah karakteristik sikap yang menggambarkan bahwa sikap akan berubah seiring beralunya waktu. 7. Keyakinan sikap Confidence, adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang dimilikinya. Hal ini sangat bergantung pada kondisi sosial si konsumen. 8. Sikap dan situasi. Sikap seseorang terhadap suatu objek seringkali muncul dalam konteks situasi Sunarto,2006. Peter dan Olson 1999 mengemukakan bahwa afektif dan kognitif dari konsumen adalah respon mental konsumen terhadap lingkungan. Menurut tricomponent attitude model, sikap terdiri dari tiga komponen yakni kognitif, afektif, dan konatif. Kognitif adalah pikiran konsumen yakni kepercayaan mereka terhadap suatu produk. Kognitif meliputi pengetahuan yang dimiliki konsumen mengenai suatu produk yang disimpannya di dalam memori. Kognitif adalah pengetahuan dan persepsi konsumen yang diperoleh melalui pengalaman dengan suatu objek sikap dan informasi dari berbagai sumber. Komponen kognitif dari sikap menggambarkan pengetahuan dan persepsi terhadap suatu objek sikap. Pengetahuan dan persepsi tersebut dapat diperoleh melalui pengalaman langsung dari objek sikap yg biasanya berbentuk kepercayaan Suryani,2008. Komponen Afektif, menggambarkan perasaan dan emosi seseorang terhadap suatu produk atau merek. Perasaan atau emosi tersebut merupakan evaluasi menyeluruh kepada suatu produk, apakah baik atau buruk. Perasaan atau Universitas Sumatera Utara emosi tersebut ditujukan kepada produk secara keseluruhan. Dan afektif menggam barkan emosi dan perasaan konsumen. Komponen Konatif, komponen ini menggambarkan kecenderungan dari seseorang untuk melakukan tindakan tertentu yang berkaitan dengan objek sikap produk atau merek tertentu. Konatif juga meliputi perilaku yang sesungguhnya terjadi dan inilah yang menghasilkan tindakan membeli. Penelitian ini tidak mengarah sampai tahap komponen konatif Sumarwan,2003:147 – 148. 2.7.2. Faktor yang Membentuk Minat Beli Menurut Mangkunegara 1998 dalam Sumarwan,2003:105 ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat seseorang untuk melakukan pembelian, yaitu : 2.7.2.1. Faktor Psikologis Meliputi pengalaman belajar individu tentang kejadian di masa lalu serta pengaruh sikap dan keyakinan individu. Pengalaman belajar dapat didefenisikan sebagai suatu perikau akibat pengalaman sebelumnya. Timbulnya niat konsumen untuk melakukan pembelian pertama atau pembelian ulang sangat dipengaruhi oleh pengalaman individu sebagai konsumen. 2.7.2.2. Faktor Pribadi Kepribadian konsumen akan mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan dalam membeli. Oleh karena itu, peranan pramuniaga sangat penting dalam memberikan pelayanan yang baik pada konsumen. Faktor pribadi termasuk dalam konsep diri. Konsep diri dapat didefenisikan sebagai cara kita melihat diri sendiri dan Universitas Sumatera Utara dalam waktu tertentu sebagai gambaran tentang upah yang kita pikirkan. 2.7.2.3. Faktor Sosial Mencakup faktor kelompok anutan yang didefenisikan sebagai suatu kelompok orang yang mempengaruhi sikap, pendapat, norma, dan perilaku konsumen. Kotler 1997:158 menyatakan bahwa anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh menentukan produk dan merek yang mereka gunakan sesuai dengan aspirasi kelompoknya.

2.8. Teori Gender

Dokumen yang terkait

Efektivitas Iklan Televisi Dan Minat Beli (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari Di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

1 84 139

Efektifitas Iklan Televisi Dan Minat Beli (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 83 139

Iklan BlackBerry dan Minat Beli (Studi Korelasional Hubungan Tayangan Iklan BlackBerry di Televisi terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

4 59 123

Iklan di Radio dan Minat Beli (Studi Korelasional Iklan DEAL MEDAN di Radio Prambors terhadap Minat Beli Voucher Belanja DEALMEDAN pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

0 25 117

Pengaruh Iklan Televisi terhadap Minat Beli Konsumen.

5 18 24

Iklan di Radio dan Minat Beli (Studi Korelasional Iklan DEAL MEDAN di Radio Prambors terhadap Minat Beli Voucher Belanja DEALMEDAN pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

0 0 14

Iklan di Radio dan Minat Beli (Studi Korelasional Iklan DEAL MEDAN di Radio Prambors terhadap Minat Beli Voucher Belanja DEALMEDAN pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

0 0 1

Iklan di Radio dan Minat Beli (Studi Korelasional Iklan DEAL MEDAN di Radio Prambors terhadap Minat Beli Voucher Belanja DEALMEDAN pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

0 0 7

Efektivitas Iklan Televisi Dan Minat Beli (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari Di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 0 32

Efektivitas Iklan Televisi Dan Minat Beli (Studi Komperatif Mengenai Efektivitas Iklan Minute Maid Pulpy Orange Dan Iklan Nutrisari Di Televisi Terhadap Minat Beli Mahasiswa FISIP USU)

0 0 11